Konten dari Pengguna

Menelusuri Lubeck, Kota Pertama di Eropa Utara yang Bergelar Situs Warisan Dunia UNESCO

Rifana Indira
ASN yang sedang bersekolah dan sebagai bagian Sesdilu 60
29 April 2018 22:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifana Indira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jerman terkenal dengan banyak kota-nya yang cantik dan menarik. Dari kota-kota besar seperti Berlin, Hamburg, Frankfurt, Munich yang modern, hingga ke kota-kota kecil seperti Meissen, Bamberg, Wismar, Goslar, dan banyak lainnya, dengan masing-masing keunikannya.
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan ajak anda menelusuri kota Lubeck yang terletak di Schleswig-Holstein, negara bagian paling utara Jerman, hanya 45 menit perjalanan dengan kereta atau sekitar 1 jam dari kota Hamburg. Karena posisi geografisnya yang sangat dekat dengan Laut Baltik, pelabuhan Lubeck berperan sangat penting dalam perdagangan Jerman di masa lalu. Kota ini bahkan pernah menjadi ibukota Liga Hansa (Hanseatic League) yaitu sebuah aliansi ekonomi kota-kota perdagangan yang mendominasi perdagangan di sepanjang pesisir Eropa Utara pada abad ke-13 hingga 17. Untuk itu, selama berabad-abad, nama Lubeck dikaitkan dengan kebebasan, keadilan dan kesejahteraan.
Pada periode Perang Dunia ke-2, kota pelabuhan ini termasuk kota yang terkana gempuran bom, sehingga kemudian Lubeck dibangun kembali. Namun demikian, keindahan arsitekturnya yang tetap menunjukkan kejayaan pada abad pertengahan dan bangunan asli bersejarah di Kota Tua menjadikan kota ini digelari sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) oleh UNESCO pada tahun 1987. Saat itu, Lubeck menjadi kota pertama di wilayah Eropa Utara yang memperoleh gelar ini.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi kota ini tidak lengkap tanpa berfoto di depan bangunannya yang terkenal, Holstentor. Holstentor yang berarti Gerbang Holsten merupakan salah satu dari dua benteng pertahanan kota yang masih bertahan. Gerbang ini telah difungsikan menjadi museum kota yang menunjukkan sejarah model kapal, persenjataan, instrumen hukum ataupun souvenir pada masa kejayaan Liga Hansa.
Holstentor atau Gerbang Holsten, bangunan khas Lubeck. Foto: Pribadi.
Dibalik gerbang inilah, kita bisa mulai melihat-lihat kota tua Lubeck yang khas dengan arsitektur gotik bata merahnya. Arsitektur khas inilah salah satu faktor pendukung dalam pemberian gelar Warisan Dunia UNESCO kepada Lubeck. Kota ini sangat nyaman untuk ditelusuri dengan berjalan kaki saja. Namun demikian wisatawan dapat juga berkeliling dengan perahu melalui Sungai Trave.
ADVERTISEMENT
Bangunan pergudangan garam di dekat Holstentor di tepi sungai merupakan bangunan lain yang perlu dikunjungi. Gudang yang terdiri dari enam bangunan ini merupakan tempat penyimpanan garam yang diproduksi di dekat Luneberg, untuk dikapalkan ke kawasan Baltik. Saat itu garam merupakan komoditi yang langka di kawasan tersebut, sehingga perdagangan garam menjadi kekuatan utama Liga Hansa. Pada perkembangannya, gudang ini juga menjadi tempat penyimpanan komoditi lainnya, seperti pakaian, kayu dan biji-bijian.
Salzspeicher, pergudangan komoditi garam di masa kejayaan Hanseatic League. Foto: Pixabay.
Masuk ke dalam wilayah kota tua-nya, anda dapat menelusuri jalan-jalan setapak kecil berbatu. Adanya rumah-rumah kuno cantik disisi kanan kiri khas dengan bata merah tanpa plester memberikan suasana yang berbeda. Jangan kuatir tersesat, bermodalkan map wisata dan petunjuk yang jelas di jalanan, anda akan dapat menikmati dengan rasa aman jalan-jalan di kota ini.
Menelusuri jalanan kecil Kota Tua Lubeck. Bangunan pojok pada foto adalah museum boneka. Foto: Pribadi.
Sisi lain kota Lubeck, dekat Balai Kota (Rathaus). Foto: Pribadi.
ADVERTISEMENT
Bangunan lain yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Balai Kota, yang merupakan salah satu situs bangunan warisan dunia. Dibangun sejak tahun 1230, bangunan ini juga termasuk salah satu gedung balai kota yang paling indah di seluruh Jerman. Suasana disekitar balai kota sangat ramai dengan banyaknya penjual dan atraksi yang menarik wisatawan. Berhubung cuaca saat itu agak panas, rombongan kecil kami justru tertarik melihat anak-anak bermain percik air di tengah jalanan, sambil memandang ke arah bangunan Rathaus yang cantik.
Kota Lubeck juga sangat terkenal dengan camilan khasnya, marzipan. Jika anda menyukai camilan yang sangat manis, maka anda perlu mampir ke kafe marzipan terkenal di kota ini, Niederegger Cafe, yang memproduksi marzipan sejak tahun 1806. Bahan utama marzipan adalah kacang almond tumbuk/tepung dan gula atau madu, yang diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai permen, kue, untuk lapisan cokelat, bahkan yang paling menarik dibentuk seperti miniatur buah atau binatang. Kedai ini menyediakan berbagai jenis cokelat, jadi anda dapat memilih mana komposisi bahan yang paling sesuai untuk anda.
Berburu marzipan Niederegger dan cokelat. Foto: Pribadi.
ADVERTISEMENT
Anda masih memiliki waktu yang cukup? Jika tertarik, anda dapat mengunjungi pelabuhan Lubeck. Pelabuhan kapal ferry ini secara umum bukanlah termasuk pelabuhan yang sangat besar jika dibandingkan dengan pelabuhan di kota-kota lain di Jerman Utara (Hamburg dan Bremerhaven), namun penting untuk perdagangan dari Jerman ke negara-negara Skandinavia (sekitar 75%), karena posisi pelabuhan tersebut sangat dekat ke Laut Baltik, sehingga dikenal sebagai the Germany’s biggest baltic seaport.
Jadi, jangan lewatkan kota ini jika anda berkesempatan berkunjung ke wilayah Jerman utara.