Konten dari Pengguna

Potensi Wisata Bahari di Indonesia

Riana Dea Marita
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
6 Oktober 2022 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riana Dea Marita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti yang telah kita semua tahu bahwa Indonesia sering disebut dengan merupakan negara kepulauan, negara yang memiliki beribu – beribu pulau. Namun sebenarnya konsep ini kurang tepat, karena makna dari kepulauan ini berarti kumpulan pulau yang dipisahkan dengan adanya permukaan laut. Kita semua mengetahui bahwa ¾ wilayah Indonesia merupakan wilayah laut. Konsep negara kepulauan yang dikembangkan oleh Indonesia harusnya diganti dengan konsep negara bahari, yaitu negara laut yang memiliki banyak pulau. Dengan luasnya wilayah laut yang dimiliki oleh Indonesia maka tentu saja berakibat ada banyaknya potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan oleh negara. Tidak hanya terpusat pada salah satu pulau saja, potensi wisata bahari ini tersebar dari Sabang hingga Merauke. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai wisata bahari secara konseptual beserta potensi wisata bahari yang dimiliki oleh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wisata Bahari Secara Konseptual
Sebelum kita memahami definisi dari wisata bahari, hal pertama yang terlebih dulu harus dipahami adalah definisi dari “wisata” dan “bahari” itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi dari satu persatu kata tersebut.
a. Perspektif Pariwisata
Pariwisata memiliki berbagai definisi tergantung pada sudut pandang mana yang akan diambil untuk mendefinisikan pariwisata itu sendiri. Menurut Hay (1989) yang melihat pariwisata dari sudut pandang industri dan aktivitas ekonomi, pariwisata didefinisikan sebagai proses yang memiliki kaitan dengan retribusi sumber daya ekonomi yang melibatkan perjalanan untuk rekreasi. Sedangkan menurut Goeldner dan J. R. Brent (2007) mendefinisikan pariwisata sebagai suatu proses, kegiatan, yang memiliki hasil akibat dari adanya hubungan antara wisatawan, pemasok pariwisata, pemerintah setempat, masyarakat setempat, dan lingkungan sekitar yang mendukung serta terlibat untuk menarik dan menampung para pengunjung.
ADVERTISEMENT
b. Perspektif Bahari
Arti kata Bahari dalam KBBI memiliki 3 arti, yaitu dahulu kala, elok atau indah, dan laut atau kelautan. Makna bahari ini menjelaskan mengenai laut dan kelautan yang menjadi cikal bakal munculnya Indonesia. Bahari memiliki kaitan erat dengan kebudayaan masyarakat dulu kala yang terbentuk karena adanya kelautan.
c. Definisi Wisata Bahari
Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan tentang wisata bahari ini, di antaranya sebagai berikut.
1) Sero (2013), menurutnya wisata bahari ini didasarkan pada pemandangan, keunikan alam, kekhasan seni dan budaya, serta karakteristik masyarakat sekitar yang menjadi kekuatan dasar yang dimiliki. Wisata bahari dipandang sebagai bentuk wisata yang memanfaatkan potensi lingkungan pantai dan laut sebagai daya tari utama.
2) Sarwono (2017), mendefinisikan wisata bahari sebagai kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi alam bahari sebagai daya tariknya maupun sebagai tempat kegiatan, baik yang dilakukan di atas permukaan wilayah laut yang tidak terpisahkan dengan keanekaragaman jenis biota laut.
ADVERTISEMENT
Aktivitas dari wisata bahari dapat dilakukan di bentang laut, baik di permukaan maupun di dalam air. Suatu wilayah yang dapat termasuk dalam kategori wisata bahari apabila lokasi tersebut memiliki daya tarik berupa adanya budaya dari masyarakat pesisir, keanekaragaman biota laut, keadaan fisik yang unik, dan lingkungan yang berbeda dari daratan.
Potensi Wisata Bahari di Indonesia
Sumber: Dokumen Pribadi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki beribu – beribu, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang tersebar dan sangat besar. Kawasan pesisir yang memiliki beberapa jenis ekosistem merupakan sebuah potensi bagi pengembangan wisata bahari di Indonesia. Ekosistem tersebut misalnya ekosistem terumbu karang, hutan Mangrove, padang lamun, dan Estuari. Ekosistem tersebut dapat dikembangkan di samping mengembangkan potensi lautnya.
ADVERTISEMENT
a. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang di samping memiliki fungsi ekologis juga menghasilkan berbagai produk seperti ikan karang, alga, teripang, kerang mutiara, ikan karang, dan udang karang. Potensi dari sumber daya ikan pada terumbu karang di perairan laut Indonesia diperkirakan mencapai 80.802ton/km²/per tahunnya (Direktorat Jenderal Perikanan, 1991).
b. Ekosistem Mangrove
Di Indonesia, ekosistem Mangrove memiliki keanekaragaman jenis yang termasuk tinggi di dunia. Tercatat terdapat 89 jenis, 35 jenis berupa pohon dan selebihnya berupa terna, perdu, liana, epifit, dan parasit. Potensi ini dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan melalui perencanaan dan pengembangan terpadu untuk dapat menjadi ekowisata seperti halnya di Australia.
Potensi wisata bahari terutama ditunjukkan dengan banyaknya lokasi wisata selam, snorkling, dan selancar. Diterbitkannya buku panduan untuk olah raga selam dan menyelam di Indonesia oleh Periplus, menunjukkan bahwa potensi kelautan di Indonesia (termasuk ombak terumbu karang) sudah dikenal oleh dunia.
ADVERTISEMENT