Konten dari Pengguna

Pemanfaatan SIG dalam Penentuan Lokasi Ideal untuk Tempat Pembuangan Sementara

Ridha Diba Maharani
Mahasiswa S1 Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
15 Agustus 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ridha Diba Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Banyuputih, 14 Agustus 2024) - Sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup mengganggu bagi warga Desa Banyuputih. Tidak tersedianya lokasi tempat pembuangan sampah menyebabkan banyak warga yang membuang sampahnya ke tempat pembuangan sampah di desa lain dan hanya dapat melalui petugas kebersihan yang datang pada waktu tertentu saja. Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan lain, seperti sampah yang overload di TPS desa lain akibat meningkatnya jumlah sampah, pembuangan sampah sembarangan yang dapat mencemari lingkungan, pembakaran sampah, dan lain-lain. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya kesadaran akan dampak pembuangan sampah sembarangan, bagaimana dalam mengelola sampah, dan tidak tersedianya fasilitas pembuangan sampah.
ADVERTISEMENT
Masalah ini menjadi salah satu topik yang didiskusikan pada musyawarah desa sebagai masalah yang cukup serius. Pembuatan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) menjadi salah satu rencana dalam program desa dalam rangka mengatasi kurangnya fasilitas pembuangan sampah di Desa Banyuputih dengan harapan agar masyarakat desa tidak perlu lagi membuang sampah di tempat lain. Oleh karena itu, KKN TIM II UNDIP membuat program yang berfokus pada analisis kondisi geologi di Desa Banyuputih dengan tujuan untuk membantu dalam menentukan lokasi TPS agar tidak terjadi pencemaran pada air tanah.
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan metode survey lapangan dalam pengambilan data primer yang terdiri dari kedalaman muka air tanah (MAT), litologi dan penggunaan lahan. Kegiatan survey lapangan dilaksanakan selama tiga hari di Desa Banyuputih oleh Tim II KKN UNDIP dimulai pada tanggal 24 hingga 26 Agustus dan dihasilkan data kedalaman air tanah sejumlah 17 titik sumur dan 3 klasifikasi penggunaan lahan. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data sekunder sebagai data pendukung, seperti Peta Lembar Geologi, data Digital Elevation Model (DEM) SRTM, Citra satelite, dan beberapa jurnal terdahulu. Penentuan lokasi TPS memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengolah data atau informasi berbasis geografis. Output dari pengolahan data tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengambil keputusan dalam mengatasi permasalahan berbasis geologi. Beberapa parameter yang digunakan dalam program ini yaitu analisis geologi, kemiringan lereng/slope, tata guna lahan, serta persebaran kedalaman MAT.
Pengukuran Kedalaman Air Tanah di Salah Satu Sumur Gali Milik Warga Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih.
Analisis geologi dilakukan dalam menentukan batuan dasar pada area calon TPS guna untuk meminimalisir penyebaran lindi sampah. Parameter ini mengacu pada karakteristik dari batuan yang memiliki sifat permeabilitas rendah. Analisis slope/kemiringan lereng dilakukan untuk menentukan wilayah dengan kondisi kemiringan lereng yang stabil untuk menghindari lokasi yang berpotensi longsor. Analisis MAT dilakukan untuk mengetahui kedalaman muka air tanah di Desa Banyuputih. Lokasi TPS tidak direkomendasikan berada pada kedalaman dangkal dikarenakan dapat berpotensi terjadi pencemaran pada lapisan yang mengandung air tanah (akuifer). Analisis penggunaan lahan dilakukan dalam penentuan TPS karena lokasi pengurugan sampah dapat menarik perhatian serangga ataupun dapat mencemari lingkungan yang dapat menimbulkan masalah bagi manusia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dari Peta Geologi Lembar Banjarnegara dan Pekalongan, Desa Banyuputih tersusun atas Batuan Gunungapi Jembangan (lahar dan endapan aluvium hasil bahan rombakan gunungapi), Formasi Damar (batulempung tufan, breksi gunungapi), dan Kipas Aluvium. Morfologi Desa Banyuputih bervariasi, mulai dari datar/hampir datar hingga berbukit terjal. Kedalaman muka air tanah mulai dari 4,3 m hingga 18 m. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa lokasi yang direkomendasikan berada di Dukuh Lokojoyo dan sebagian Dukuh Banyuputih. Hal ini dikarenakan pada daerah tersebut menunjukkan warna hijau atau dengan kata lain paling direkomendasikan karena menghasilkan nilai yang cukup tinggi berdasarkan dari perhitungan raster calculator.
Penyerahan Poster Kepada Perangkat Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.
Akan tetapi, penelitian ini masih bersifat sederhana dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penentuan zona TPS perlu dipertimbangkan lagi beberapa faktor penting lainnya sebagai penyisih, seperti lokasi sumber sampah, keberadaan kawasan hutan lindung, aksesibilitas menuju lokasi TPS, dan ketersediaan lahan. Namun, penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah setempat dalam menentukan lokasi TPS di Desa Banyuputih.
ADVERTISEMENT
Penulis : Ridha Diba Maharani (Fakultas Teknik - Teknik Geologi)
Dosen Pembimbing : Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.
Lokasi KKN : Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah