Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Pemkab Akan Maksimalkan Kebudayaan Melayu di Lingga
16 Maret 2018 17:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Rhuuzi Wiranata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
LINGGA - Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, pernah menjadi pusat Kerajaan Melayu, Lingga-Riau-Johor-Pahang selama lebih kurang 114 tahun.
ADVERTISEMENT
Daik yang saat ini menjadi Ibu Kota Kabupaten Lingga, menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Melayu terbesar pada masanya itu.
Pemkab Lingga pun tidak akan tinggal diam. Meskipun hal tersebut sudah berlalu, peninggalan-peninggalan benda cagar budaya di Kabupaten Kepualaun tersebut masih bisa dilihat dengan mata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lingga, Juramadi Esram, ketika membuka Rapat Koordinasi Kebudayaan tahun 2018 yang bertempat di Replika Istana Damnah, Daik Lingga itu mengaku, Pemkab Lingga akan terus memaksimalkan kebudayaan yang ada di Negeri Bunda Tanah Melayu itu.
"Pemkab Lingga sebagai Bunda Tanah Melayu akan terus memaksimalkan semaksimal mungkin untuk memajukan kebudayaan melayu sebagai jati diri dalam memperkuat budaya bangsa," kata Juramadi.
Dia menjelaskan, Lingga yang menjadi daerah awal dimana bahasa melayu itu dihaluskan, memiliki segudang cagar budaya baik benda maupun tak benda.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, perlunya sinergitas untuk tetap melestarikan dan mengembangkan hal tersebut dengan maksimal.
"Lingga ini merupakan kawasana yang memiliki cagar budaya yang tidak ternilai. Kita ketahui dan lihat, seperti Masjid Jami Sultan Lingga yang saat ini berdiri kokoh," katanya.
Selain itu, sebagai suatu keberhasilan Bunda Tanah Melayu, di tahun 2017 lalu, Sultan Mahmud Riayat Syah III berhasil dinobatkan sebagai Pahlwan Nasional RI.
Dengan demikian, jelas membuktikan bahwa Kabupaten Lingga memang patut diperhitungkan dan kejayaannya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. (Ruzi)