Mengapa Libra Perlu Diawasi?

Ricky Suwarno
CEO dan Pendiri Karoomba Asia. Anggota Asosiasi untuk Kecerdasan Buatan China (CAAI)
Konten dari Pengguna
8 September 2019 14:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengapa Libra perlu diawasi telah menjadi konsensus dan perhatian bank sentral banyak negara di dunia. Terutama negara besar seperti China, Rusia, maupun Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Facebook Libra akan menjadi tantangan dan risiko valuta asing di negara-negara dengan mata uang lokal yang kurang stabil. Atau, negara berkembang dengan perekonomian yang kurang kuat.
Dampak Libra terhadap layanan keuangan, kebijakan moneter, dan stabilitas keuangan dunia akan sangat serius. Itulah sebabnya, Libra perlu diawasi.
Muncullah Libra akan menjadi ancaman bagi kedaulatan negara berkembang terutama negara dengan mata uang lokal yang kurang stabil

Mengapa Libra Perlu Diawasi?

Kita mungkin harus mempelajari dan memahami inti dari Libra:
Pertama, Libra tidak sepenuhnya menggunakan teknologi blockchain. Libra tidak terdesentralisasi. Libra mempunyai organisasi dan arah yang sangat jelas. Libra sangat berbeda dengan aset kriptografi seperti Bitcoin.
Kedua, Facebook Libra memiliki 2,7 miliar pengguna di dunia. Libra memiliki kemampuan mobilisasi sosial yang sangat besar.
Ketiga, Libra telah menetapkan spanduk untuk Sektor keuangan inklusif. Menargetkan pembayaran lintas batas di negara-negara berkembang, seperti Afrika, Asia Tenggara, maupun Amerika Selatan.
ADVERTISEMENT
Keempat, Libra kemungkinan akan memperoleh pengaruh super-kedaulatan melebihi suatu negara. Berpengaruh atas sistem moneter internasional. Atau mengikis status mata uang suatu negara berdaulat. Jika tidak diawasi, Libra sangat mungkin akan menjadi saluran ekonomi bawah tanah. Kotak Pandora akan terbuka. Menjadi alat transaksi ilegal.
Bank Sentral China mengusulkan agar bank sentral di dunia dan organisasi internasional harus bekerja sama untuk memasukkan Libra ke dalam peraturan pengawasan. Bukannya membuka sebelah mata, sambil menutup sebelah mata.
Banyak teman-teman saya bertanya, perusahaan sebesar Facebook pasti memiliki kemampuan memikul tanggung jawab sosial dan memperhatikan keamanan dan stabilitas keuangan dunia?
Sejauh pengamatan saya tentang bidang keuangan, perusahaan raksasa internet termasuk Facebook masih belum memiliki kesadaran risiko yang seharusnya. Buktinya, dalam beberapa tahun ini, Facebook mengalami banyak tuntutan mengenai privasi pengguna. Apalagi nantinya, risiko keuangan yang jauh lebih rumit.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, kebanyakan perusahaan internet di dunia, baik tentang inovasi baru atau economy-sharing, semuanya hanya berfokus ke satu arah: Seberapa cepat bisa menjadi unicorn. Atau Monopoli pasar, live or die.
Prinsip ini akan membawa banyak dampak negatif bagi masyarakat. Jika perusahaan tersebut tidak bisa berkelanjutan, perusahaan tersebut akan merugikan semua pihak (modal sosial, modal risiko, maupun modal dari para investor).

Risiko Libra

Jika hanya memikirkan bagaimana menjadi Unicorn dalam melakukan bisnis keuangan, maka ini adalah malapetaka. Karena faktor dan pengaruh eksternalitas keuangan sangat kuat.
Industri keuangan sangat berbeda dari industri lain. Kegagalan proyek di sektor non-keuangan akan hanya terbatas sampai batas tertentu. Namun di bidang keuangan, bank menggunakan uang orang lain untuk melakukan bisnis. Jika terjadi masalah, ini bukan hanya masalah satu dua orang. Melainkan, masalah secara sistematik.
ADVERTISEMENT
Itu sebabnya, orang-orang di sektor keuangan, sebelum melakukan bisnis baru selalu bertanya, seberapa besar risikonya? Mereka tidak pernah bertanya seberapa besar bisa cuan terlebih dahulu.
Itulah mengapa, setiap proyek baru bank selalu agak lambat dirilis. Mereka cenderung konservatif dan menekankan keamanan.
Cara berpikir orang perusahaan internet dengan industri keuangan sama sekali berbeda. Para pelaku inovasi internet harus selalu melangkah kecil sambil berjalan cepat. Artinya, begitu aplikasi selesai dibuat harus langsung dilempar ke pasaran untuk uji coba. Sambil melihat umpan balik dari pengguna. Jika tidak disambut baik, paling tidak langsung diperbaiki atau proyek dihentikan.
Lain halnya dengan industri keuangan. Salah satu contoh adalah P2P yang telah menjadi risiko keuangan terbesar di China dalam dua tahun terakhir. P2P telah membawa kerugian bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Secara singkat, bahkan pengusaha keuangan internet (P2P) jarang mempertimbangkan risiko, yang pertama mereka pikirkan adalah kapan dan apakah mereka dapat menghasilkan banyak uang dari bisnis tersebut. Atau apakah ide ini bagus atau tidak? Akan tetapi jika anda berniat membuat produk keuangan massal, pemikiran seperti diatas sangat bermasalah.
Mengapa Libra perlu diawasi
ADVERTISEMENT
Namun, jika likuiditas mengalami resesi, menurut pengalaman historis pasar, pengoperasi pasar pasti akan melarikan diri. Libra mengandalkan lembaga pihak ketiga untuk melakukan pengoperasian pasar sebenarnya merangkul risiko yang sangat tinggi.
Inilah alasannya, menggabungkan kerangka kerja dan jalur pengaturan hukum sangat perlu bagi Libra. Bank sentral di dunia baik China maupun Bank Indonesia, perlu bersiap siaga mengatasi masalah, bila suatu hari Libra menjadi pemain penting dalam sistem moneter internasional.