Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
'Saya Sendiri adalah Bisnis'
29 Agustus 2019 19:55 WIB
Tulisan dari Ricky Suwarno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Saya Sendiri adalah Bisnis,” inilah kesan saya terhadap Jay-Z--seorang penyanyi rapper kulit hitam yang sangat terkenal dari Amerika Serikat. Jay-Z merupakan suami Beyonce yang terkenal dengan lagunya “IF I were A Boy,” favorit saya itu. Jay-Z memiliki aset pribadi lebih dari USD 1 miliar. Dan menjadi “Billionaire” pertama di dunia rap. Kalau di dunia digital startup, Jay-Z itu setara dengan satu perusahaan unicorn.

Di dunia rap Amerika Serikat, Jay-Z memang selebriti yang sangat terkenal, terutama kalangan anak muda yang suka musik rap, termasuk saya. Namun, kekayaan Jay-Z tidak hanya datang dari membuat musik. Aset Jay-Z menjangkau berbagai industri, seperti koleksi seni, real estate properti, fashions, minuman alkohol, dan banyak lagi. Dia juga berinvestasi di perusahaan teknologi raksasa dan memiliki 70 juta saham di Uber.
ADVERTISEMENT
Dalam industri hiburan memang sangat umum bagi seorang bintang tenar untuk melakukan bisnis sampingan. Tetapi untuk bisa sukses di banyak bidang, sangatlah tidak mudah. Dapat dikatakan Jay-Z adalah seorang jenius lintas batas yang tidak bisa diragukan.
'Saya Sendiri adalah Bisnis'
Jay-Z mempunyai sebuah lagu dengan lirik yang sangat populer, “I am not a businessman, I am a Business, Man. Saya bukan seorang pengusaha. Saya sendiri adalah Bisnis, Kawan."
Jadi, Bagaimana Jay-Z bis mengubah dirinya menjadi pengusaha yang bernilai miliaran dolar?
Jason Wingard merupakan seorang profesor di Universitas Columbia Amerika Serikat dan pakar dalam penelitian tentang kepemimpinan. Untuk mempelajari kepemimpinan seperti Jay-Z bagaimana membuat saya sendiri adalah bisnis, kita harus mengakumulasi kemampuan sesuai dengan struktur bentuk "T." T Huruf Besar. Huruf Kapital. Satu horizontal ditambah satu vertikal di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Vertikal, mengacu pada kedalaman kemampuan kita dalam bidang keahlian tertentu. Aspek horizontal di atas mengacu pada kemampuan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang. Dengan kata lain, seberapa lebar kemampuan kita.
Seseorang perlu memiliki banyak bidang pengalaman kerja untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Namun, kebanyakan orang berpikir kemampuan profesional seseorang yang sangat menonjol, lebih memungkinkan memperoleh peluang kerja yang lebih baik. Tetapi dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Harvard Business Review pada tahun 2016, para peneliti melacak 400 siswa MBA yang lulus dari sekolah-sekolah bisnis terkemuka di Amerika Serikat.
Ternyata lulusan dengan pengalaman banyak industri akan mendapatkan lebih banyak tawaran pekerjaan. Plus bonus gaji mereka 36 persen lebih tinggi daripada mereka yang hanya memiliki latar belakang tunggal. Atau satu professional saja.
ADVERTISEMENT
Satu pengalaman atau professional telah melemahkan daya tawar mereka di pasar SDM. Karena bagi pengusaha, ada banyak bakat serupa (satu professional) di pasaran. Sebaliknya, orang dengan berbagai pengalaman dan latar belakang tidak banyak substitusi di pasaran, sehingga mereka lebih mudah memperoleh peluang.
Pengetahuan di bidang lain
Jika kita ingin membuat terobosan dalam profesi ataupun bisnis, kita memerlukan pengetahuan di bidang lain. Penelitian Harvard menunjukkan bahwa semakin beragam komposisi anggota dalam suatu tim, semakin kuat daya inovasinya.
Misalnya, seorang penemu dari Inggris bernama Charles Babbage. Pada tahun 1823 ia merancang komputer pertama di dunia yang menggunakan kartu berlubang untuk komputasi. Inspirasi ini berasal dari pemahamannya dalam industri tekstil. Para pekerja tekstil pada saat itu menggunakan kartu berlubang untuk menenun pola yang berbeda.
ADVERTISEMENT
“Tidak pernah terbayangkan oleh kita kan? “
Ternyata industri tekstil lah yang mendorong kelahiran prototipe komputer.
Demikian pula halnya, bila kita ingin mendorong bidang tertentu ke depan, wawasan yang diperoleh atau kita miliki dari bidang lain juga sangat berguna.
Sebagai contohnya lagi, Richard Seiler, seorang pakar ekonomi yang memenangkan Penghargaan Nobel Ekonomi tahun 2017. Beliau menggabungkan ilmu psikologi dengan ilmu ekonomi, dan akhirnya berhasil menciptakan ilmu ekonomi perilaku.
Ketika berbicara tentang lintas batas, sebenarnya kompetensi profesional jauh lebih penting.
Seperti kata pepatah "setiap orang memiliki keahlian atau professionalism tersendiri." Artinya, pengalaman sukses suatu industri sulit untuk disalin ke industri lainnya. Namun, mengapa ada contoh lintas batas yang sangat berhasil seperti Jay-Z?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Jay-Z bukan menyalin keahlian khusus, melainkan kepemimpinan. Yang benar-benar melintasi perbatasan adalah kepemimpinannya.
Kebanyakan orang berpikir bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk tujuan umum yang mengandung banyak keterampilan berbeda. Seperti keterampilan komunikasi dan koordinasi. Namun, cara terbaik untuk meredam kepemimpinan berkualitas tinggi adalah menjadi pakar dalam bidang keahlian tertentu. Yang nantinya akan memberikan pemimpin suatu otoritas dan rasionalitas, dan memberdayakan kepemimpinannya.
Otoritas pemimpin tidak berasal dari posisi atau kedudukannya. Tetapi berasal dari pengaruh profesional dan pesona kepribadiannya.
Meskipun Jay-Z telah berhasil di banyak industri, tetapi ia telah berkecimpung di dunia musik dan terus meningkatkan keterampilan profesionalnya dalam rap.
Pengetahuan dan keterampilannya dalam musik mungkin tidak membantu investasi real estate ataupun bisnis seninya. Namun, akumulasi kepemimpinannya dalam dunia musik rap sampai menjadi “Big Brother” sangatlah berguna.
Di dunia bisnis lainnya, Jay-Z dapat merekrut profesional untuk menangani hal-hal tertentu. Namun, ketika sampai ke tingkat kepemimpinan yang tinggi dia dapat mengendalikan semua professional anak buahnya itu.
ADVERTISEMENT