Kenapa Tenaga Kerja Asing China Naik Terus?

Reza Saefullah
Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
5 Maret 2022 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reza Saefullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi dari shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi dari shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jumlah tenaga kerja asing asal China di Indonesia naik dalam 10 tahun terakhir, angka ini sejalan dengan meningkatnya nilai investasi China di Indonesia. Pada semester 1 2020 nilai investasi China menyentuh 1,3 miliar dolar AS, naik 8,3% dari sebelumnya pada semester 1 2019 sebesar 1,2 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari investasi asing langsung selama 2015 sampai triwulan 3 2020, China berada di posisi tiga besar dibawah Jepang dan Singapura dengan nilai investasi sebesar 17,29 miliar dolar AS. Sebagian besar investasi ini ditujukan untuk pertambangan dan infrastruktur yang banyak diisi tenaga kerja asing asal Tiongkok.
Isu soal tenaga kerja asing asal China bukanlah isu baru dan kerap menarik reaksi negatif dari masyarakat yang keberadaannya dinilai akan menggeser dan mengambil alih pekerjaan tenaga lokal, Pendapatan mereka dikabarkan lebih tinggi yakni sebesar Rp. 17-54 juta.
Sulawesi salah satu destinasi utama bagi tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia. Sepanjang 2021, lebih dari 14 ribu tenaga kerja asing China masuk lewat Bandara *Sam Ratulangi*, Manado, Sulawesi Utara. Meski begitu, peneliti menilai hal ini wajar dan tidak hanya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadikan mereka polemik lantaran banyak tenaga kerja asing kedapatan bekerja sebagai buruh kasar yang sebetulnya bisa diisi oleh tenaga kerja lokal, Situasi ini diperparah dengan rendahnya daya serap tenaga kerja di dalam negeri.
China menginginkan menggunakan tenaga kerja mereka yang akhirnya menyebabkan terjadinya polemik, karena di saat bersamaan posisi atau pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan buruh kasar yang supply nya banyak di Indonesia yang di saat bersamaan Indonesia masih punya pekerjaan rumah dalam menyerap tenaga kerja kita yang menyebabkan kontroversi.
Polemik ini tidak akan riuh ketika kebijakan ketenagakerjaan di dalam negeri sudah terbangun dengan baik, artinya sektor yang dianggap atau di nilai punya kapasitas untuk menyerap angkatan kerja dalam jumlah besar itu bisa berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT