Konten dari Pengguna

Desa Pengarengan Hadapi Tantangan Stunting, Aplikasi Digital Jadi Solusi

Riezky Ramadhan
Riezky Ramadhan Mahasiswa KKN TIM I 2024/2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
7 Februari 2025 18:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riezky Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonosobo, 7 Februari 2025 - Desa Pengarengan saat ini tengah menghadapi tantangan dalam menangani kasus stunting dan gizi buruk. Minimnya jumlah tenaga kesehatan di daerah ini menyebabkan proses pemantauan menjadi kurang efisien. Selain itu, pencatatan data yang masih dilakukan secara manual menyulitkan analisis serta visualisasi data secara lebih mendalam. Akibatnya, pengambil kebijakan kesulitan dalam memahami persebaran kasus dan menentukan langkah intervensi yang tepat.
Aplikasi offline untuk pendataan,visualisasi, dan prediksi stunting menggunakan algoritma KNN(K-NearestNeighbors)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi offline untuk pendataan,visualisasi, dan prediksi stunting menggunakan algoritma KNN(K-NearestNeighbors)
Mahasiswa KKN Reguler Tim I Universitas Diponegoro, Riezky Ramadhan turut serta dalam mencari solusi terhadap permasalahan ini melalui program monodisiplin yang dijalankan. Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah digitalisasi pemantauan gizi balita melalui aplikasi berbasis offline. Aplikasi ini dirancang untuk mendata keadaan balita secara digital, menghitung status gizi menggunakan rumus Z-Score WHO, serta menampilkan visualisasi data dalam bentuk grafik. Selain itu, fitur ekspor dan impor data memungkinkan analisis lebih lanjut oleh pihak terkait.
Pemberian aplikasi offline kepada perwakilan Kader Desa Pengarengan
Sebagai bentuk implementasi nyata, aplikasi ini telah diberikan kepada kader-kader desa di Desa Pengarengan pada tanggal 30 Januari 2025 di Balai Desa Pengarengan dengan dihadiri oleh kader-kader desa. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan efisiensi pemantauan meningkat, serta data yang diperoleh lebih mudah dipahami oleh pemangku kebijakan.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Pengarengan memberikan apresiasi terhadap inovasi ini dan menyampaikan harapannya agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh kader desa. "Ini aplikasi sangat baik, Mas. Jadi lebih mudah untuk melihat persebaran gizi buruk dan stunting. Minta tolong dibuatkan buku panduan tentang penggunaan aplikasi ya, Mas, supaya memudahkan kader jika lupa," ujar Ibu Kepala Desa.
Harapannya, teknologi ini dapat membantu Desa Pengarengan dalam menangani permasalahan stunting secara lebih efektif dan tepat sasaran.