Konten dari Pengguna

Pentingnya Sarapan Pagi untuk Menunjang Konsentrasi Anak dalam Pembelajaran

Reyta Nur Adilla
haii, saya seorang mahasiswa universitas sriwijaya..selamat membaca artikel aku yah semoga bermanfaat!
6 Oktober 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reyta Nur Adilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : proses kegiatan pembelajaran
zoom-in-whitePerbesar
sumber : proses kegiatan pembelajaran
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh : Reyta Nur Adilla & Dwi Cahya Nurani
Belajar memerlukan banyak perhatian. Ini berfokus pada suatu objek sambil mengabaikan masalah lain yang tidak relevan. Orang yang tidak mampu berkonsentrasi tidak akan berhasil mengingat atau memahami materi pelajaran.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, semua siswa berusaha untuk mempunyai konsentrasi yang baik agar membawa dampak baik terhadap hasil belajar. Jika seseorang sulit berkonsentrasi dalam suatu kegiatan, belajar menjadi tidak efektif karena membuang-buang tenaga, waktu, dan uang. Jika anak dibiasakan sarapan pagi maka akan mempengaruhi otak dan daya ingat anak untuk lebih menunjang pembelajaran anak di sekolah.
Salah satu faktor yang membentuk kebiasaan sarapan anak adalah lingkungan keluarga, peran ibu dalam keluarga terutama dalam menjaga dan merawat keluarga. Kebiasaan sarapan pagi khususnya pada anak perlu dukungan dari orang tua guna meningkatkan daya konsentrasi dan prestasi belajar anak, dalam hal ini orang tua hendaknya mengingatkan anak untuk selalu sarapan sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa alasan mengapa sarapan sangat penting bagi konsentrasi belajar anak:
1. Memberikan Energi yang Dibutuhkan Otak
Setelah tidur selama 7-9 jam, tubuh anak mengalami penurunan kadar glukosa. Glukosa adalah sumber utama energi bagi otak, yang sangat diperlukan untuk menjalankan fungsi kognitif seperti berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Tanpa sarapan yang cukup, otak anak tidak mendapatkan bahan bakar yang memadai, sehingga mereka cenderung merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan kurang responsif terhadap pelajaran di sekolah.
2. Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin sarapan sebelum pergi ke sekolah memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang melewatkan sarapan. Otak yang tercukupi asupan nutrisi dapat bekerja lebih optimal, sehingga anak lebih mudah memusatkan perhatian pada pelajaran, mengingat informasi, serta memahami materi dengan lebih baik. Sarapan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat dapat membantu menjaga stabilitas kadar gula darah, yang berperan penting dalam menjaga konsentrasi selama jam pelajaran.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Kinerja Akademik
Anak-anak yang sarapan cenderung menunjukkan performa akademik yang lebih baik. Mereka lebih mampu menghadapi tantangan belajar dan lebih produktif dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak yang rutin sarapan memiliki skor yang lebih tinggi dalam tes memori dan pemecahan masalah. Ini menunjukkan bahwa sarapan berperan penting dalam meningkatkan fungsi kognitif yang memengaruhi prestasi akademik anak.
4. Mengurangi Risiko Kelelahan dan Mengantuk
Melewatkan sarapan dapat membuat anak cepat merasa lelah, lemas, dan bahkan mengantuk di tengah hari. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada konsentrasi belajar mereka. Anak yang lapar biasanya lebih sulit berkonsentrasi, lebih mudah terganggu, dan cenderung merasa tidak nyaman selama berada di kelas. Sarapan yang bergizi membantu menghindari kondisi ini dengan memberikan energi yang cukup hingga waktu makan siang.
ADVERTISEMENT
5. Meningkatkan Mood dan Stabilitas Emosi
Sarapan tidak hanya penting untuk fisik, tetapi juga berpengaruh pada kondisi mental dan emosi anak. Anak yang sarapan cenderung memiliki suasana hati yang lebih stabil dan positif sepanjang hari. Mereka lebih tenang, tidak mudah marah, dan lebih siap menghadapi tantangan belajar. Kondisi emosi yang stabil sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
6. Mencegah Makan Berlebihan di Siang Hari
Anak yang melewatkan sarapan cenderung merasa sangat lapar saat makan siang. Hal ini dapat menyebabkan mereka makan dalam porsi berlebihan yang bisa membuat tubuh merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas belajar. Sarapan yang cukup akan membantu mengontrol nafsu makan anak sehingga mereka bisa mengatur pola makan yang lebih seimbang sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
7. Membangun Kebiasaan Sehat Sejak Dini
Mengenalkan anak pada kebiasaan sarapan sehat sejak dini juga memiliki dampak jangka panjang. Anak yang terbiasa sarapan dengan makanan bergizi akan cenderung menjaga pola makan sehat di masa dewasa. Sarapan yang baik biasanya mencakup sumber karbohidrat seperti roti gandum atau oatmeal, protein seperti telur, serta serat dari buah-buahan dan sayuran. Kombinasi ini membantu memenuhi kebutuhan gizi harian dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan anak.