Mengelola Personal Branding dengan Etis dan Bertanggung Jawab

Rifaa Khairunnisa
Mahasiswi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Jaya.
Konten dari Pengguna
10 Juli 2023 8:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifaa Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang sedang membangun citra diri. Sumber: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang sedang membangun citra diri. Sumber: pexels
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada era digital yang semakin berkembang pesat ini, strategi dalam mempresentasikan diri kepada dunia menjadi semakin penting dan menempati posisi sentral. Personal branding telah menjadi kunci untuk membedakan diri di tengah keramaian dan memanfaatkan peluang di dunia yang begitu kompetitif.
Namun, dalam perjalanan membangun citra diri yang kuat, penting bagi kita untuk tidak hanya memperhatikan aspek visual dan pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga bagaimana kita dapat menjalankan proses ini dengan etika dan kejujuran yang tinggi.
Dalam kegiatan sehari-hari, baik saat bekerja, membangun karier, maupun berinteraksi di tengah masyarakat, sebenarnya kita secara tidak sadar sedang melibatkan diri dalam proses pembentukan reputasi atau personal branding.
Dengan kata lain, setiap momen dalam kehidupan kita, seperti tindakan, kata-kata yang kita ucapkan, serta cara kita berperilaku merupakan bagian dari aspek untuk membangun citra atau "nilai" pada diri kita.
ADVERTISEMENT

Apa Itu Personal Branding?

Ilustrasi membangun personal branding. Foto: Shutter Stock
Personal branding, sebagaimana dijelaskan dalam buku "Personal Brand-Inc" karya Erwin Becky Tumeweu (2014), melibatkan kesan yang terkait dengan keahlian, perilaku, dan prestasi yang dibangun oleh individu baik secara disengaja maupun tidak.
Tujuannya adalah untuk mempresentasikan citra diri dan memperkenalkan identitas diri agar orang lain dapat dengan mudah mengingat individu tersebut.
Dapat dikatakan bahwa personal branding didasarkan atas nilai-nilai kehidupan dalam hidup yang memiliki kaitan tinggi terhadap siapa diri kita sesungguhnya. Orang lain mungkin akan lupa dengan wajah kita, namun, “nilai” atau “merek” pada diri kita akan selalu diingat oleh orang lain. Maka dari itu, pentingnya untuk membangun nilai yang baik agar diri kita dapat memberikan kesan positif untuk orang lain maupun dunia luar.
ADVERTISEMENT
Dalam membangun personal branding, selalu terdapat tiga aspek dasar yang menyatu dalam terbentuknya citra diri yang kuat (McNally dan Speak, 2004). Ketiga aspek tersebut meliputi kekhasan, relevansi, dan konsistensi. Dengan mengikutsertakan ketiga aspek ini, individu sudah berhasil membentuk citra diri yang konsisten, membedakan diri, dan relevan dengan audiens yang dituju.
Ilustrasi seseorang yang sedang membangun citra diri. Sumber: pexels
Mengapa Personal Branding Itu Penting?
Ilustrasi membangun personal branding. Foto: Shutter Stock
Personal branding merupakan hal yang paling esensial dalam membentuk citra diri dalam dunia yang semakin kompetitif ini. Adapun beberapa hal yang membuat personal branding sangat dibutuhkan dan penting untuk dimiliki seseorang agar dapat menciptakan kesan positif untuk orang lain, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Sebagai pengenal identitas diri sendiri
Personal branding membantu individu untuk mengidentifikasi keunikan, minat, dan keahlian yang membedakan mereka dari yang lain. Dengan demikian, personal branding berperan dalam membentuk identitas diri yang kuat dan autentik, yang memungkinkan individu untuk hidup dengan lebih konsisten dan memperjuangkan apa yang mereka yakini.
2. Meningkatkan karier dan peluang bisnis
Personal branding yang baik dapat memberikan keuntungan kompetitif dalam hal karier dan peluang bisnis. Citra yang positif dan profesional dapat membantu individu membangun reputasi yang baik, menarik peluang baru, dan memperluas jaringan kontak yang berharga.
3. Bentuk promosi atau daya tarik pembangun citra
Personal branding juga memberikan manfaat sebagai bentuk promosi atau daya tarik dalam membangun citra diri. Dengan memiliki personal branding yang kuat, individu dapat mempromosikan diri mereka dengan efektif, menyoroti keahlian, pengalaman, dan nilai-nilai yang unik.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut memungkinkan mereka untuk menarik perhatian orang lain, membangun reputasi yang positif, dan menciptakan daya tarik yang membedakan diri dari yang lain. Dengan kata lain, personal branding menjadi alat yang efektif dalam membangun citra diri yang menarik dan menggambarkan keunikan individu tersebut.

Bagaimana Mengelola Personal Branding secara Etis dan Bertanggung Jawab?

Ilustrasi seseorang yang sedang membangun citra diri. Sumber: pexels
Mengelola personal branding secara etis dan bertanggung jawab merupakan upaya menjalankan proses membangun dan memperkuat citra diri dengan memperhatikan prinsip-prinsip moral, nilai-nilai yang baik, serta pertimbangan terhadap dampak yang ditimbulkan pada diri sendiri, orang lain, dan masyarakat secara umum.
Mengelola personal branding secara etis dan bertanggung jawab melibatkan beberapa prinsip dan tindakan yang penting. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola personal branding dengan cara yang etis dan bertanggung jawab:
ADVERTISEMENT
1. Keaslian dan integritas
Menjaga keaslian dan integritas dalam segala aspek personal branding merupakan hal yang sangat esensial. Berusahalah menghindari menciptakan citra palsu atau menyajikan diri kita dengan cara yang tidak sesuai dengan kepribadian atau nilai-nilai pada diri kita. Berikan informasi yang akurat dan jujur mengenai diri kita, serta tetap konsisten dengan apa yang kita tampilkan di berbagai platform.
2. Transparasi dan keterbukaan
Mempertahankan transparansi dan keterbukaan dalam membangun personal branding merupakan aspek yang tidak kalah penting. Kita perlu menyampaikan informasi yang relevan dan bermanfaat kepada audiens, namun juga perlu tetap menjaga privasi yang perlu dijaga dengan cermat.
3. Tanggung jawab sosial dan etika
Dalam membangun citra diri, kita perlu mempertimbangkan dampak sosial dari personal branding yang ditampilkan. Untuk membangun hal yang positif, kita perlu memikirkan bagaimana kita dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat atau komunitas tertentu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita perlu memilah milih konten yang akan dipublikasikan. Maka, hindari konten yang dapat menyebabkan kerugian atau melanggar etika, seperti menyebarkan berita palsu atau merugikan pihak lain.

Menciptakan Keunikan dan Kesuksesan yang Berkelanjutan

Ilustrasi seseorang yang sedang membangun citra diri. Sumber: iStock
Dalam mengelola personal branding yang baik dan bertanggung jawab, kita diingatkan akan pentingnya menjaga integritas dan transparansi dalam mempresentasikan diri kepada dunia. Dengan mengikuti prinsip-prinsip moral dan bertindak dengan tanggung jawab, kita tidak hanya membangun citra diri yang kuat, tetapi juga membawa dampak positif pada diri sendiri, orang lain, maupun masyarakat secara luas.
Apabila sudah memahami pentingnya mengelola personal branding secara baik dan bertanggung jawab, kita memiliki kesempatan untuk membentuk identitas yang unik dan membangun hubungan yang baik dengan audiens kita. Mari kita bersama-sama menjadikan personal branding sebagai alat untuk mencapai tujuan, menginspirasi orang lain, dan berkontribusi positif pada dunia di sekitar kita.
ADVERTISEMENT