Konten dari Pengguna

Suporter LA Mania Dalam Kacamata Bahasa

reza kacong
Mahasiswa uin Jakarta
18 Desember 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari reza kacong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

zoom-in-whitePerbesar

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di dunia sepak bola, bahasa dengan bebas dapat digunakan para suporter dengan tujuan untuk mengkritik, memberi semangat, dan sekali-kali untuk mencaci, maka dari itu jika ada awards bagi manusia yang sejatinya bebas yakni bukan lain adalah suporter bola. Mereka tuangkan kalimat-kalimat tersebut lewat spanduk-spanduk yang berjejer di pinggir lapangan, dan sebuah chants yang terus dikumandangkan sembilan puluh menit mengiringi tim kebanggaannya berlaga. Dalam dunia sepak bola, suporter merupakan suatu elemen yang harus dimiliki oleh tim sepak bola, jika ingin eksis di dunia sepak bola.
ADVERTISEMENT
Bahasa kerap kali menjadi suatu sistem yang digunakan untuk betukar ide serta gagasan yang dapat diungkapkan manusia. Menurut (Keraf, 1972) menjelaskan fungsi bahasa setiap orang ada empat, antara lain, Pertama sebagai alat atau media komunikasi, Kedua sebagai alat untuk mengekspresikan diri, Ketiga sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, Keempat sebagai alat kontrol sosial. Beranjak dari pernyataan di atas dalam pembahasan konteks ini akan membahas meliputi tentang dunia suporter seperti slogan, chants dan bahasa slang yang digunakan arekan LA Mania dalam mendukung tim kebanggaannya; Persela Lamongan.
Sehingga hal ini dapat dikatakan suporter dan bahasa merupakan sebuah gambaran berfungsinya bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri. Sebuah nyanyian suporter di setiap kalimat yang diutarakan mereka bukan hanya sebuah nyanyian belaka, melainkan mengandung makna. Selain itu juga terdapat kata Slang pada Suporter Sepak Bola LA Mania ini memliki kosakata tersendiri yang digunakan dalam situasi dan ragam bahasa yang santai serta sebagian besar mendapat pengaruh dari ideolek Surabaya dan dialek Malang-an (Osob Walikan). Dengan berdasarkan sosio-situasionalnya, para anggota LA Mania kerap kali menggunakan kosakata yang tidak baku serta ragam bahasa yang santai dengan bentuk kata yang variatif dan dimengerti antar anggota, kosakata tersebut dinamakan; Slang.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, istilah yang digunakan oleh suporter LA Mania dalam berinteraksi antaranggotanya berupa variasi atau macam-macam kosakata, unkapan atau umpatan yang mereka gunakan pada waktu tertentu. Macam-macam kosakata tersebut dalam idiolek Surabaya seperti; Jancok! Tendangane mlenceng teros atau ‘Jancok! (makian) Tendangannya melenceng terus’. Sedangkan dialek Malang-an terdapat dialek seperti; Sam, tahes tah umak? Atau ‘Mas, kamu sehat?’, Tangames Ker! Atau ‘Semangat rek’.
Slang di kalangan suporter sepak bola, kosakata yang bersifat khusus dan rahasia. Kosakata yang dimaksud, digunakan sebagai bentuk interaksi antarpenutur dalam satu kelompok yaitu suporter LA Mania yang maknanya hanya dimengerti oleh kelompok tersebut. Menurut (Kridalaksana, 1983), Slang adalah ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi agar intern mencakup pemanfaatan wawasan sosiolinguistik untuk keperluan yang praktis. Jadi slang juga dipengaruhi oleh adanya kelompok-kelompok sosial tertentu sebagai kata dalam berkomunikasi antaranggota. Dalam konteks ini LA Mania adalah sebutan nama suporter sepak bola sebagai pendukung tim kesebelasan Persatuan Sepak Bola Lamongan (Persela).
ADVERTISEMENT
Slang sebagai variasi bahasa dapat ditinjau dari sudut: 1) idiolek, 2) dialek, dan 3) sosiolek. Ketiga sudut pandang tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
Slang Suporter LA Mania Berdasarkan Idiolek
Slang yang ditemukan dalam segi idioleknya suporter LA Mania ditandai dengan adanya idiolek masyarakat Surabaya yang masuk dalam sebuah kalangan suporter LA Mania, sehingga memiliki suara khas yang disebut dengan basa arekan dan digunakan dalam komunikasi antarsuporter LA Mania mengacu pada idiolek dari masing-masing penuturnya. Hal tersebut ditandai dengan adanya beberapa kosakata slang khusus dari basa arekan yang hanya dapat dimengerti oleh kelompok tertentu. Beberapa kosakata slang yang dimaksud adalah jancok, gas, get, dan nggateli.
Jancok! Mlenceng terus rek tendangane
ADVERTISEMENT
Jancok! Melenceng terus rek tendangannya
Contoh di atas, terdapat kata jancok adaptasi dari bahasa Jawa kata tersebut serupa dengan bangsat atau kata makian.
Suporter LA Mania Berdasarkan Dialek
Slang suporter LA Mania tidak hanya dipengaruhi dialek Lamongan saja, melainkan juga dari dialek Malang (boso walikan). Berdasarkan keberadaannya, dialek Malang tersebar luas diberbabagi wilayah di Jawa Timur, istilah Malang-an itu digunakan dalam komunikasi antar suporter LA Mania karena bukan hanya sebab wilayah Malang dekat dengan Lamongan. Melainkan, terbilang unik dengan pembalikan huruf pada kata, sehingga kosakata tersebut dikenal dengan ke-khas-an dialek Malang. Berikut leksikon slang yang digunakan antar suporter LA Mania dari segi dialek Malang.
Halah tandangane koyok kelet (telek), bor!
ADVERTISEMENT
‘Halah tandangannya seperti tai (kotoran), bor!’
Contoh di atas, terdapat adanya leksikon slang berupa kata kelet, leksikon terebut merupakan kata asal bahasa Jawa telek yang mengalami pembalikkan huruf, mempunyai makna kotoran. Proses pembentukan kata tersebut berasal dari kata telek mengalami perubahan seperti 12345 > 54321, sehingga menjadi kelet.
Suporter LA Mania Berdasarkan Sosiolek
Suporter LA Mania berdasarkan segi sosioleknya. Beberapa leksikon terbagi berdasarkan usia, jenis kelamin atau gender dan status sosial ekonomi pada komunikasi yang terjalin antarsuporter LA Mania.
Hallah! Jebal-jebol ae gawange, koyok nolap (balon) ngger ndalan.
‘Hallah! Jebol terus gawangnya, seperti pelacur pinggir jalan saja.’
Kalimat di atas, ditemukan adanya leksikon slang berupa kata nolap. Kata tersebut berasal dari bahasa Jawa balon yang memiliki arti ‘Pelacur’. Kata nolap mengalami perubahan pada susunan kata yaitu membalikkan huruf balon > nolap, juga pada kata tersebut b menjadi p.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Kerad, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah, 1972.
Kridalaksana, Harimurti. Pengkajian Linguistik Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1983.
Daftar Pustaka Kerad, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah, 1972. Kridalaksana, Harimurti. Pengkajian Linguistik Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1983.