Virtual Youtuber dan Pengenalan Budaya Indonesia

Reza Novarizal
Mahasiswa Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
3 Juli 2022 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Reza Novarizal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Vritual Youtuber menyanyikan lagu daerah Indonesia. Foto: youtube hololive indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Vritual Youtuber menyanyikan lagu daerah Indonesia. Foto: youtube hololive indonesia
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun belakangan ini, muncul fenomena virtual youtuber atau lebih sering disebut sebagai vtuber di dalam platform jejaring sosial youtube. Istilah vtuber mungkin masih asing bagi beberapa orang. Vtuber sebenarnya memiliki kesamaan dengan youtuber pada umumnya, tetapi mereka menggunakan karakter animasi 3 dimensi ketika menyajikan konten-konten mereka. Vtuber menggunakan berbagai perangkat lunat untuk menangkap ekspresi wajah dan gerakan seluruh badan sehingga memungkinkan mereka untuk membuat konten secara penuh.
ADVERTISEMENT
Berkembangnya fenomena vtuber ini dipelopori oleh Kizuna Ai, yang melakukan debut pertamanya di tahun 2016. Kizuna Ai menjadi pembuka jalan bagi kemunculan vtuber-vtuber lain, karena semakin bertambahnya minat audiens akan hiburan vtuber ini, pada tahun 2019 mulai bermunculan agensi yang khusus menaungi vtuber seperti Hololive dan Nijisanji.
Seiring terus bertambahnya permintaan pasar akan interaksi antara vtuber dan penggemarnya, membuat agensi produksi mulai melebarkan sayap ke pangsa pasar internasional. Beberapa agensi pun mulai membentuk grup vtuber khusus untuk berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia yang dipelopori oleh Hololive Indonesia dan Nijisanji ID.
Para anggota vtuber Indonesia ini, memiliki potensi untuk membawa dan memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia karena kemampuan mayoritas dari mereka yang menguasai bahasa Inggris, dan bahasa Jepang. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghubungkan Indonesia dengan penonton dan talen vtuber mancanegara.
ADVERTISEMENT
Perkenalan budaya Indonesia oleh vtuber sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali, seperti contohnya seorang vtuber dari Hololive Indonesia yang bernama Anya Melfissa yang memiliki desain karakter berupa antromorfisme dari sebuah keris. Atau Pavolia Reine, yang dari waktu ke waktu memproduksi konten kolaborasi mengajarkan bahasa Indonesia kepada vtuber internasional lain.
Pavolia Reine mengajarkan bahasa Indonesia. Foto: Youtube Pavolia Reine
Tidak sebatas itu, Hololive Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2021 juga merilis sebuah video musik yang berjudul Indonesian Folk Music Medley -hololive ID [cover], yang berisi kolaborasi antar vtuber Hololive Indonesia menyanyikan berbagai lagu daerah Indonesia dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Dan di hari yang sama juga mengumumkan berbagai kostum yang terinspirasi dari budaya Indonesia untuk para vtuber nya. Hal ini mendapat respon positif dari komunitas penggemar vtuber, tercermin dari banyaknya komentar positif di kolom komentar youtube, dan tidak sedikit juga dijumpai komentar dalam bahasa Inggris dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan, bahwa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, pengenalan dan pembawaan budaya dan bahasa Indonesia ke dunia Internasional dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah melalui konten digital seperti yang dilakukan oleh vtuber. Dan cara ini menurut saya layak ditiru oleh pemerintah sebagai upaya pengenalan budaya Indonesia, seperti hal nya pemerintah jepang yang menggunakan Kizuna Ai untuk mempromosikan budaya Jepang di Amerika pada tahun 2018 silam.