Konten dari Pengguna

Wisata Ekstrim Riau Paling Disukai Pemain Surfing Dunia

Riau
Bersahabat Dengan Semua Kalangan, berbisnis dengan siapa saja
5 Desember 2017 10:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riau tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata Ekstrim Riau Paling Disukai Pemain Surfing Dunia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Wisata Riau - Sejumlah wisata di Riau menjadi pembicaraan warga lokal saja, adapun tetang ada mitos atau dongeng jarang diketahui wisatawan. Misalnya tentang mitos di salah satu wisata andalan Prov Riau, BONO Pelalawan.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan secara ilmiah, gelombang bono merupakan salah satu peristiwa alam yang cukup langka dan jarang terjadi di dunia ini.
MIsalnya seperti yang disaksikan di sebuah gelombang besar yang layaknya terjadi di tengah laut, namun ini terjadi di hilir sungai air tawar yaitu Kampar yang ada di Pelalawan.
Gelombang bono ini terjadi diakibatkan benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan dan Aliran air Sungai Kampar, Pelalawan, Riau.
Akibat benturan ini, menjadikan gelombang air di muara sungai Kampar bisa mencapai ketinggian 4 SAMPAI 6 meter, gelomang ini datang ditandai dengan suara gemuruh yang bergelegar keras (Seperti Tsunami).
Wisata Ekstrim Riau Paling Disukai Pemain Surfing Dunia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Ini sebenarnya merupakan fenomena ilmiah, namun warga Lokal Teluk Meranti, Kecamatan Kuala kampar mempercayai ini adalah gelong hantu.
ADVERTISEMENT
Perlu anda ketahui, masyarakat sekitar atau sepanjang alira sungai Kampar memiliki cerita-cerita dongeng yang istimewa terkait dengan adanya gelombang tersebut? Ada banyak cerita dan kepercayaan dari masyarakat lokal yang menjadikan peristiwa alam yang langka yang sduah ada sejak zaman dahulu kala.
Menurut kepercayaan warga, gelombang bono yang ada di sungai kampar adalah bono jantan, sementara bono betinanya berada di daerah Sungai Rokan, dekat dengan Kota Bagansiapi-api.
Gelombang di Kuala Kampar tersebut berjumlah tujuh ekor, dimana bentuknya serupa kuda yang biasa disebut dengan induk Bono.
"Dahulu gelomang ini ditunggangi raja Melayu untuk bepergian kedaerah aliran Sungai Kampar untuk mengontrol daerah kekuasaan Raja"
Pada bulan Januari sampai Oktober biasanya gelomang ini kecil, namun dibulan selanjutnya jelang Januari kembali gelombang ini bisa menggila, tebing rumah termasuk perahu akan menjadi korban keganasan gelomabng ini.
ADVERTISEMENT
"Wajar saja aliran sungai ini semakin hari semakin melebar."
Keganasan gelombang ini menjadi biasa bagi penduduk daerah Kuala Kampar, bono sudah mereka kenal sejak kecil, ahkan apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap gelombang bono ini adalah sahabatnya.
Bagi suku yang ada seperti, Suku Kampe, Suku Laut, Suku Melayu, Suku Montigale, Suku Caniago, dan Suku Bono, gelombang ini bersahabat hanya dengan suku Bono saja.
Suku Bono ini bisa bermain ketangkasan menunggangi Bono atau disebut Bekudo Bono menggunakan perahu-perahu (sampan) kecil. Biasanya tempat bermain bono bagi warga sekitar adalah di tempat-tempat dimana bono tidak terlalu besar atau di dalam anak-anak Sungai Kampar yang memiliki Bono, seperti misalnya Sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Sungai Kerumutan.
ADVERTISEMENT
Namun bagi suku lain ini merupakan momok yang menakutkan.
Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.
Namun anehnya bagi suku lain dibelahan dunia ini, seperti Australia dan negara lainnya Bono hanya menjadi suatu permainan selancar yang mengasyikkan.
Saat ini Gelomabng Bono merupakan salah satu wisata yang pernah masuk nominasi iklan Djarum Super disejumah televisi. sejak dipromosikan oleh Sampoerna Group ini kini Bono menjadi wisata yang no 1 di Riau.** (Ajho)