Konten dari Pengguna

The Hallway Bandung: Bersinarnya Brand Lokal di Pojok Pasar Tradisional

Ridho Danu Prasetyo
Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad - Wakil Ketua Hima Jurnalistik Fikom Unpad - Pemimpin Redaksi LPPM dJatinangor News - Reporter DIVIA Unpad TV
26 Juni 2023 13:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ridho Danu Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seni mural yang terdapat di pintu masuk ke The Hallway Space, Pasar Kosambi, Bandung. Seni mural digunakan sebagai sarana berekspresi dan penarik perhatian bagi anak muda Bandung. (Dok. Pribadi/ Ridho Danu)
zoom-in-whitePerbesar
Seni mural yang terdapat di pintu masuk ke The Hallway Space, Pasar Kosambi, Bandung. Seni mural digunakan sebagai sarana berekspresi dan penarik perhatian bagi anak muda Bandung. (Dok. Pribadi/ Ridho Danu)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah creative space yang modern nan kekinian, tapi berada di pojok pasar tradisional. Bukankah terlihat seperti dua hal yang kontradiktif? Nyatanya, itulah yang menggambarkan The Hallway Bandung, tempat nongkrong anak muda yang berlokasi di pojok bangunan Pasar Kosambi Bandung.
ADVERTISEMENT
Lantai dua Pasar Kosambi yang dahulu merupakan tempat terbengkalai, kini menjelma menjadi sebuah ruang berekspresi bagi anak muda dengan ragam produk industri kreatif, utamanya bagi brand lokal asal Kota Bandung dan sekitarnya. Untuk menuju The Hallway, pengunjung harus memasuki pasar lewat tangga naik yang terletak di pojok sudut pasar dekat gerbang keluar.
Setelah sedikit melalui lorong pasar dengan cahaya yang minim, pengunjung akan disambut oleh seni mural yang digambar dengan ciamik di tembok besar pasar. Berhadapan dengan itu, terdapat deretan kios bergaya modern-minimalis yang menjadi tempat bagi brand lokal, mulai dari pakaian, sepatu, kuliner, hingga kerajinan tangan.
Banyaknya kehadiran brand lokal memang menjadi salah satu daya tarik utama di The Hallway. Bagi anak muda, utamanya yang memiliki minat di bidang fashion, berburu produk lokal di The Hallway, atau sekadar melihat-lihat cukup untuk menjadi obat pelepas penat di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
Ade dan Riana, mahasiswa asal Bandung yang ditemui saat sedang mengunjungi The Hallway mengungkapkan sebagai penggemar industri fashion, mereka sangat senang dengan kehadiran ruang seperti The Hallway. Salah satu alasannya adalah dengan berkumpulnya di satu tempat, sangat mudah untuk menemukan puluhan brand lokal yang memiliki ciri khas dan daya tariknya masing-masing.
“Waktu pertama kali, kita dari sore sampai malam belanja dan liat-liat produk lokal di sini. Banyak yang baru tau, tapi semuanya unik-unik. Emang beneran nunjukkin kalau Bandung tuh punya kekuatan tersendiri di bidang seni dan kebudayaan melokalnya,” ucap Riana.
Saat ini, terdapat sekitar 110 kios yang berada di The Hallway. Mulai dari brand lokal yang sudah memiliki nama besar hingga yang masih merintis, dapat ditemukan di sana. Pengunjung yang datang pun tak hanya dari masyarakat Bandung, tapi menjadi daya tarik juga bagi warga luar kota, bahkan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Sheila, penjaga toko dari brand Lil Public, mengungkapkan sering mendapat pelanggan yang berasal dari mancanegara, yang memang sengaja datang untuk berbelanja produk pakaian lokal di The Hallway.
Toko fisik Lil Public, brand lokal fashion asal Kota Bandung di The Hallway Bandung. Lil Public berhasil melakukan ekspansi bisnis lewat toko fisik dan telah menjangkau konsumen di luar kota, bahkan luar negeri. (Dok. Pribadi/ Ridho Danu)
“Sering (dapat pelanggan dari mancanegara). Pernah ada dari Jepang, Malaysia, sampe Singapura,” jelas Sheila.
Sheila juga menjelaskan, meskipun Lil Public awalnya merintis bisnis melalui sistem online dan menggunakan e-commerce, kehadiran toko fisik di The Hallway sebagai destinasi belanja menjadi pintu baru untuk memperkenalkan produk lokal kepada konsumen dengan lebih dekat. Bahkan, artikel terbaru milik Lil Public yang baru dirilis selama tiga bulan sudah tiga kali melakukan restock karena tingginya angka pembeli, utamanya dari Jakarta.
Keberadaan The Hallway yang mampu menarik pelanggan yang masif membawa berkah pula bagi brand lokal untuk mengembangkan bisnisnya, terutama bagi brand yang sedang dalam masa perintisan.
ADVERTISEMENT
Asep, seorang pengawas senior berusia 57 tahun menceritakan perjalanan GudangWarrior ketika masih di masa merintis bisnis dan perbedaannya ketika berpindah ke The Hallway.
Toko fisik GudangWarrior, brand distributor sepatu lokal asal Kota Bandung di The Hallway Bandung, Pasar Kosambi. GudangWarrior adalah salah satu penggagas pengembangan The Hallway. (Dok. Pribadi/ Ridho Danu)
“Dulu, kita (GudangWarrior) cuma punya kios kecil di bawah. Gelap, sempit, kurang layak lah. Bahkan nggak muat nampung barang gudang kita. Tapi sekarang mah udah enak, punya tempat bagus bareng brand lain yang layak dan bisa dilihat banyak orang,” ucapnya sambil sesekali menjeda di tengah ceritanya untuk menyeruput segelas kopi.
Berdasarkan ceritanya, The Hallway memang sejak awal digagas secara kolektif oleh beberapa anak muda pemilik brand lokal yang ingin membawa nama brand asal Bandung agar bisa dikenal banyak orang.
Asep pun sangat bersemangat ketika menceritakan tentang perjuangan dan solidaritas para anak muda untuk bersama-sama mengembangkan The Hallway hingga bisa dikenal seperti saat ini. Asep yang sudah berumur pun tergugah hatinya melihat para anak muda saling membantu untuk bersama merintis bisnis lokal.
ADVERTISEMENT
“Saya salut, nasionalisme nya anak-anak muda ini tinggi sekali. Mereka nggak cuma mikir duit, tapi gimana ngembangin bisnis lokal yang bisa bersaing,” ungkapnya.
Selain wilayah yang digunakan untuk kios, pada beberapa titik yang berada di bagian hook disediakan pula tempat terbuka yang biasa digunakan untuk aktivitas seperti pertunjukan musik dari band lokal, pameran, hingga acara workshop dan diskusi untuk memperdalam pengetahuan para pelaku bisnis maupun pengunjung.
Kini, The Hallway menjelma menjadi sebuah tempat yang memiliki peran krusial bagi para pelaku industri kreatif lokal. The Hallway berhasil menciptakan ruang kreatif yang mendukung perkembangan brand lokal dalam merintis usaha, mengeksplor kreatifitas, memperluas jangkauan pasar, hingga menguatkan jejaring bisnis.
Konsep ruang terbuka yang bebas dan inklusif, serta mengedepankan kolaborasi sesama pelaku bisnis lokal, The Hallway menjadi satu gebrakan besar dalam kemajuan brand lokal di Bandung dan sekitarnya. Kesuksesan The Hallway menjadi bukti bahwa Bandung yang lekat dengan seni dan kebudayaan lokalnya juga mampu menghasilkan produk yang mampu tumbuh dan bersinar di tengah ketatnya persaingan industri kreatif.
ADVERTISEMENT