Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Reputasi Diri dalam Profesional Image
27 Desember 2023 11:23 WIB
Tulisan dari Ricka Milla Suatin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia profesional, banyak orang akan memilih untuk menjadi orang yang memiliki citra baik daripada buruk. Tentu saja hal tersebut harus disertai dengan membangun reputasi diri yang mendukung, sehingga menciptakan penilaian yang baik pula dari orang lain ke diri kita. Tidak hanya di depan saja yang terlihat baik, namun di belakang pun harus tetap menjalankan kebaikan tersebut, hingga kita tidak sadar, bahwa image yang kita buat hanya sebagai profesionalitas, menjadi sesuatu yang tidak kita sadari bahwa hal tersebut penting juga di kehidupan nyata. Lalu, apa itu reputasi diri?
ADVERTISEMENT
Reputasi adalah nama baik. Keyakinan atau opini yang dimiliki orang lain tentang diri kita, menyangkut karakter kepribadian atau kebiasaan-kebiasaan kita. Reputasi<Reputation<Reputationem (latin) yang artinya pertimbangan. Reputasi adalah bagaimana orang lain mempertimbangkan dan melabel diri kita baik atau buruk.
Mengapa seseorang penting untuk memiliki reputasi?
Reputasi menentukan kedudukan kita diantara orang-orang di masyarakat. Misalnya menjadikan tolak ukur penilaian seberapa berpengaruh kita bagi orang lain. Menjadi hal yang lumrah, bahwa orang yang reputasinya baik, akan direkomendasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik dan diberikan peran kepemimpinan.
Apakah reputasi bisa terbangun seorang diri atau harus dibangun oleh pribadi itu sendiri? Reputasi adalah hasil tidak langsung dari semua tindakan kita yang direflesikan oleh orang lain dalam cara mereka memperlakukann dan berinteraksi dengan kita.
ADVERTISEMENT
"It takes twenty years to build a reputation and five minutes to ruin it." - Warren Buffet
Reputasi butuh bertahun-tahun untuk dibangun tetapi dapat rusak hanya dalam sekejap. Dengan begitu, berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata adalah sebuah keharusan. Jika kita melakukan hal yang baik dan terhormat, berintegritas misalnya jujur dan sesuai antara kata dan tindakan, dan berkarakter baik secara konsisten.
Perlu diketahui bahwa reputasi tidak sama dengan popularitas. Banyak artis, selebgram, youtuber, penyanyi, atau orang terkenal lainnya, mereka populer tetapi reputasi dirinya buruk. Reputasi buruk digambarkan sebagai sikap yang kurang tepat, perilaku yang melanggar atura, norma, dan etika, serta kurangnya profesionalisme.
Kemudian, bagaimana memperbaiki reputasi diri yang sudah terlanjur buruk?
ADVERTISEMENT
Pertama, identifikasi penyebabnya. Kamu harus bertanya dan meminta jawaban yang jujur dari orang-orang, bagaimana pendapat dan penilaian mereka tentang diri kita. Jika reputasi buruk disebabkan oleh misinformasi, biasanya dalam bentuk rumor dan gosip, segera koreksi informasi yang beredar, lalu lakukan klarifikasi. Jika reputasi buruk disebabkan oleh kekeliruan dalam bertindak, akui kesalahan itu, tanggung jawab, dan lakukan perbaikan.
Kedua, perbaiki perilaku. Identifikasi kekurangan dalam cara kerja kita ketika diberikan tugas. Misalnya, kamu terlambat mengumpulkan tugas, kerja tidak maksimal, sering tidak berangkat kerja, dan sebagainya. Pelajari cara yang benar untuk melakukan hal-hal dan berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan positif. Terakhir, minta saran yang konstruktif dari orang lain.
Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT