Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Antropologi Budaya: Tiga Wujud Kebudayaan
24 Maret 2022 14:55 WIB
Tulisan dari Riana Dea Marita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara sederhana antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia. Secara umum antropologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berusaha memahami manusia dengan mempelajari segala macam bentuk, kepribadian, sifat – sifat yang dimiliki, dan kebudayaan dari manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, ruang lingkup Antropologi dibagi menjadi dua, yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai antropologi budaya, khususnya tentang tiga wujud kebudayaan. Untuk lebih jelasnya lagi, mari simak penjelas berikut ini.
1. Antropologi Budaya
Pada antropologi budaya fokus penelitiannya adalah pada keragaman cara di mana manusia membangun dan menjalani kehidupan sosial mereka dalam kelompok. Kemudian dari keragaman inilah gagasan antropologi tentang budaya, setidaknya pada abad kedua puluh mulai digunakan.
Antropologi ini berhubungan dengan Etnologi. Pada antropologi budaya ini lebih berfokus pada kajian tentang tingkah laku manusia, baik secara individu maupun berkelompok. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang kajian terhadap cara hidup manusia dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
2. Tiga Wujud Kebudayaan
Seorang ahli antropologi yang bernama A. L. Kroeber menganjurkan untuk membedakan wujud dari kebudayaan, sebagai sebuah rangkaian dari tindakan dan aktivitas manusia. Ahli antropologi lainnya, yang bernama J. J. Honigmann membedakan terdapat 3 gejala kebudayaan, yaitu
a. Ideas
Wujud kebudayaan sebagai ide, gagasan, norma, nilai, dan sebagainya. Pada wujud pertama ini merupakan wujud yang ideal dari sebuah kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat difoto, maupun disentuh, bertempat di dalam alam pikir masyarakat tempat kebudayaan itu berkembang. Para ahli menyebut hal ini dengan istilah sistem kebudayaan, sedangkan di Indonesia hal seperti dapat kita sebut dengan istilah adat istiadat.
b. Activities
Wujud kebudayaan sebagai tindakan dan aktivitas manusia berpola dalam masyarakat. Wujud kedua ini dapat kita artikan sebagai sebuah sistem sosial, yang terdiri dari aktivitas manusia yang melakukan interaksi dengan manusia lainnya, dilakukan dari hari ke hari, hingga berlalunya waktu. Sistem sosial ini memiliki sifat konkret, artinya dapat kita lihat sehari – hari di sekeliling kita, dapat diobservasi dan difoto.
ADVERTISEMENT
c. Artifacts
Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia. Wujud ketiga dari kebudayaan juga dapat disebut sebagai kebudayaan fisik. Wujud ketiga ini merupakan semua hasil fisik dari aktivitas, dan pembuatan karya – karya oleh manusia dalam masyarakat. Bersifat sangat konkret karena terdapat benda – benda yang dapat disentuh, dilihat, difoto, dan diobservasi.
Perlu dipahami oleh teman – teman, bahwa ketiga wujud kebudayaan yang sudah dijelaskan di atas, dalam kenyataannya sangat berkaitan dengan erat. Kebudayaan dan adat – istiadat yang ada di dalam masyarakat memberikan pikiran, ide, dan tindakan untuk menghasilkan benda – benda sebagai kebudayaan fisiknya. Sedangkan kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup manusia yang nantinya akan memberikan pengaruh terhadap pola perbuatan manusia, dan juga cara berfikirnya
ADVERTISEMENT