Letusan Gunung Tambora 10 April 1815 Mengubah Iklim Dunia

Atourin
Layanan Informasi Wisata, Itinerary Creator, Virtual Traveling, dan Academy
Konten dari Pengguna
12 April 2019 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Atourin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gara-gara Letusan Gunung Tambora 10 April 1815, Inilah yang Terjadi Foto: Reza Permadi
zoom-in-whitePerbesar
Gara-gara Letusan Gunung Tambora 10 April 1815, Inilah yang Terjadi Foto: Reza Permadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Tambora atau Tomboro adalah sebuah gunung api aktif (stratovolcano) yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Gunung ini berada di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat-laut) dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat-laut dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara).
ADVERTISEMENT
Gunung Tambora pernah meletus dahsyat pada 10 April 1815. Aktivitas vulkanik gunung Tambora mencapai puncaknya sehingga Gunung Tambora meletus dalam skala tujuh menurut Volcanic Explosivity Index (VEI). Tinggi gunung yang awalnya 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi 2.850 mdpl.
Letusan Gunung Tambora menjadi letusan terbesar dan letusannya terdengar hingga pulau Sumatra yang berjarak lebih dari 2,000 kilometer. Abu vulkanik jatuh di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Maluku.
Letusan Gunung Tambora pada saat itu menyebabkan bencana alam dan menghasilkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000-12.000 orang di antaranya langsung terkena letusan tersebut.
Letusan Gunung Tambora menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya, tepatnya pada 1816, sering disebut sebagai Tahun Tanpa Musim Panas karena perubahan cuaca yang drastis terjadi di beberapa Benua.
ADVERTISEMENT
Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di belahan utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19. Lebih lengkapnya, inilah yang dialami negara-negara lain juga di Indonesia #GaraGaraTambora:
Sumbawa, Lombok, dan Bali
Bencana kelaparan 3-5 tahun, tanah tidak bisa ditanami karena tercemar abu vulkanik.
Amerika Serikat
Terjadi eksodus ke pantai barat dikarenakan banyak cuaca buruk yang datang melanda. Pantai timur mendorong pengungsian penduduk besar-besaran ke arah barat.
Krisis ekonomi 1819, produksi pertanian merosot, kurang lebih 100 Bank Amerika tutup/ gulung tikar. Krisis ini dikenal sebagai "The Great Economic Depression". Negara bagian baru berdiri seperti Alabama, Illinois, Indiana, Kentucky, dan Missouri.
Irlandia
Negara ini sempat dilanda wabah tifus selama dalam kurun waktu tiga tahun (1816-1819). Akibatnya, lebih dari 1000 orang meninggal dunia karena tifus di Irlandia.
ADVERTISEMENT
Italia dan Hungaria
Turun salju berwarna cokelat dan merah karena tercemar abu vulkanik Gunung Tambora.
New England
Tahun dingin hingga beku terjadi di New England, tahun 1816 disebut "eighteen hundred and froze to the death". Juga mengakibatkan dikenalnya tahun makarel karena ketiadaan pakan ternak membuat babi dan biri-biri diberi makan ikan makarel.
China
Bencana kelaparan terjadi hingga kegagalan panen membuat ribuan orang mati kelaparan. Perang Opium, tanaman pangan diganti opium yang menjadi tren sehingga akhirnya pecah perang Opium 1833. Air bah sungai Yang Tze dan hujan yang terus menerus juga membuat sungai meluap dan membanjiri kota.
Eropa
Perang Napoleon Bonaparte berakhir, Napoleon kalah di Waterloo karena hujan terus menerus pada Juni sehingga menghambat pergerakan artilerinya. Wabah kolera di Benggala terjadi dalam 5 hari pada tanggal 15-20 November 1817, sebanyak 5.000 orang di Benggala meninggal karena kolera.
ADVERTISEMENT
Tahun Pengemis, krisis membuat makanan langka dan harganya mahal, banyak orang menjadi peminta-minta.
Lahirnya drainase, cikal bakal sepeda. Karena hewan kuda banyak mati kelaparan membuat transportasi lumpuh. Baron Karl Van Drais menciptakan kendaraan dari kayu dengan roda dua, roda yang digerakkan menggunakan kaki.
Novel Frankenstein tercipta, Mary Shelley menulis novel tersebut karena terinspirasi oleh cuaca buruk penuh petir di Vila Diadoti di pinggir danau Jenewa, Swiss.
Puisi 'Darkness' diciptakan Lord Byron, Puisi ini menceritakan kekelaman dan penderitaan akibat cuaca yang buruk dan kekalahan perang.