Peran Antropologi Forensik dan Relevansinya terhadap Kriminologi

Ridha Zahra Fajrina
Criminology Undergraduate Student, University of Indonesia
Konten dari Pengguna
17 Desember 2021 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ridha Zahra Fajrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah forensik mungkin tidak terlalu asing di telinga kita, namun tahukah kamu jika terdapat sebuah studi yang disebut sebagai Antropologi Forensik? Pernahkah kamu mendengarnya?
Sumber Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Apa itu Antropologi Forensik?
Antropologi Forensik merupakan salah satu cabang ilmu dari Antropologi Biologi, yang berfokus pada investigasi tulang-belulang manusia. Secara umum, Antropologi Forensik akan melakukan pemeriksaan sisa-sisa kerangka manusia untuk membantu aparat penegak hukum menentukan identitas dari sisa-sisa jasad manusia yang tidak dikenal dan juga memperkirakan waktu kematian berdasarkan tulang manusia.
Seperti halnya saat terjadinya peristiwa 9/11 di Amerika Serikat, gedung yang hancur membuat banyak orang menjadi korban jiwa. Disinilah Antropologi Forensik dapat mengambil peran, yaitu dengan membantu polisi mengungkap korban yang identitasnya belum diketahui.
Antropologi itu sendiri merupakan sebuah studi mengenai manusia dan perkembangannya, Antropologi juga mempelajari kebudayaan masyarakat. Jika kamu tertarik untuk mempelajari manusia dan masyarakat, kamu bisa mengambil jurusan Antropologi saat kuliah nanti.
ADVERTISEMENT
Lalu Apa Saja Peran yang Dimiliki oleh Antropologi Forensik?
Pada dasarnya peran utama yang dimiliki oleh Antropologi Forensik adalah untuk menganalisis sisa-sisa kerangka manusia, tulang yang membusuk, atau tidak teridentifikasi untuk memecahkan kejahatan. Dengan kata lain, Antropologi Forensik merupakan sebuah studi berbasis anatomi manusia yang berperan untuk mengidentifikasi individu dalam konteks penyelesaian kasus kejahatan. Seperti misalnya mengidentifikasi korban-korban dari ledakan bom dan juga seperti contoh yang telah disebutkan sebelumnya.
Apa Saja yang Dilakukan oleh Antropolog Forensik?
Saat melakukan investigasi, Antropolog Forensik akan bekerja dengan berbagai kondisi tubuh manusia seperti mumi, tulang yang sudah tersebar tak beraturan, tubuh manusia yang membusuk, sisa-sisa tubuh manusia yang hangus bahkan korban kecelakaan pesawat hingga korban bencana alam. Tahukah kamu jika dalam proses identifikasi sisa-sisa tubuh manusia, Antropolog Forensik akan mengacu pada 4 hal, apa saja keempat hal tersebut? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Selain melakukan keempat teknik tersebut, proses identifikasi individu juga dapat dilakukan dengan cara facial reconstruction, proses ini dapat mencakup teknik lukisan (2D), patung (3D), dan juga proses digital.
Antropologi Forensik dan Kriminologi
Pasti banyak dari kita yang mengira bahwa mempelajari Kriminologi akan terasa menyenangkan seperti halnya kita menonton serial Detective Conan. Pada dasarnya anggapan tersebut tidaklah 100% salah karena Kriminologi merupakan studi interdisiplin mengenai kejahatan. Pendekatan multidisiplin pada Kriminologi nyatanya juga membutuhkan peran dari berbagai cabang ilmu, salah satunya Antropologi.
ADVERTISEMENT
Dalam disiplin ilmu Kriminologi terdapat juga cabang ilmu terapan yang disebut sebagai Kriminologi Forensik yaitu sebuah studi mengenai pengumpulan berbagai bukti terkait dengan sebuah kejahatan. Perkembangan Kriminologi Forensik merupakan hasil dari banyak riset Kriminologi terapan yang juga mencakup disiplin ilmu lainnya, seperti Antropologi Forensik, Psikologi Forensik, Psikiatri Forensik, Ilmu Hukum, Akuntansi Forensik, Computing Science, Linguistik Forensik, Kedokteran Forensik, Odontologi Forensik hingga Ilmu Kimia, yang pada akhirnya akan digunakan untuk membantu aparat penegak hukum (APH) serta praktisi hukum dalam menyelesaikan suatu permasalahan hukum.
Dengan membaca artikel di atas, apakah kamu tertarik menjadi mahasiswa Kriminologi maupun Antropologi?