Konten dari Pengguna

Review Film Guru-Guru Gokil: Guru Juga Manusia

Review Sinema
Mengulas apa pun yang bisa diulas
20 Agustus 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Review Sinema tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Poster film Guru-Guru Gokil. Foto: dok.IMDb.com
zoom-in-whitePerbesar
Poster film Guru-Guru Gokil. Foto: dok.IMDb.com
ADVERTISEMENT
Guru-Guru Gokil (2020) merupakan film Indonesia yang disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak (Demi Ucok, Sesat, Cin(T)a. Film ini berkisah tentang Taat Pribadi (Gading Marten) yang selepas sekolah bekerja apa saja untuk mendapatkan uang. Ia ingin menjadi kaya. Peruntungannya di kota telah habis, kemudian ia kembali ke rumah ayahnya di desa. Ia pergi ke penyalur tenaga kerja untuk melamar pekerjaan.
Pemeran film Guru-Guru Gokil. Foto: dok. IMDb.com
zoom-in-whitePerbesar
Pemeran film Guru-Guru Gokil. Foto: dok. IMDb.com
Alih-alih mendapat pekerjaan di kapal pesiar, ia disalurkan oleh agennya ke SMA tempat ia bersekolah dulu. Di sana, Taat menjadi guru pengganti untuk mata pelajaran Sejarah. Petualangan Taat dimulai ketika gaji guru-guru dirampok dan ia harus mendapatkan kembali uang. Aksinya dibantu oleh Rahayu (Faradina Mufti), Pak Manulang (Boris Bokir), dan Nirmala (Dian Sastrowardoyo).
ADVERTISEMENT
Film ini berhasil memberikan gambaran akan keadaan sekolah dan guru di daerah: dana BOS yang sering terlambat cair, kurangnya jumlah guru, hingga guru-guru yang terpaksa urunan untuk buku para siswa, hingga melakukan pekerjaan sampingan demi mendapat uang tambahan. Walau demikian, para guru tetap mengajar walau masalah pribadi mereka pun kadang jauh lebih berat.
Guru-Guru Gokil. Foto: dok.IMDb.com
Jika Anda menunggu kelucuan para guru yang membuat terpingkal-pingkal, rasanya memang tidak akan terlalu sering Anda dapatkan. Karena ‘gokil’ yang dimaksud disini mungkin adalah aksi gila dari para guru. Penggunaan ‘gokil’ di judul pun tidak terasa berlebihan karena jika kita lihat lagi, aksi keempat guru di dalam film memang gila dan jarang ditemui. Lumrahnya, pencurian diserahkan ke pihak berwajib, tapi kali ini, para guru pun turun tangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan ceritanya pun terlalu cepat sehingga tokoh pun tidak sempat berkembang dengan sempurna di dalam cerita. Taat yang tadinya hanya guru pengganti, tiba-tiba jadi guru favorit murid dengan hanya memberi tugas untuk merangkum 3 bab pelajaran Sejarah. Atau saat Taat dan ayahnya bertengkar kemudian bermaafan dengan begitu mudah. Ritme cerita jadi terasa cepat dan menyisakan kegamangan, lucunya kurang, tegang pun tidak terlalu, drama pun tidak sampai.
Gading Marten dan Boris Bokir berperan sebagai guru. Foto: dok.IMDb.com
Soal penampilan aktor, Gading Marten sebagai Taat pun terbilang baik. Ia berhasil memerankan Taat yang cinta uang, namun selalu berusaha untuk bekerja, walau pekerjaannya serabutan. Selain itu, ada Boris Bokir yang memerankan Pak Manulang dengan apik. Saat Gading dan Boris dipertemukan dalam satu adegan, keduanya bisa menciptakan kekonyolan yang sederhana namun menggelitik. Dian Sastro, sebagai produser, juga turut berperan sebagai Bu Nirmala. Namun, ada beberapa hal yang mengganggu diantaranya logat Sunda yang kaku dan terkesan dipaksakan. Sisanya bermain dengan baik dan sesuai porsinya.
ADVERTISEMENT
Pesan yang bisa disampaikan dari film ini adalah bahwa guru pun juga manusia, punya berbagai masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Setiap guru pun unik. Taat dengan akalnya, Nirmala dengan kepolosannya, Rahayu dengan kecerdikannya dan Manulang dengan kesetiakawanannya terhadap kelompok guru gokil ini.
Guru-guru Gokil sudah tayang sejak 17 Agustus dan bisa ditonton di Netflix. Untuk Anda yang ingin nostalgia masa sekolah dulu, film ini bisa jadi pilihan tontonan bersama dengan keluarga.