Konten dari Pengguna

Peran Kecerdasan buatan Dalam Tranformasi Pendidikan Di Indonesia

RIFALDI
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
16 Oktober 2024 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RIFALDI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu inovasi teknologi yang paling berpengaruh di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Di Indonesia, tantangan dalam sistem pendidikan, seperti kesenjangan akses, kualitas pengajaran, dan keterbatasan sumber daya, mendorong perlunya solusi inovatif. Dengan lebih dari 270 juta penduduk dan keragaman geografis yang luas, penerapan AI dalam pendidikan menawarkan peluang untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran di seluruh nusantara.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari UNESCO, Indonesia masih menghadapi masalah signifikan terkait kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil. Di sinilah AI dapat berperan penting, menawarkan metode pembelajaran yang lebih personal dan adaptif sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Contoh nyata seperti penggunaan platform Ruangguru menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan efektif.
Selain itu, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan melalui berbagai kebijakan dan program. Meskipun demikian, tantangan dalam hal infrastruktur, pelatihan guru, dan kesadaran masyarakat tentang teknologi tetap menjadi hambatan. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih dalam mengenai potensi dan tantangan penggunaan AI dalam pendidikan di Indonesia menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan implementasi teknologi ini dalam mendukung sistem pendidikan yang lebih baik.
ilustrasi kecerdasan buatan dalam pendidikan. foto: https://pixabay.com/id/vectors/pembelajaran-mesin-buku-algoritma-6079971/
Diciptakannya kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) bertujuan antara lain: (1) Diperkirakan AI akan digunakan untuk membuat perangkat lunak atau robot yang dapat membantu manusia dalam rutinitas sehari-hari. (2) Diperkirakan kehadiran AI akan membuat mesin lebih pintar dari sebelumnya. (3) Diharapkan dapat benar-benar membantu manusia dalam memecahkan masalah yang kompleks, seperti melalui pengembangan kalkulator pintar berhitung cepat (Lukman, 2022).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Survei yang dilakukan Tirto Jakpat, pada 21-27 Mei 2024, terkait penggunaan AI untuk pengerjaan tugas sekolah dan kuliah. Hasil survei menunjukkan, dari 1.501 responden pelajar berusia 15-21 tahun, di tingkat SMA dan mahasiswa, sebanyak 86,21 persen mengaku menggunakan bantuan AI, setidaknya sekali dalam sebulan, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
ilustrasi kecerdasan buatan jadi pendidik. foto: https://pixabay.com/id/photos/robot-guru-papan-tulis-kelas-6405858/
Penggunaan AI juga memiliki dampak negatif. Salah satunya adalah ketergantungan terhadap AI oleh guru dan siswa, yang dapat mengurangi kemampuan belajar mereka. Selain itu, AI juga memiliki potensi untuk mengendalikan kebijakan pendidikan nasional dan meningkatkan plagiarisme serta melemahkan potensi peserta didik dan tenaga pengajar.