Konten dari Pengguna

Emas Hitam di Kawasan Hutan Desa Banding, Rajabasa, Lampung Selatan

Rhezandhy Gunawan Sohe Ar
Bekerja Sebagai Rimbawan, Mahasiswa Magister Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
21 November 2023 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rhezandhy Gunawan Sohe Ar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wawancara Mahasiswa kepada Ketua Kelompok Tani Hutan didampingi polhut (Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Wawancara Mahasiswa kepada Ketua Kelompok Tani Hutan didampingi polhut (Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa beserta Dosen Magister Kehutanan Universitas Lampung melakukan kunjungan ke Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) atau Kelompok Tani Hutan (KTH) mitra Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH Way Pisang) yang ada di Desa Banding Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau budidaya tanaman Vanili (Vanilla planifolia) yang dikembangkan oleh KTH.
Foto Lapangan Bersama Mahasiswa, Dosen, Polhut, dan Petani Vanili (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Lapangan Bersama Mahasiswa, Dosen, Polhut, dan Petani Vanili (Dok. Pribadi)
Budidaya vanili ditanam oleh masyarakat di kawasan hutan desa. Masyarakat menanam vanili sebagai upaya optimalisasi penggunaan lahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Nilai ekonomi vanili yang tinggi, kesesuaian tumbuh yang cocok serta optimalisasi ruang tumbuh lahan merupakan pendorong masyarakat untuk menanam tanaman ini.
ADVERTISEMENT
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Penyebaran vanili ke Indonesia baru masuk tahun 1819 melalui ahli botani Belanda yakni Prof. Dr. Reinwadt. Pada awalnya, bibit yang dibawa hanya sebagai koleksi untuk Kebun Raya Bogor, ternyata tanaman vanili berhasil dibudidayakan di berbagi wilayah terutama Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Menurut data dari Badan Pusat Statistika Nasional, luas tanah budidaya vanili tahun 2014 mencapai 13,60 ribu hektare. Sekarang ini pun vanili berhasil dibudidayakan di wilayah lain seperti Bali, NTT dan Sulawesi. Indonesia sendiri masih menjadi salah satu negara pengekspor vanili terbesar. Komersialisasi tinggi inilah menjadi pendorong masyarakat banding membudidayakan tanaman vanili.
Proses pengeringan vanili di pekarangan rumah warga (Dok. Pribadi)
Pasar ekspor global vanili tergolong sangat besar, berdasarkan informasi dari kementerian keuangan bahwa harga rata-rata mencapai EUR270,40/kg untuk vanili ekstrak dan EUR175,56/kg untuk vanili utuh pada tahun 2022. Menggiurkannya harga tersebut sehingga petani menyebut vanili merupakan tanaman “emas hitam”.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Banding selalu berupaya selalu menambah tanaman ini ke dalam skala yang lebih besar sehingga bisa menembus pasar global ekspor. Di samping potensi yang begitu besar minat petani di Desa Banding belum begitu besar. Kendala utama dalam budidaya tanaman ini ialah proses penyerbukan yang harus dilakukan satu persatu sehingga perlu perhatian khusus. Oleh karena itu, diharapkan kepada ahli-ahli agonomi untuk menemukan bagaimana proses pengembangan budidaya vanili menjadi lebih sederhana sehingga minat masyarakat semakin luas.
Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) Keberadaan vanili sebagian besar didapatkan dari kawasan hutan atau perkebunan rakyat. Vanili merupakan tanaman toleran terhadap cahaya matahari. Tumbuh kembang akan baik di bawah tegakan pepohonan dikarenakan pepohonan akan memberikan naungan untuk mencegah sinar matahari langsung.
ADVERTISEMENT
Sehingga pemanfaatan lahan Hutan Desa di Desa Banding dapat optimal. Adapun tanaman-tanaman yang dikombinasikan dengan tanaman ini ialah Damar Mata Kucing (Shorea javanica), jelatang, kopi, kakao, pisang, serta pohon-pohon rimba lainnya. Keberadaan pepohonan ini lah yang menjadi kunci berhasil tanaman vanili di Desa Banding.
Kondisi tegakan di kawasan budidaya vanili (Dok. Pribadi)
Pemanfaatan ruang tumbuh lahan hutan dengan vanili termasuk kedalam pola agroforestry yang tentunya akan berdampak positif baik secara sosial, ekonomi dan ekologi. Tanaman kehutanan berupa pepohonan Damar mata kucing, jelatang dan tanaman pertanian berupa vanili, kopi, dan kakao dan pisang merupakan kombinasi yang kompleks sehingga saling bergantungan satu sama lainnya. Komposisi yang tepat menjadi kunci keberhasilan suatu tanaman.