Konten dari Pengguna

Jiwa Bisnis Sahabat Rasulullah SAW

REZA Hidayat Pane
Mahasiswa universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
19 Desember 2020 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari REZA Hidayat Pane tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi terbaik yang hidup semasa dengan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yakni para sahabat, tak hanya memberi teladan bagaimana menjalankan ibadah yang baik, mereka juga mengajarkan bagaimana mengatasi berbagai persoalan hidup yang datang melanda bertubi-tubi. Siapapun yang menelusuri jejak hidup para sahabat ini akan melihat sosok-sosok manusia dengan prestasi luar biasa.
Dinar dan Dirham mata uang pada saat itu
zoom-in-whitePerbesar
Dinar dan Dirham mata uang pada saat itu
ADVERTISEMENT
mereka adalah manusia yang mampu membangkitkan semangat juang di jalan Allah dan menyempurnakan kesabaran mempertahankan keislaman saat ujian dan fitnah mendera bertubi-tubi. Kisah ini bukan fiktif, tapi nyata terjadi, diabadikan dengan tinta emas dalam sejarah Islam tentang sekelompok manusia agung yang berusaha mencapai kesempurnaannya.
dengan membaca kisah para sahabat sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ini, kita akan lebih mengenal dan lebih akrab dengan para sahabat Rasulullah.bagaimana mereka dapat mencapai tingkat keimanan sedemikian tinggi dengan semangat pengorbanan untuk agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Mereka adalah singa di siang hari, berjihad di atas punggung kuda, mengibaskan pedang, menembakkan panah, menusukkan tombak ke arah musuh Islam, tapi ketika malam tiba mereka berubah menjadi ahli ibadah yang cengeng, mengibaskan sorban yang basah oleh cucuran air mata untuk menggapai surga dan diselamatkan dari neraka.
ADVERTISEMENT
Hikmah yang diambil dari kisah ini tak hanya dari satu sisi, tapi juga dari beragam bidang, baik politik, sosial, ekonomi, fikih ibadah, dan lain sebagainya. Petikan hikmah pada kisah para sahabat nabi ini bisa menjadi inspirasi dan cermin atas penyelesaian masalah yang kini tengah kita hadapi.
Salah satunya Kita bisa belajar dari Abdurrahman bin auf ra. Dalam berniaga. Sebelum berdagang, Abdurrahman bin auf bergegas ke pasar dan menanyai para pengunjung tentang kebutuhan mereka datang ke pasar. Mengetahui apa saja yang diperlukan oleh masyarakat dan membaca segmen pasar.
Setelah cukup lama,hari itu juga Abdurrahman bin auf tahu bahwa kebutuhan pasar yang tidak tercukupi saat itu adalah unta. hari itu juga Abdurrahman bin auf mencari tahu siapa saja pemilik unta di Madinah yang bersedia menjual untanya. Istilah sekarang dinamakan supplier.
ADVERTISEMENT
Abdurrahman bin auf bernegoisasi untuk menjualkan unta-unta mereka. Para pemilik unta setuju untuk memberikan kesempatan para Abdurrahman bin auf untuk menjualkan unta-unta mereka.
Keesokan harinya, Abdurrahman bin auf mulai berdagang dengan menjualkan unta. yang menarik adalah harga unta yang dijual tidak lebih dari harga yang ditetapkan oleh pemilik unta. Dalam hal ini Abdurrahman bin auf tidak mendapatkan keuntungan 1% dari penjualan unta.
Lantas dari mana ia mendapatkan keuntungan? ternyata hari sebelumnya Abdurrahman bin auf sudah membuat Dadung atau tali tambang dari pelepah kurma yang tidak terpakai. Dia menjual tali tambang itu kepada para pembeli untanya.
Dengan wajibkan para pembeli untanya untuk membeli tali tambang dari beliau sehingga hari itu beliau mendapatkan keuntungan dari penjualan Dadung atau tali tambang untuk membawa unta-unta yang beliau jual. Inilah jiwa kreatif Abdurrahman bin auf
ADVERTISEMENT
Karena harga hewan yang murah dan tidak mengambil untung tersebut, maka nama Abdurrahman bin auf kondang sebagai pedagang unta. Akhirnya, semua orang yang ke Madinah mencari atau membeli unta pasti menghubungi Abdurrahman bin auf, bahkan, semua pedagang ataupun pemilik unta yang ingin menjual pasti mendatangi beliau.
luar biasa hanya dalam waktu singkat beliau mampu membuat personal branding yang luar biasa. Dengan personal branding ini, Abdurrahman bin auf menjadi peniaga terkaya dan menjadi konglomerat Madinah pada masa itu. Namun, kesederhanaan, kesahajaan, kejujuran, keadilan dan kedermawanan beliau tetap terjaga dan menjadi pelajaran bagi umat Islam. Semoga kita dapat meneladani sang saudagar kaya Abdurrahman bin auf Ra.