Konten dari Pengguna

Menyingkap Potensi Obat Si Anggrek Merpati

Richa Kusuma Wati
Penulis merupakan peneliti muda yang meneliti biodiversitas anggrek Indonesia dan bekerja di Pusat Riset Biosistematik dan Evolusi, BRIN
13 September 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Richa Kusuma Wati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah kesibukan kota, di tepi jalan yang dikelilingi pepohonan, terdapat sebuah flora yang kerap terabaikan namun menyimpan keajaiban: Anggrek Merpati, atau Dendrobium crumenatum. Dengan bentuk bunganya yang putih bersih menyerupai merpati yang sedang merentangkan sayap, anggrek ini tidak hanya memikat mata tetapi juga menyimpan potensi medis yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Anggrek Merpati, yang pertama kali dideskripsikan oleh botanis Swedia, Olof Swartz, pada tahun 1799, dapat ditemukan di berbagai belahan Asia, Asia Tenggara, New Guinea, dan Kepulauan Christmas. Bunga anggrek ini, yang dapat berbunga hampir sepanjang tahun, hanya memerlukan penurunan suhu sekitar 5 derajat untuk memicu bunganya mekar. Sayangnya, keindahan ini hanya bertahan sehari sebelum bunga mulai layu. Namun, di balik keindahannya yang singkat, terdapat potensi luar biasa yang tengah dipelajari oleh para ilmuwan.
Meskipun sering terabaikan oleh pecinta anggrek, Anggrek Merpati telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Di Malaysia dan Indonesia, tapal daun anggrek ini digunakan untuk mengatasi jerawat dan bisul, sementara sari dari umbi semunya dipercaya dapat meredakan sakit telinga. Bahkan, di Malaysia, ada kepercayaan bahwa menanam anggrek merpati di sekitar rumah bisa mengusir roh jahat, menambah aura magis pada tanaman ini.
ADVERTISEMENT
Penelitian modern mengungkapkan bahwa Anggrek Merpati mungkin jauh lebih dari sekadar keindahan visual. Genus Dendrobium, yang mencakup anggrek ini, telah menjadi fokus studi karena kandungan metabolit sekunder yang luar biasa. Senyawa seperti bibenzyl, phenanthrenes, fluorenones, alkaloid, dan sesquiterpene ditemukan di seluruh bagian tanaman, termasuk batang, akar, daun, ranting, bunga, dan biji.
Dendrobium crumenatum atau anggrek merpati (Dokumentasi pribadi)
Sebuah studi oleh Sandrasagaran dkk. (2014) mengungkapkan bahwa ekstrak dari berbagai bagian anggrek ini memiliki aktivitas antimikrobial yang kuat melawan delapan bakteri patogen . Penemuan ini menunjukkan adanya zat aktif seperti alkaloid dan flavonoid yang mengandung aktivitas antimikrobial.
Meski potensi medis Anggrek Merpati sangat menjanjikan, jalan menuju aplikasi medis yang luas tidaklah mudah. Penelitian klinis yang mendalam sangat diperlukan untuk memastikan bahwa ekstrak anggrek ini aman dan efektif digunakan dalam pengobatan manusia. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara ahli botani, farmakolog, dan peneliti untuk mengubah potensi laboratorium menjadi terapi yang bisa digunakan secara luas.
ADVERTISEMENT
Anggrek Merpati adalah contoh menawan tentang bagaimana keindahan alam dapat menyimpan potensi yang luar biasa. Dengan penelitian yang berkelanjutan dan upaya konservasi yang tepat, anggrek ini bisa menjadi aset berharga dalam dunia pengobatan di masa depan (RKW)