Polri dan Komunitas Madiun Cinta Damai Gelar Giat Doa Lintas Agama.

Rhianti Sayda
Pecinta senja
Konten dari Pengguna
14 Mei 2018 7:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rhianti Sayda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minggu 13 Mei 2018, komunitas Madiun Cinta Damai dan Polri gelar Aksi Damai dan Giat Doa Lintas Agama di Pelataran Patung Kolonel Marhadi, Madiun.
ADVERTISEMENT
Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut ditandai dengan membagikan pita hitam dan memakaikannya pada lengan kiri. Lalu dilanjutkan dengan orasi yang isinya antara lain: menyatakan keprihatinan dan turut berduka cita atas gugurnya personal Polri di Mako Brimob Jakarta dan masyarakat korban bom di kota Surabaya. Madiun cinta damai, tidak takut teror. NKRI harga mati.
Arus lalu lintas dijalan Kolonel Mahardi sisi sebelah utara sempat dihentikan untuk beberapa menit saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pada saat menyalakan lilin sebagai ungkapan rasa duka yang mendalam.
Acara berlanjut dengan penyerahan bunga mawar kepada Kapolres Madiun Kota dan seluruh personil Polri yang berada di alun-alun Madiun.
ADVERTISEMENT
Dalam Aksi Damai tersebut, turut hadir Muspika kota Madiun, para tokoh lintas agama kota Madiun, ketua Komunitas Madiun Cinta Damai, ketua Forum Pembaharuan Bangsa, ketua Bamag, Danpos Ramil Mangunharjo, Babinsa, Camat beserta kepala kelurahan sekecamatan Mangunharjo serta masyarakat kota Madiun.
Sdr. Ir. Eka Hartono selaku ketua panitia Komunitas Madiun Cinta Damai menyampaikan agar TNI-POLRI bersama-sama memerangi aksi terorisme, menjaga keamanan serta menciptakan situasi aman dan kondusif di wilayah kota Madiun. Komunitas Cinta Damai mengutuk keras aksi terorisme. Madiun tidak takut teroris. NKRI harga mati.
Kapolres Madiun kota, AKBP Nasrun Pasaribu, S.I.K, M.H mewakili kepolisian RI, menyampaikan rasa terima kasih kepada warga masyarakat yang mendukung POLRI-TNI dalam memberantas terorisme di Indonesia. Serta dukungan dan kerjasama masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif dan aman di wilayah Madiun.
ADVERTISEMENT
Acara ditutup dengan doa bersama oleh pemuka agama dari lintas agama, diantaranya KH. Muhamad Dahlan dari agama islam, Romo Robertus Joko sulisyo dari agama katholik, pendeta muda Samar Sudhano dari agama budha, pendeta sumarsono dari agama kristen dan Mangko C. Sutarno dari agama Hindu. Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan spanduk bersama-sama.