Konten dari Pengguna

Hentikan Tradisi Politik Uang

Rezki Fajriansyah
Aktivis, Penulis, Politisi Partai Solidaritas Indonesia.
19 Februari 2024 7:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rezki Fajriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Politik Uang. Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Politik Uang. Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Praktik serangan fajar atau politik uang terus menghantui setiap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) Indonesia, ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang dampaknya yang merusak terhadap integritas demokrasi. Fenomena ini, yang biasanya dilakukan dengan cara distribusi uang atau barang, dilakukan oleh para oknum-oknum peserta pemilu kepada pemilih dengan tujuan untuk membeli/mempengaruhi suara mereka, telah menjadi sebuah tradisi yang menodai proses demokratis di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun ada upaya untuk mengatasi masalah ini, namun serangan fajar ini terus terjadi secara meluas dan terorganisir di tengah-tengah masyarakat, ini adalah tantangan dan ancaman yang nyata dalam mengamankan serta memberikan proses pemilihan yang bebas dan adil.
Dari sekian banyak pengalaman dan pengamatan selama pelaksanaan Pemilu di Indonesia, ada beberapa faktor yang kemungkinan besar menyebabkan tradisi serangan fajar ini terus menerus terjadi antara lain:
1. Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial-Ekonomi:
Di tengah kondisi kemiskinan dan ketimpangan sosial-ekonomi yang signifikan, imbalan materiil dari serangan fajar menjadi daya tarik yang sulit untuk ditolak oleh sebagian besar masyarakat.
2. Kekuatan Finansial Partai Politik:
Partai politik yang memiliki akses ke sumber daya finansial yang besar seringkali menggunakan uang untuk memenangkan dukungan pemilih, bahkan dengan cara yang tidak etis.
ADVERTISEMENT
3. Kurangnya Penegakan Hukum yang Efektif:
Meskipun ada aturan yang mengatur pemilu dan larangan terhadap praktik politik uang, penegakan hukum yang kurang efektif dan tidak tegas memberikan ruang tradisi ini terus berlanjut tanpa hambatan.
Dampak serangan fajar politik uang terhadap demokrasi Indonesia sangat merusak, dengan konsekuensi yang meluas, antara lain:
- Ketidaksetaraan dan Ketidakadilan:
Praktik ini menciptakan ketidaksetaraan dalam partisipasi politik dan menghilangkan elemen keadilan dalam proses pemilihan, karena pemilih lebih dipengaruhi oleh faktor materiil daripada pertimbangan politik yang rasional.
- Korupsi dan Kelengseran Institusi:
Politik uang akan memperkuat budaya korupsi dan merusak integritas institusi-institusi demokratis, seperti partai politik dan pemerintah, dengan membawa orang-orang yang dipilih berdasarkan uang daripada kualifikasi dan integritas.
ADVERTISEMENT
- Ketidakpercayaan Publik Terhadap integritas Pemilu:
Praktik ini akan secara langsung merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan umum, mengurangi legitimasi institusi pelaksana pemilu, meningkatkan ketidakpuasan terhadap hasil pemilu dan pelaku politik di Indonesia.
Untuk mengakhiri tradisi serangan fajar politik uang dan memperkuat demokrasi Indonesia, langkah-langkah tegas harus segera diambil, diantaranya:
- Penguatan Penegakan Hukum
Pemerintah perlu meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggar aturan pemilu, termasuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam praktik serangan fajar/politik uang.
- Edukasi Pemilih
Pendidikan politik yang lebih baik perlu diberikan untuk meningkatkan kesadaran pemilih tentang pentingnya memilih berdasarkan visi, program, dan integritas calon, bukan insentif materiil yang ditawarkan oleh para oknum pelaku politik uang.
ADVERTISEMENT
- Transparansi Dana Kampanye
Partai politik dan kandidat harus wajib untuk melaporkan sumber dan penggunaan dana kampanye secara transparan, sehingga masyarakat dapat memantau aliran dana dengan lebih akurat.
- Partisipasi Aktif Masyarakat
Masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah dan media, perlu berperan aktif dalam memantau dan melaporkan praktik serangan fajar politik uang serta memperjuangkan reformasi politik yang lebih luas.
Serangan fajar politik uang adalah ancaman serius bagi demokrasi Indonesia. Hanya dengan tindakan tegas dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pemantau pemilu, partai politik, dan masyarakat, kita dapat mengakhiri praktik ini dan memastikan masa depan demokrasi yang lebih kuat dan bermartabat.