Pemilu Capres dan Cawapres 2024 Tidak Menyenangkan?

Reynald Budi
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
11 Februari 2024 6:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reynald Budi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi jari nomor urut paslon
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi jari nomor urut paslon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa hari kedepan atau pada masa minggu tenang kampanye capres – cawapres kali ini kita akan tiba disaat hari pemungutan suara yang bertepatan tanggal 14 Februari 2024 setelah melewati kontestasi dan kampanye politik dari mulai pencalonan hingga acara debat kelima atau acara debat terakhir
ADVERTISEMENT
Beragam acara juga diadakan masing – masing capres dan cawapres hingga beredar pula berbagai potongan hingga psywar di media sosial, namun hal itu pun tak menjadi redupnya sikap kritis warganet dan makin kuatnya kekuatan citizen journalism untuk menyangkal hoax dan menggali informasi lebih lanjut dan saling mengingatkan terkait hoax. Akibat masifnya dukungan atau hujatan di Media sosial banyak pula menemukan komentar – komentar edgy tanpa landasan yang sekiranya itu hanya untuk mendapat atensi dan notifikasi
Tak disangkal banyak juga hal yang menjadi sorotan publik dari setiap tindakan setiap pasangan calon. Dari mulai gerakan, jargon hingga pakaian. Pembahasan muatan politik bukan menjadi hal tabu didalam pembicaraan tongkrongan bahkan beberapa hal menjadi candaan bagi anak muda khususnya pemula. Makin banyak pula ruang diskusi untuk setidaknya memecah kebuntuan dan keraguan dalam menentukan siapa tokoh yang akan dipilihnya
ADVERTISEMENT
Di berbagai macam platform juga menyebarkan tanggapan saat kampanye masing – masing capres cawapres yang ikut hadir dan memeriahkan acara dalam pesta rakyat tersebut, berbagai kalangan berbondong – bondong datang menjadi saksi bahkan menyampaikan pendapat atau keresahan yang mereka alami demi kehidupan yang lebih sejahtera kepada calon pemimpin Indonesia
Keriuhan saat ini juga membuktikan bahwa menyenangkan jika mengikuti arus pemilu sekarang tak perlu terlalu fanatis dengan suatu calon hingga menutup mata dan telinga ada fakta yang sesungguhnya, dan juga tak perlu menggunakan kebencian berlebih agar membuka pemikiran bahwa aja juga sisi keburukan dan kebaikan dari semua pasangan calon yang mengikuti kontestasi politik 2024
Akan terkesan menyenangkan jika menikmati pesta demokrasi milik rakyat dengan memiliki sikap dalam menanggapi tsunami informasi di media sosial maupun kehidupan nyata dan saling tetap merangkul dalam perbedaan pilihan untuk menjaga kerukunan. Pada dasarnya siapapun yang akan menang nanti kita berhak protes dan menagih janjinya tapi tak perlu menyalahkan pemilihnya
ADVERTISEMENT