Konten dari Pengguna

5 Film yang Menginspirasi Tentang Guru

Review Sinema
Mengulas apa pun yang bisa diulas
5 Oktober 2017 22:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang guru mengajar astronomi. (Foto: physics.dartmouth.edu)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang guru mengajar astronomi. (Foto: physics.dartmouth.edu)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selamat hari guru sedunia! Mari mengenang sejenak sosok guru yang pernah mengisi hari-hari kalian saat bersekolah. Mungkin ingatan kamu langsung tertuju pada satu nama guru yang paling berkesan, atau mungkin... menyebalkan? Semua kenangan itu, baik atau buruk, pada akhirnya akan kamu tertawakan di kemudian hari.
Sebagai bentuk apresiasi dari kami untuk seluruh tenaga pengajar, kami akan menghadirkan rekomendasi film yang bertemakan 'Guru'. Film-film ini akan mengajarkan bahwa guru adalah sosok yang senantiasa menaruh rasa percaya pada dirimu meski orang lain meragukannya.
1. Dead Poets Society
Dead Poets Society mungkin menjadi film guru paling terkenal sepanjang masa. Professor Keating, seorang guru bahasa Inggris yang begitu passsionate mengenalkan sastra yang penuh metafora, kutipan inspiratif dan kiasan. Dia dikenal sebagai guru yang sedikit "memberontak" dan membebaskan para muridnya untuk berimajinasi dan berkarya sebebas mungkin.
ADVERTISEMENT
Robin Williams sebagai aktor utama film ini menjelma roh yang mampu menggerakkan hati para penonton. Carpe diem!
2. Les Choristes (The Chorus)
Jangan ngaku anak paduan suara kalo belum nonton film ini! Berawal dari kisah seorang komposer bernama Pierre Morhange yang dikunjungi kawan lamanya, Pepinot, mereka membuka catatan lama milik Clement Mathieu, guru mereka saat di Fond de L’etang. Tak disangka ternyata Mathieu senang menuliskan pengalamannya secara rinci saat mengajar. Tulisan-tulisan dalam memo tersebut membawa kembali ingatan mereka saat menjadi murid di asrama yang terkenal sangat strict.
Kehadiran Mathieu yang memiliki tampang lugu tentu saja jadi bahan lelucon para murid. Namun, bukannya malah menghukum mereka, Mathieu malah memilih untuk bersabar dan menghadapinya dengan kasih sayang. Aww...
ADVERTISEMENT
Ketika para murid melanggar peraturan, bukan hukuman fisik yang akan diberikan Mathieu, melainkan pendekatan hingga berhasil menyentuh hati mereka. Salah satunya, tentu saja melalui musik.
3. The Great Debaters
Menyoroti konflik rasial dalam sejarah Amerika sebagai benang merahnya, film ini berhasil menonjolkan sosok Professor Melvin B. Tolson, dosen Afro yang juga menjadi pelatih debat di Willey College, Texas, Amerika, sebuah perguruan tinggi khusus bagi orang-orang berkulit hitam. Diangkat dari kisah nyata, Professor Tolson berupaya meyakinkan para mahasiswanya untuk menyuarakan masalah ketidakadilan dan praktik rasisme yang terjadi di Amerika kala itu (1935). Professor Tolson melatih debat empat mahasiswanya secara intensif yang bertujuan untuk menunjukkan eksistensi di tingkat universitas.
Narasi dalam film ini makin bikin gregetan ketika keempat mahasiswa asuhan Prof. Tolson mengikuti debat yang diadakan di Oklahoma City University yang notabene-nya adalah kampus orang-orang kulit putih dan pernah secara terang-terangan mendukung Ku Klux Klan. Wuidih, masuk kandang macan kan!
ADVERTISEMENT
Kalian harus lihat bagaimana Prof. Tolson membakar semangat empat mahasiswa asuhannya.
4. Freedom Writers
Berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Long Beach, California, Amerika Serikat, seorang guru bahasa Inggris bernama Erin Gruwell, harus menjadi pengajar di kelas anak-anak bermasalah. Anak-anak ini adalah korban dari konflik sosial antar ras yang terjadi di lingkungannya. Mereka dicap sebagai anak-anak yang tidak memiliki potensi dengan nilai-nilai yang begitu rendah.
Kehadiran Gruwell awalnya tidak disambut antusias karena ia adalah orang berkulit putih. Namun Gruwell berusaha untuk membuat "anak-anak buangan" ini menjadi individu yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat. Dia mencoba meniadakan sentimen terhadap perbedaan ras dan ras tertentu. Gruwell juga membujuk para siswanya untuk menulis jurnal harian berisi kisah hidup mereka.
ADVERTISEMENT
5. Lean On Me
Another biopic movie. Setelah 20 tahun yang lalu dipecat tanpa kejelasan apapun, Joe Clark (Morgan Freeman) diminta untuk kembali ke Eastside High School. Dengan bujuk rayu dari temannya yang juga seorang anggota dewan sekolah, ia diminta untuk menjabat kepala sekolah. Hal ini bukanlah hal yang menggiurkan karena saat itu, Eastside High School sedang dalam masalah besar. Banyak dari murid-murid di sana terlibat kasus kriminal, terjerat narkoba, dan menjadi pelaku kekerasan.
Kebayang dong, kalo kamu tiba-tiba diminta untuk kembali ke "tempat kerja" yang dulu mecat kamu tanpa alasan dan diminta untuk jadi pemimpin di sana, namun keadaan lagi kacau-kacaunya. Jadilah, Joe Clark memikul beban dan tanggung jawab yang super berat. Dia merombak habis-habisan semua standar yang ada di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
Film ini sangat menyentuh karena keberanian besar yang ditunjukkan Joe Clark. Dia memiliki tekad yang kuat untuk menanamkan rasa percaya diri dan kedisiplinan yang tinggi pada seluruh siswa di Eastside. Karena sifatnya tersebut ia juga dijuluki 'Crazy Joe'.
Honorable mentions: