Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Big Data dan Ekonomi Digital
11 Desember 2017 12:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Rhesa Rudiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar: Sini
Sumber: Zmescience
Kebangkitan ekonomi digital telah mengubah lanskap berbagai industri, inovasi bermunculan dari berbagai sisi. Fenomena ini membuat startup-startup baru seperti penyedia jasa angkutan online melesat naik hingga skala internasional hanya dalam hitungan tahun, bukan decade, dan perusahaan-perusahaan ini memiliki akses terhadap pengukuran kesuksesan real-time yang lebih baik dibanding sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Anomali baru dan krusial telah muncul ke dalam sistem-sistem perusahaan: Big Data. Apakah Big Data itu dan apa efek yang dibawanya terhadap ekonomi digital?
Apa itu Big Data
Banyak kalangan yang bingung tentang apa sebenarnya big data itu, namun simpulan yang dibuat para ahli adalah big data merupakan koleksi data dari sumber tradisional dan digital yang mewakili sumber dari pertumbuhan dan analisis yang sedang berlangsung. Big data dapat dibilang ganjil karena ia mengumpulkan data-data dari internet dan kode computer, tapi sumber tradisional dan non-digital seperti data finansial, informasi transaksi, dan saluran interaksi seperti call center. Big data biasanya dibagi menjadi dua bentuk.
Yang pertama ada data tidak terstruktur, yaitu data yang berasal dari informasi yang tidak terorganisir, dan sulit ditafsirkan menggunakan model data tradisional. Contoh dari data tidak terstruktur ini adalah tweet dan metadata.
ADVERTISEMENT
Bentuk lain dari big data adalah multi-struktur. Bentuk ini mengacu pada berbagai macam tipe data, kebanyakkan berasal dari interaksi antara pengguna dan mesin, seperti jaringan sosial atau aplikasi berbasis web. Contoh yang bagus dari bentuk data ini adalah data weblog.
Efek Big Data
Dengan segala yang dimilikinya, masih ada pertanyaan yang belum terjawab: bagaimana big data memberikan efek pada ekonomi digital? Jawabannya sederhana. Big data, jika digunakan dengan benar, dapat mengubah semua hal yang diketahui tentang ekonomi digital.
Dalam banyak hal, ini sudah mulai berjalan. Big data dapat digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen lebih detail dibanding sebelumnya. Alasan mengapa banyak perusahaan taksi yang dikalahkan oleh perusahaan angkutan online, adalah karena perusahaan taksi masih mengandalkan contact center dan telepon untuk memesannya yang mana kurang efektif dan praktis bagi konsumen dibanding sistem point dan klik yang diterapkan perusahaan angkutan online.
ADVERTISEMENT
Tapi apa yang benar-benar membuat perusahaan angkutan online berjaya seperti sekarang adalah kemampuan mereka untuk mengelola big data daripada siapapun di pasar transportasi. Mereka dapat melacak kebiasaan pengguna mereka dengan kecepatan yang tidak dapat diikuti oleh kompetitornya saat ini.
Menggunakan data untuk mengetahui kebiasaan konsumen dapat disebut sebagai ‘membuat data bicara’, dan big data, dengan riset lebih jauh mengenai kapabilitas maksimal yang dapat dilakukan bisa membuat data menumpahkan insight-insight yang selama ini tersembunyi. Namun, bagaimanapun semuanya tergantung dari data itu sendiri, data yang bagus, bisa ditautkan ke data lainnya, seperti jaringan sosial atau informasi pribadi. Menganalisa kumpulan informasi sebesar ini bisa membantu perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam demi memenuhi kepuasan pelanggan mereka. Perusahaan juga dapat mempertajam strategi penjualan mereka berdasarkan hasil analisa tersebut.
ADVERTISEMENT
Big data bahkan dapat digunakan untuk memberikan manfaat yang nyata pada dunia. Baru-baru ini, big data analitik berhasil menghitung bahwa 45.8 juta orang masih terjebak dalam perbudakan hingga saat ini di lebih dari 160 negara. Mereka kemudian menggunakan data tersebut untuk membentuk upaya kemanusiaan dan mendirikan jaringan besar dengan satu tujuan yang sama, yaitu untuk menghilangkan perdagangan manusia pada skala yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Beberapa orang menyukai teknologi big data sebab mereka melihat potensi baik yang dapat diberikan kepada umat manusia, dan ekonomi digital. Namun, beberapa orang lainnya masih khawatir jika berbicara mengenai big data karena mereka melihat potensi membahayakan yang bisa dilakukan ketika perusahaan seakan memiliki akses tidak terbatas untuk mengawasi konsumen dan menerapkannya berdasarkan kebiasaan manusia. Digunakan seperti apapun, Big Data diprediksi akan tetap berperan penting dalam dunia ekonomi digital selama bertahun-tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara dengan jumlah internet lebih dari 132 juta orang pun tidak lepas dari fenomena ekonomi digital ini. Sebagai pasar digital terbesar di ASEAN, tentu saja Indonesia sangat menggiurkan bagi siapa saja, itu juga sebabnya sejak hampir satu decade lalu, perusahaan-perusahaan unicorn dan berbagai startup lokal terus bertambah, bersaing untuk mendapatkan bagian dalam pangsa pasar digital yang ada di Indonesia.
Namun, tidak banyak dari perusahaan ini yang berkembang pesat. Beberapa perusahaan startup ini hanya jalan di tempat atau tidak memiliki gebrakan-gebrakan dan inovasi yang baru. Di sinilah big data dapat memberikan kontribusi maksimalnya. Sayangnya, keterbatasan pilihan big data analitik yang piawai dan kompeten membuat kebanyakkan perusahaan startup tidak mempertimbangkan penggunaan big data dalam bisnisnya. Anggapan mahal juga menjadi salah satu hal yang memberatkan perusahaan-perusahaan startup ini untuk mengadaptasi big data.
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia sudah mampu menciptakan teknologi big data analitik sendiri. Produk big data analitik tersebut bernama Paques. Software big data hasil karya salah satu startup lokal, i-811 ini dapat digunakan dalam berbagai bisnis, mulai dari retail, kesehatan, jasa, hingga telekomunikasi. Salah satu fitur andalan yang dimiliki Paques adalah kemampuannya untuk melakukan self-service analytic, ini berarti Paques tidak selalu membutuhkan sumber daya berlatar belakang IT untuk mengoperasikannya, semua karyawan dari berbagai divisi dapat dengan mudah mengoperasikan software ini. Hal tersebut kritikal, khususnya bagi perusahaan-perusahaan startup yang memulai bisnisnya dari ukuran minimalis dari segi jumlah karyawan.
Paques juga mampu menganalisa segala jenis data, mulai dari data keuangan, histori pembelian, sentiment perusahaan yang beredar di media sosial, hingga video dalam bentuk meta data. Kemampuan ini sangatlah berguna mengingat dinamika perputaran informasi di era digital yang tidak pernah berhenti.
ADVERTISEMENT
Suka atau tidak, semua jenis bisnis sudah pasti mengumpulkan dan memiliki data. Data-data ini hanya akan menjadi tumpukan tidak berguna jika didiamkan berlama-lama. Padahal dengan bantuan Paques, data-data yang tampak tidak bermanfaat ini mampu diolah menjadi insight-insight yang menarik sehingga menjadi asset berharga bagi perusahaan untuk bersaing di dunia ekonomi digital yang semakin bertumbuh pesat. Dunia digital terlihat akan ada dalam waktu yang lama, dan big data tidak dapat dipisahkan dari dunia digital, dengan kata lain, big data pun akan hadir dan semakin berkembang dari waktu ke waktu.