Konten dari Pengguna

Hukum Teknologi

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
17 Juni 2019 9:36 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemajuan teknologi telah membawa kenyamanan besar bagi kehidupan kita. Sebaliknya, manusia kerap merasa khawatir suatu saat teknologi akan berada di luar kendali dan mengancam hidup manusia.
Hukum teknologi bukan membahas tentang peraturan atau denda terhadap pelanggaran hukum, melainkan praktek-praktek yang timbul dari penerapan teknologi tersebut.
zoom-in-whitePerbesar
Hukum teknologi bukan membahas tentang peraturan atau denda terhadap pelanggaran hukum, melainkan praktek-praktek yang timbul dari penerapan teknologi tersebut.
Sebagai contoh, kecerdasan buatan alias AI (artificial intelligence), seperti kutipan kolom teknologi “The Wall Street Journal” oleh Christopher Mims, tentang 6 hukum teknologi yang harus kita ketahui. Penulisnya ialah Melvin Kranzberg, seorang sejarawan dan profesor di Amerika. Beliau menulis tentang kekuatan teknologi dan universalitas yang membawa ancaman terhadap manusia.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar inovator yang menciptakan berbagai layanan atau aplikasi yang disruptif saat ini, kurang menyadari hukum teknologi dan pengaruhnya terhadap manusia.
Hukum Teknologi Pertama
Teknologi itu tidak baik, juga tidak buruk, tetapi juga tidak netral. Dampak teknologi tergantung pada lingkungan geografis dan budaya. Kadang teknologi berpengaruh baik atau sebaliknya.
Sebagai contoh, insektisida “DDT”. Walaupun dapat menyebabkan kanker, DDT telah menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang India dengan berperan sebagai cara yang murah dan efektif untuk mencegah malaria.
Contoh lain, Facebook yang dapat memberikan secercah harapan kepada orang tua dengan pasien penyakit langka. Banyak pasien penyakit langka dan keluarganya, bisa menemukan pasien lain dengan penyakit yang sama di Facebook. Akibatnya, hal ini dapat menjadi alat ekstrem politik.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kualitas suatu teknologi tergantung pada lingkungan di mana kita menggunakannya. Ini mengarah ke masalah yang tidak bersedia dihadapi banyak perusahaan teknologi. Teknologi memberikan mereka kekuatan luar biasa. Tetapi pada saat yang sama, mereka juga berkewajiban mempertimbangkan bagaimana produk mereka akan mempengaruhi masyarakat dan dunia.
Hukum Teknologi Kedua
Penemuan itu sendiri adalah sumber permintaan. Artinya, untuk melihat efeknya, setiap teknologi perlu ditingkatkan melalui teknologi tambahan. Misalnya, smartphone yang telah membawa permintaan konstan untuk teknologi lain, seperti penemuan casing ponsel atau perkembangan teknologi nirkabel 5G.
Hukum Teknologi Ketiga
Teknologi adalah perangkat yang lengkap. Suatu teknologi perlu dikombinasikan dengan teknologi lainnya. Untuk memahami bagian mana dari seluruh rangkaian teknologi, kita perlu mengamati seberapa banyak hal itu bergantung pada komponen lain. Termasuk cara kerja dasar teknologi.
ADVERTISEMENT
Misalnya, baja, minyak, dan kereta api yang mendominasi campuran teknologi abad ke-19 dan awal ke-20. Hari ini, internet, ponsel, dan jaringan nirkabel telah mengubah portofolio teknologi abad ke-21.
Hukum Teknologi Keempat
Teknologi mungkin menjadi faktor utama dalam banyak masalah publik. Tetapi, faktor non-teknologi lebih mendominasi ketika merumuskan kebijakan teknologi.
Sejarawan, Robert C. Post, mengatakan,“Orang merasa bahwa teknologi memiliki kekuatan secara internal, tetapi kenyataannya tidak demikian. Teknologi harus diilhami oleh kekuatan politik, kekuatan budaya, atau sesuatu yang lain.”
Sebagai contoh, Kongres Amerika Serikat berusaha memaksa perusahaan internet seperti Google dan Facebook untuk mengungkapkan, seperti media tradisional televisi dan radio, siapa yang telah menghabiskan uang untuk membeli layanan iklan politik mereka.
Peraturan periklanan internet sebelumnya tidak mengharuskan pengungkapan bagian konten ini. Bukan karena alasan teknis. Tetapi karena pendekatan lembaga pengawas lebih toleran, ketika mengatur jenis media baru.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pada tingkat yang lebih luas, badan legislatif AS menjadi semakin tertarik pada isu-isu privasi, transparansi data, keamanan nasional, dan anti-monopoli dalam industri teknologi. Perubahan ini merupakan transformasi budaya daripada teknologi itu sendiri.
Hukum Teknologi Kelima
Relevansi historis ada di mana-mana. Tetapi relevansi historis teknologi adalah yang terkuat. Misalnya, perang dingin AS-Rusia, yang mempromosikan pengembangan senjata dan rudal nuklir yang pada akhirnya menjurus ke pengembangan sistem komunikasi untuk perang defensif hingga jaringan komputer internet saat ini.
Hukum Teknologi Keenam
Teknologi merupakan aktivitas rakyat itu sendiri. CEO Apple, Tim Cook, dalam upacara wisuda Massachusetts Institute of Technology (MIT) pernah mengatakan, “Teknologi bisa menjadi luar biasa. Tetapi teknologi itu sendiri tidak ingin melakukan hal-hal yang luar biasa. Teknologi tidak ingin melakukan apapun.”
ADVERTISEMENT
Teknologi memiliki banyak kekuatan. Tetapi cara menggunakan teknologi tergantung pada kita. Karena teknologi dipopulerkan oleh perusahaan, perusahaan perlu mempertimbangkan dampak tindakan mereka, atau bagaimana mendapatkan keuntungan dari teknologi.
Just like grandma says, Apple telah berulang kali mengklaim akan melindungi data dan privasi pengguna. Ataupun, Google yang menekankan langkah-langkah anti-diskriminasi, untuk mencegah teknologi kecerdasan buatannya atau AI dari diskriminasi ras. Jika perusahaan tidak melakukan hal ini, para regulator, media, dan publik harus mempertimbangkan solusi masalah ini.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan teknologi terkini, bisa menelusuri: https://artificialintelligenceindonesia.com/