Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Berkenalan dengan 31 sesar aktif di Pulau Jawa
18 Maret 2020 14:11 WIB
Tulisan dari Atourin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sesar aktif adalah salah satu sumber pemicu gempa bumi (gempa) yang terletak di darat. Dalam buku Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017, disebutkan bahwa jumlah segmen sesar aktif yang dimiliki Indonesia adalah 295 sesar aktif. Keberadaan sesar aktif mutlak perlu diketahui guna meminimalkan risiko akibat gempa bumi yang timbul apabila sesar aktif ini bergerak. Hal yang perlu diketahui meliputi lokasi, sebaran, zona sesar aktif, dan karakteristik sumber gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Dari 295 sesar aktif yang sudah dipetakan, 31 diantaranya berada di Pulau Jawa. Tidak heran jika penduduk di Pulau Jawa sering merasakan gempa bumi terjadi di sekitarnya. Tulisan ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui nama, lokasi sesar aktif serta karakteristik gempa bumi, tidak bermaksud untuk membuat kepanikan. Berikut adalah peta sebaran sesar aktif yang berada di Pulau Jawa.
Pada peta diatas, pembaca dapat melihat peta Pulau Jawa yang berwarna kuning, berikutnya mari kita memahami legenda dari peta tersebut. Kotak-kotak yang berada di peta adalah nama sesar aktif yang diikuti oleh potensi gempa bumi yang bisa ditimbulkan, kemudian garis-garis merah yang berada di peta adalah lokasi sesar aktif tersebut berada, setiap garis merah memiliki ciri khas masing-masing untuk menandakan jenis sesar dan kategori sesar aktif apakah sudah dikonfirmasi, disimpulkan atau diperkirakan (dapat dilihat di Legenda).
ADVERTISEMENT
Lebih rinci lagi, inilah 31 nama sesar aktif di Pulau Jawa dari buku Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) 2017:
ADVERTISEMENT
Dilihat dari potensinya, Pulau Jawa memiliki tingkat bahaya gempa relatif tinggi yang dapat dihasilkan oleh 31 sesar aktif di darat, maka dari itu dihimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar, yang penting dan harus dibangun adalah mitigasi, kesiapsiagaan, kapasitas stakeholder dan masyarakat.