'Love All' dari Pencinta Bulu Tangkis Indonesia

Ridwan Luhur Pambudi
Mahasiswa S1 Jurnalistik Universitas Padjadjaran
Konten dari Pengguna
26 Juni 2023 1:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ridwan Luhur Pambudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang penggemar memperlihatkan jersey yang penuh tanda tangan atlet bulu tangkis Indonesia Open 2023 di Istora Jakarta (Dok. Ridwan Luhur)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penggemar memperlihatkan jersey yang penuh tanda tangan atlet bulu tangkis Indonesia Open 2023 di Istora Jakarta (Dok. Ridwan Luhur)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terik panas udara Kota Jakarta tak menghalangi ribuan pencinta bulu tangkis atau badminton lovers dari berbagai wilayah menyerbu Istora Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta. Mereka rela antre sedari pagi demi bisa menyaksikan laga kelas dunia dalam Kapal Api Group Indonesia Open 2023. Terlebih, pertandingan yang digelar pada 13-18 Juni 2023 ini terbilang bergengsi dalam rangkaian BWF World Tour karena menyandang level tertinggi, Super 1000.
ADVERTISEMENT
Di dalam Istora, gemuruh “eaa eaa eaa” terdengar sejak pertandingan partai awal. Tak hanya diberikan untuk pemain Indonesia, penonton juga menyemangati pemain luar negeri, syaratnya, tidak sedang melawan atlet Indonesia.
Penonton antusias di pinggir lapangan 1 dan 2 untuk menyaksikan pertandingan bulu tangkis Indonesia Open 2023 (Dok. Ridwan Luhur)
Ketika pertandingan selesai, penonton di tribun VIP berbondong-bondong mendekat ke jalan tempat atlet meninggalkan lapangan. Mereka berharap bisa tos-tosan dengan atlet yang selesai bertanding, tak peduli menang-kalah atau dari negara mana pun. Hal serupa juga terlihat di luar Istora, para penggemar berdesakan di pagar pembatas demi mendapat tanda tangan atau sekadar berfoto ria dengan para atlet yang keluar dari arena pertandingan. Lagi-lagi, tak peduli dari negara mana pun, badminton lovers seolah ingin menegaskan dirinya seperti yang diucapkan wasit ketika pertandingan di mulai, “love all”.
ADVERTISEMENT
Shes, badminton lovers asal Tangerang ini mengaku selain mendukung atlet Indonesia, dirinya juga mendukung berbagai atlet dari luar negeri. Dia menyebut atlet Tiongkok menjadi yang istimewa setelah atlet Indonesia.
“(dukung) atlet Indonesia terutama Ginting dan beberapa atlet luar, terutama China, Huang Dong Ping dan Shi Yuqi,” kata Shes.
Instalasi di luar Istora menambah antusiasme penonton di Indonesia Open 2023 (Dok. RIdwan Luhur)
Fans lainnya, Fauzan, rela datang langsung pulang-pergi menggunakan kereta Bandung-Jakarta untuk hadir langsung memukul balon tepok di Istora. Ia menyempatkan diri demi bisa mendukung atlet Indonesia dan luar negeri. Namun, Fauzan menyayangkan salah satu atlet yang ingin ia lihat tidak lolos ke babak kedua, babak yang dipertandingkan tepat ketika dirinya di Istora.
“Ke Indonesia Open mau liat pertandingan, terutama Ahsan/Hendra, Fajar/Rian, Axelsen, Ginting, Shida, tapi sayangnya Shida gak lolos ke 16 Besar” ujar Fauzan.
ADVERTISEMENT
Permainan khas milik Axelsen lah yang membuat Fauzan tertarik untuk melihat langsung aksi sang Ranking 1 Dunia itu. Sementara, Ia mengaku ingin melihat langsung pemain ganda putri asal Jepang, Chiharu Shida, karena penasaran dengan sosok yang sering dilihatnya di media sosial itu.
“Saya suka karena permainan khas Axelsen. Kalau Shida, saya penasaran aja karena suka lihat klip (video) dia di medsos,” tuturnya.
Dukungan dari Luar Jakarta
Badminton lovers tak hanya ada di Istora, tetapi juga mereka yang mendukung para atlet dari mana pun. Di Yogyakarta, Ayu Nimas, menyempatkan diri untuk menonton aksi para atlet di Indonesia Open 2023 dari rumahnya di tengah kesibukan Ujian Akhir Semester (UAS). Ada dua cara yang ia gunakan untuk melihat pertandingan, yaitu melalui televisi dan melalui streaming jika dirinya tidak sedang di rumah.
ADVERTISEMENT
“Kalau (nonton) langsung enggak, tapi nonton di TV, kalau pas enggak di rumah (nonton) streaming. Kepasan sama UAS dan harus offline di kampus,” katanya.
Mahasiswi semester VI Universitas Negeri Yogyakarta ini mengaku mendukung berbagai atlet dari dalam dan luar negeri. Ayu sebenarnya sedih karena The Minions atau Marcus/Kevin yang menjadi idolanya mundur dari ajang itu, tetapi dirinya tetap mendukung semua atlet Indonesia yang bertanding.
“Sebagai stan Minions, sebenarnya dukung Minions banget, tapi ternyata WDN (mundur). Tapi tetap dukung semuanya kok, (seperti) yang mati-matian kemarin, dukung Prayer (Pramudya/Yeremia). (Kalau atlet luar) monsternya XD Zheng/Huang, terus sama MS-nya Shi Yuqi,” lanjutnya.
Menurut Ayu, gaya permainan Zheng/Huang yang membuat dirinya senang. Selain itu, ada alasan lain yang membuat pemain ganda campuran asal Tiongkok itu menarik baginya, yaitu “kecocokan” antar keduanya, tetapi tidak bisa berjodoh karena salah satunya sudah berumah tangga.
ADVERTISEMENT
“Kalau Zheng/Huang seneng gitu lihat permainan dan komunikasi mereka, sering dianggap ‘kapal haram’ bagi BL (badminton lovers) karena enggak bisa jadi couple in real life,” jelasnya diikuti tawa.
Ilustrasi: mendukung atlet bulu tangkis bisa dilakukan dari mana pun. (Ilustrasi: progresif.id)
Ketertarikan pada atlet luar negeri juga dirasakan Yusril, badminton lovers yang bertempat tinggal di Bandung. Pada gelaran Indonesia Open 2023, Yusril tak bisa ke Jakarta karena berbagai kesibukannya dan hanya bisa menyaksikan lewat streaming.
“Pengen sebenarnya (nonton langsung), apalagi ini terakhir di Istora, cuma ya enggak bisa karena banyak projek, nonton streaming aja kadang kelewat. (Saya) nonton di youtube BWF, kalau di tv kebanyakan iklan,” ujar Yusril seraya menyindir.
Selain wakil Indonesia, Yusril menyebut dirinya juga mengidolakan atlet luar negeri, seperti Christiansen/Boje dari Denmark dan Carolina Marin dari Spanyol. Yusril bahkan mengklaim dirinya tak pernah melewatkan menonton laga atlet ganda campuran asal Denmark itu.
ADVERTISEMENT
“Di luar Indonesia, pastinya saya dukung Christiansen/Boje, kayak setiap mereka main pasti saya tonton tuh ini pasangan. Selain itu, saya juga dukung Carolina Marin,” lanjut Yusril.
Sebelum mengidolakan Christiansen/Boje, sebenarnya Yusril lebih dulu mengidolakan Marin. Dirinya membeberkan beberapa alasan ia mendukung para pemain luar tunggal putri asal Spanyol itu. Menurut Yusril, perjuangan Marin lah yang membuatnya kagum.
“Gua cukup kagum sih, dia (Marin) yang asal negaranya bukan dari negara di mana badminton jadi olahraga populer, tapi bisa menang olimpiade dan cukup lama ada di rangking 1, terus dia berjuang sampai sekarang untuk balik ke level permainannya (usai cedera panjang),” jelasnya.
Serupa dengan alasan Yusril mengidolakan Marin, dirinya juga kagum pada Christiansen/Boje karena perjuangan keduanya. Yusril menganggap kehadiran mereka menjadi gebrakan baru bagi Denmark yang selama ini bertumpu pada Viktor Axelsen, pemain tunggal putra nomor 1 dunia.
ADVERTISEMENT
“(Mereka) bisa jadi andalan baru Denmark yang selama ini bertumpu sama Axelsen doang. Apalagi pas mereka akhirnya menang Singapore Open kemarin. Kalau lagi main kadang emosinya suka meledak-ledak, jadi nontonnya ikut semangat,” pungkasnya.