news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Masjid Unik dengan Nuansa Budaya Tionghoa

Reynald Budi
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
5 April 2022 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reynald Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tampak depan halaman Masjid Cheng Hoo Purbalingga, Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan halaman Masjid Cheng Hoo Purbalingga, Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Terkesan tak seperti Masjid di Indonesia pada umumnya, Masjid unik yang ada di Purbalingga memiliki konsep arsitektur budaya China
ADVERTISEMENT
Masjid Jami Muhammad Cheng Hoo terletak di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ini mungkin bagi sebagian orang yang melintasi Masjid mungkin akan menganggap bangunan Klenteng atau tempat ibadah orang Tionghoa
Masjid Cheng Hoo Purbalingga dibangun pada Tahun 2005 namun sempat berhenti dan dilanjutkan pada Tahun 2010 diresmikan Tahun 2011, Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki atap yang menyerupai pagoda segi delapan dan bertingkat - tingkat yang didominasi warna merah, putih dan hijau
Nama Cheng hoo diambil dari Laksamana Cheng Ho seorang pelaut atau penjelajah Muslim yang berlayar hingga 7 ekspedisi anatara tahun 1405 – 1433 beberapa pulau di Indonesia yang jelahahi diantara lain Jawa, Sumatra, Timor
Nama muslimnya Haji Mahmud Shams. Cheng Hoo menjadi salah satu orang kepercayaan Kaisar Yongle, Kaisar ketiga Dinasti Ming yang memerintah pada 1403-1424. Perintah Laksamana Cheng Ho membangun kembali Masjid Jingjue, Masjid Jingjue didirikan pada 1388 Masehi oleh kaisar pertama Dinasti Ming. Namun Masjid Jingjue sempat hancur terbakar pada 1430 Masehi. Akhirnya, masjid ini dibangun kembali dibawah perintah Laksamana Cheng Ho pada 1492 Masehi.
ADVERTISEMENT
Area dalam masjid terdapat hiasan lampion berwarna merah dan ornamen 12 kaca patri dengan bentuk segi 8, “Kaca patri 8 sisi sendiri diambil dari kepercayaan Tionghoa yang dimaknai sebagai keberuntungan”, Ujar Untung (pengurus Masjid Cheng hoo). dengan kombinasi unsur Nusantara, Timur Tengah dan China, Masjid ini menyampaikan aspek Toleransi agar tidak ada jarak antar sesama
Masjid Jami Muhammad Cheng Hoo patut menjadi destinasi wisata saat Ramadhan juga ramah untuk para musafir dengan fasilitas parkir yang luas dan di area depan Masjid terdapat beberapa warung etalase bersebelahan yang menyediakan bermacam - macam makanan takjil untuk berbuka puasa