Gaya Hidup Hedonisme sebagai Dampak dari Pergaulan Remaja

Riesta Caezar Wulan Kania
Mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 23:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riesta Caezar Wulan Kania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gaya hidup hedonisme. Foto: pxhere.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gaya hidup hedonisme. Foto: pxhere.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hedonisme merupakan pandangan yang menjadi kebudayaan di mana masyarakat menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama mereka dalam hidup. Di dalam pergaulan remaja sering kali ditemukan permasalahan, bahwa orang-orang yang tidak dapat mengikuti gaya hidup teman-teman seusia mereka maka akan dianggap ketinggalan zaman dan tidak up to date terhadap sesuatu yang baru. Mereka akan mengikuti perkembangan informasi terkini seputar gaya hidup mulai dari fashion, kuliner, konser, tempat liburan atau hiburan, hingga konten-konten yang viral dalam media sosial. Banyak remaja yang memaksa untuk mengikuti perkembangan yang ada agar dapat diterima dalam lingkungan pertemanan mereka.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab dari gaya hidup hedonisme, seperti lingkungan pergaulan, pertemanan, dan perkembangan dari teknologi informasi. Dari faktor tersebut dapat menimbulkan gaya hidup hedonisme, yang akan berdampak pada kehidupan dan pergaulan remaja. Berikut beberapa dampak yang diakibatkan dari gaya hidup hedonisme:
1. Sifat Individualis
Pada umumnya remaja akan memiliki sifat individualis, jika mengikuti gaya hidup hedonisme. Mereka akan menganggap diri sendiri lebih penting daripada orang lain.
2. Pola Hidup Konsumtif
Ada hal yang sebenarnya tidak wajib, tapi karena tuntutan pergaulan tetap dianggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh para remaja. Sehingga membuat para remaja terus-menerus membeli barang yang tidak diperlukan oleh mereka.
3. Kebiasaan Boros
Remaja yang mengikuti gaya hidup hedonisme akan cenderung boros dan tidak bisa menyimpan uang untuk keperluan penting lainnya, karena mereka hanya memikirkan kesenangan semata.
ADVERTISEMENT
4. Kurang Bertanggung jawab
Karena hanya memikirkan diri sendiri, para remaja yang mengikuti gaya hidup hedonisme akan kurang bertanggungjawab terhadap tugas atau sesuatu yang diamanatkan.
5. Sifat Egois
Akibat memiliki sifat individualis, membuat para remaja menjadi egois dengan hanya mementingkan diri mereka sendiri dan mengabaikan orang lain.
Gaya hidup dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada perkembangan trend yang ada. Karena gaya hidup merupakan salah satu upaya atau usaha yang dilakukan oleh individu agar dirinya terlihat eksis dan tidak ketinggalan zaman dari individu lainnya. Untuk dapat terlihat kekinian dan selalu up to date tentang trend terbaru yang berhubungan dengan lifestyle, individu akan mencari tahu melalui sosial media di mana mereka akan mengetahui berbagai informasi terbaru yang sedang ramai diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
Dilihat menggunakan teori gaya hidup, pergaulan remaja memang tidak terlepas dari lifestyle yang sedang kekinian dan marak di kalangan para remaja saat ini. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa para remaja seusianya akan terpengaruh arus pergaulan tersebut. Terkadang para remaja terlalu memaksakan diri untuk mengikuti pola gaya hidup yang ada di sekitar lingkungan pertemanan mereka, agar tidak dipandang remeh dan jauh dari kata modis. Para remaja ingin terlihat sama dengan teman-teman dalam lingkungan pertemanan mereka agar mendapatkan suatu pengakuan, yang sebenarnya tidak mereka perlukan. Untuk menghindari gaya hidup hedonisme, para remaja harus pintar memilih pertemanan dan pergaulan yang sehat juga membawa pengaruh positif bagi kehidupan mereka. Mereka juga harus menahan diri dan memilih apa yang harus mereka prioritaskan terlebih dahulu dalam mengeluarkan uang. Mereka tidak perlu membeli barang hanya untuk mengikuti trend semata, tetapi harus membeli barang yang benar-benar diperlukan oleh mereka.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Adi, D. S., & Siswanto, B. (2019). Fenomena Gaya Hidup Pascamodern Pada Komunitas Kreatif Telematika Di Kota Malang. Ettisal, 3(2), 111–122. http://dx.doi.org/10.21111/ettisal.v3l1.1926
Adlin, Alfathri. (2006). Resistensi Gaya Hidup : Teori dan Realitas. Yogyakarta: Jalasutra. https://www.goodreads.com/book/show/15996761-resistensi-gaya-hidup
Putri, D. H. (2017). Hubungan Antara Konformitas Kelompok Teman Sebaya Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Akhir. Skripsi, 10–26. http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1248/2/BAB 2.pdf