Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Dampak Positif Dan Negatif Naturalisasi Di Sepak Bola Indonesia
30 Oktober 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari muhammad ridzky idan fadli tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tau sebelum Shin tae-yong datang sepak bolak kita masih sering di anggap rendah oleh negara asia ternggara. Sejak Shin Tae-yong mulai melatih Timnas Indonesia, banyak perubahan yang terjadi di tim, termasuk soal naturalisasi pemain asing. Pelatih asal Korea Selatan ini dikenal tegas dan disiplin, serta punya gaya main yang modern yang mengandalkan kaki ke kaki bukan dengan cara main bola lambung. Naturalisasi pemain asing pun jadi bagian dari strateginya buat ningkatin performa Timnas. Naturalisasi pemain asing ini jadi salah satu cara yang ditempuh PSSI buat ningkatin kualitas sepak bola nasional. Tujuannya simpel, biar performa Timnas Indonesia makin bagus dengan adanya pemain-pemain yang punya pengalaman di liga-liga internasional. Tapi, program ini nggak cuma ngasih dampak positif doang ada juga dampak negatif yang harus diperhatiin.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif Naturalisasi
1. Kualitas Permainan Timnas Makin Bagus
Pemain naturalisasi biasanya punya pengalaman main di liga luar yang lebih ketat. Jadi, mereka bisa bawa skill dan pengalaman baru buat ningkatin kualitas permainan tim. Pemain naturalisasi kaya Mees Hilgers,Thom Haye,Maarten Paes,dan juga Justin Hubner bisa bantu banget di lini tengah, buat nambah variasi strategi di lapangan. Dengan adanya pemain naturalisasi, Timnas Indonesia jadi punya peluang lebih gede buat bersaing di level Asia Tenggara dan Asia. Pemain yang udah berpengalaman bisa jadi modal kuat buat ngadepin tim-tim kuat dari negara lain. Seperti Australia dan Arab Saudi yang punya level jauh di atas kita.
2. Transfer Ilmu Buat Pemain Lokal
Kehadiran pemain naturalisasi di Timnas Indonesia nggak cuma ngasih kontribusi di lapangan, tapi juga punya dampak positif buat pengembangan pemain lokal. Pemain naturalisasi, yang udah biasa main di liga-liga luar dengan standar permainan yang lebih tinggi, bisa jadi sumber ilmu yang berharga buat pemain lokal. Dari pengalaman mereka, pemain lokal bisa belajar berbagai hal penting seperti teknik dan skill tingkat tinggi, disiplin,etos kerja, kecerdasan taktik, dan mentalitas kompetitif kita sama sama tau sebelum adanya Shin tae-yong dan spemain natularisasi pemain timnas kita masih kurang dalam taktik dasar dan disiplin pemain kita sering menyepelekan hal-hal kecil seperti makan mie instan dan telat datang ke tempat latihan. Setelah adanya Shin tae-yong pemain yang hebat tapi kurang disiplin langsung tidak dipanggil ke squad timnas seperti Sadil Ramdhani dan yang terbaru Elkan Bagoot. Jadi ini membuat pemain lebih takut untuk menyepelekan hal-hal kecil dan Shin tae-yong juga tidak pandang bulu mau dia pemain hebat ataupun pemain natularisasi jika sudah tidak mengikuti aturang yang ada langsung di tindak tegas tanpa kompromi.
ADVERTISEMENT
3. Antusiasme Penonton Meningkat
Adanya pemain naturalisasi yang populer juga bikin penonton makin tertarik datang ke stadion untuk nonton pertandingan seperti ultras garuda yang makin semangat mendukung karena melihat progres yang di buat Shin tae-yong sangat jelas dan pendukung yang dulunya sudah tidak terlalu tertarik karena timnas kita bermain jelek dan tidak enak untuk di lihat sekarang mereka pada antusias kembali karena timnas sekarang sering bermain indah dan enak untuk di tonton. Ini ngaruh positif buat pendapatan dan popularitas sepak bola di Indonesia.
Dampak Negatif Naturalisasi
1. Perkembangan Pemain Lokal Bisa Terhambat
Naturalisasi bisa jadi hambatan buat pemain muda Indonesia. Kalau terlalu ngandelin pemain asing, pemain lokal jadi kurang dapet kesempatan buat tampil, terutama di posisi-posisi penting. Akibatnya, pemain muda kurang dapet jam terbang yang cukup buat ngembangin diri di level internasional.
ADVERTISEMENT
2. Ketergantungan Jangka Panjang
Kalau Timnas terlalu ngandelin pemain naturalisasi, bisa-bisa Indonesia susah punya tim yang solid dari pemain lokal. Di jangka panjang, ini nggak bagus, karena sepak bola Indonesia mestinya fokus ke pengembangan pemain lokal yang lebih berkelanjutan.
3. Ekspektasi Tinggi yang Kadang Jadi Beban
Dengan adanya Shin Tae-yong dan pemain naturalisasi, ekspektasi dari suporter dan publik jadi tinggi. Semua berharap Timnas bisa juara atau minimal performa jauh lebih baik. Tapi kalau hasilnya nggak sesuai, banyak yang malah kecewa dan jadi mempertanyakan kebijakan naturalisasi yang udah berjalan.
Saran Untuk PSSI Dalam Menangani Masalah Perkembangan Sepak Bola Indonesia
1. Utamain Pembinaan Usia Muda
Bangun Akademi Sepak Bola Lokal PSSI bisa bantu bikin lebih banyak akademi sepak bola yang murah dan gampang diakses di daerah-daerah, bukan cuma di kota besar aja. Bisa juga ada kerja sama sama sekolah-sekolah buat bikin kelas khusus sepak bola, biar anak-anak punya wadah buat ngembangin bakat sejak dini. Dan Adain Kompetisi Usia Muda yang Rutin bikin lebih banyak kompetisi buat usia muda, kayak U-10, U-12, U-15, sampai U-18. Selain bikin anak-anak jadi punya pengalaman main, ini juga bisa jadi ajang pencarian bakat dari seluruh pelosok negeri.
ADVERTISEMENT
2. Perhatian Buat Pelatih
Program Sertifikasi Pelatih yang Gampang Diakses biar pelatih lokal makin banyak yang bersertifikat, PSSI perlu bikin program sertifikasi yang lebih murah dan gampang diakses. Kalau pelatihnya makin berkualitas, pastinya pemain muda juga makin bagus pembinaannya.
Kerja Sama sama Pelatih Internasional undang pelatih asing yang berpengalaman buat berbagi ilmu sama pelatih lokal. Bisa lewat workshop atau program mentoring, jadi pelatih lokal bisa belajar langsung dari yang udah berpengalaman di liga-liga luar.
3. Perbaiki Infrastruktur
Lapangan yang Layak banyak lapangan di Indonesia yang kualitasnya masih kurang seperti GBK yang menjadi tempat utama aja masih jelek dari segi rumput intu membuat pemain jadi lebih susah mengalirkan bola dan membuat strategi tidak berjalan mulus, apalagi di daerah-daerah yang jarang di lirik oleh PSSI. PSSI bisa kerja sama sama pemerintah atau swasta buat bangun lapangan yang bagus. Lapangan yang layak bikin pemain lebih mudah ngembangin skill. Dan Fasilitas Pendukung yang Memadai fasilitas pendukung kayak gym, ruang fisioterapi, sama alat-alat latihan yang memadai juga penting buat ngebantu pemain jaga kebugaran dan mencegah cedera. Semakin lengkap fasilitasnya, makin bagus juga perkembangan pemainnya.
ADVERTISEMENT
4. Sistem Kompetisi yang Konsisten dan Profesional
Bikin Kompetisi Liga Lokal Lebih Profesional. PSSI harus ngerapiin jadwal dan tata kelola liga di semua level, dari Liga 1 sampai Liga 3. Kalau liganya teratur dan profesional, pemain bisa punya kompetisi yang stabil, sponsor juga bakal lebih tertarik buat dukung. Dan Terapin Fair Play dan Aturan yang Tegas,
PSSI mesti konsisten nerapin aturan soal fair play, keamanan, dan keadilan di kompetisi. Ini nggak cuma ngurangin potensi kerusuhan, tapi juga bikin liga lebih transparan dan kompetitif.
5. Edukasi Buat Suporter
PSSI bisa bikin program edukasi atau kampanye soal pentingnya sportivitas, dukungan positif, dan fair play buat suporter dan masyarakat. Ini juga bisa ngurangin potensi kerusuhan di stadion dan bikin suasana nonton bola lebih aman dan nyaman. Kita tidak mau kejadian kanjuruhan terulang kembali masa sepak bola kita udah maju tapi tidak dibarengi dengan suporter yang lebih maju dan dewasa seperti di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Naturalisasi pemain asing di era Shin Tae-yong emang ngasih dampak besar buat sepak bola Indonesia, baik positif maupun negatif. Dari sisi positif, kehadiran pemain naturalisasi bikin kualitas permainan Timnas meningkat, jadi ada transfer ilmu buat pemain lokal, dan antusiasme penonton makin tinggi. Pemain-pemain ini bawa pengalaman dari liga luar yang bisa bantu ngebentuk Timnas jadi lebih kompetitif. Tapi di sisi lain, naturalisasi juga punya risiko. Terlalu banyak ngandelin pemain asing bisa bikin perkembangan pemain lokal jadi terhambat, dan dalam jangka panjang bikin Timnas bergantung sama pemain naturalisasi. Ekspektasi publik juga meningkat, yang kadang jadi beban buat pemain dan pelatih kalau hasilnya nggak sesuai harapan. Buat ngeimbangin semua ini, PSSI perlu fokus ke pembinaan usia muda, ngembangin pelatih lokal, ningkatin infrastruktur, dan nerapin sistem kompetisi yang lebih profesional. Kalau langkah-langkah ini dijalani serius, sepak bola Indonesia bisa berkembang lebih sehat dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT