Hongmeng OS Terbaru Huawei

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
23 Mei 2019 18:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
China adalah raksasa yang tertidur, biarkanlah ia tertidur karena ketika ia terbangun, maka ia akan menggentarkan dunia.
ADVERTISEMENT
Itulah kutipan kata Napoleon Bonaparte setelah ia pulang dari China. Napoleon Bonaparte adalah seorang ahli strategi militer Prancis. Juga seorang peramal ulung. Setelah hampir 200 tahun kemudian, ucapannya terbukti benar. Saat ini, Cina telah menjadi salah satu kekuatan dunia. Dengan perekonomian dan militer kedua terbesar sesudah AS.
Hongmeng OS terbaru Huawei, suatu sistem perpaduan yang bisa mendukung ponsel, komputer, internet, mobil dan perangkat cerdas lainnya
China hari ini telah membuat AS seperti orang gila. Segala produk apapun yang berasal dari China dianggap mengancam keamanan nasional AS. Termasuk sepatu maupun tas anak-anak dan sejenisnya.
Perang Dagang AS-China yang dilancarkan Donald Trump kian memanas. Dan telah menjalar ke bidang teknologi. Beberapa hari yang lalu, Google mengumumkan untuk menghentikan segala layanan Android OS dengan Huawei. Bisa dibayangkan ketakutan AS atas kian meningkatnya kemajuan teknologi China.
ADVERTISEMENT
Pada hari yang sama, saat Google mengumumkan pemberhentian kerja sama dengan semua ponsel Huawei, Huawei langsung merespons Plan B-nya. Sebenarnya, beberapa tahun yang lalu, Huawei sudah memprediksikan dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan dilancarkan AS. Dan ternyata benar, sehingga hal ini tidak membuat Huawei terkejut.
Menurut press release kemarin, Huawei akan merilis OS-nya sendiri pada awal musim gugur ini. Atau paling lambat di awal musim semi tahun 2020. 鸿蒙 baca “Hong Meng”, nama OS Huawei yang mempunyai arti “awal dari segala kehidupan, atau pusat alam semesta” yang dikembangkan Huawei sendiri, dan merupakan kombinasi keunggulan Android, Windows maupun iOS. Secara singkatnya, suatu sistem perpaduan yang bisa mendukung ponsel, komputer, internet, mobil, dan perangkat cerdas lainnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, dalam kongres Google I/O 2019 justru mengarahkan pengembangan ke arah Fuchsia OS, seperti Hong Meng OS yang hampir selesai ini. Beberapa waktu yang lalu, Apple juga mengumumkan untuk menyatukan aplikasi di iOS dan MacOS, tetapi masih banyak mengalami hambatan besar. Demikian pula halnya dengan Microsoft Windows. Microsoft juga sedang menyatukan ponsel, komputer, Internet of Things, dan perangkat pintarnya. Namun sayangnya, ponsel Windows kurang diminati pengguna.
Fuchsia OS adalah sistem operasi berbasis kapabilitas untuk generasi teknologi berikutnya. Fuchsia OS akan kompatibel dengan aplikasi web. Sehingga ketika diinstal pada komputer, program-program yang didasarkan pada struktur B / S dapat digunakan. Bilamana sistem yang dikembangkan Huawei berhasil, Hong Meng tidak hanya akan menyelesaikan sistem telepon seluler dalam Cina, tetapi juga memecahkan semua masalah sistem komputer, Internet of Things, dan perangkat pintar di dunia.
ADVERTISEMENT
Hong Meng, akan menjadi revolusi dalam sejarah sistem operasi di dunia, karena kemampuannya yang sangat kuat dalam menghubungkan segala objek. Alasannya:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Tyrone Siu/Reuters
Just like grandma says, perang dagang AS-China telah menjalar ke perang Teknologi antara dua negara. Hegemoni AS telah membiasakan AS untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Tetapi, kali ini AS mungkin terlalu percaya diri atau salah menghitung. Salah memilih lawan. What doesn’t kill you will make you stronger.
ADVERTISEMENT
Seperti kutipan peringatan media Swiss beberapa hari yang lalu, jangan salah menafsirkan pengekangan diri Beijing sebagai suatu kelemahan atau kekurangan. Karena sebaliknya justru akan mempercepat modernisasi Cina menjadi negara Superpower. Mungkin sepuluh atau dua puluh tahun kemudian, ketika para ilmuwan dan sejarawan melihat kembali Perang Dagang yang dilancarkan Trump hari ini akan menyalahkan Trump atas semua kebijakan yang telah menyesatkan AS.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan teknologi terkini, bisa menelusuri: https://artificialintelligenceindonesia.com/