Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menilik Kreativitas Promosi Pariwisata Korea
11 Maret 2018 20:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Rifana Indira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Maukah anda ke Korea? Bila pertanyaan ini diajukan kepada para kaum muda Indonesia tentunya sebagian besar mereka akan menjawab mau. Ya, Korea memang telah menjadi salah satu tujuan favorit wisata mancanegara masyarakat Indonesia, khususnya sejak awal tahun 2000-an. Sebanyak 230 ribu warga negara Indonesia tercatat mengunjungi Korea pada tahun 2017 berdasarkan data Korea Tourism Organization (KTO).
ADVERTISEMENT
Pengaruh Korean Wave (gelombang Korea) atau disebut juga Hallyu, dari aspek tontonan drama Korea dan musik K-Pop, tidak dipungkiri menjadi faktor yang mempengaruhi ketertarikan calon wisatawan ini ke Korea. Ketertarikan ini bahkan menjalar ke aspek lainnya seperti merek pakaian, kosmetika, dan makanan khas Korea sehingga menjadi semakin terkenal di Indonesia. Selain itu, Korea tentunya juga memiliki sisi lain yang sangat menarik bagi orang Indonesia, yaitu negara empat musim dengan lokasi geografis yang tidak terlalu jauh dari Indonesia, hanya tujuh jam perjalanan dengan penerbangan langsung, pemandangan alamnya yang menarik, suasana pedesaan yang khas, serta suasana kota yang gemerlap dan penuh opsi belanja. Anda tinggal pilih tujuan utama anda mana yang paling disuka.
Keramaian di salah satu pusat perbelanjaan di Myeongdong Seoul. Foto:`Pribadi
ADVERTISEMENT
Korea tercatat dikunjungi oleh 13,3 juta wisatawan asing pada tahun 2017 dan mencapai 17 juta wisatawan pada tahun 2016. Selain memiliki banyak tempat yang memang menjadi tujuan utama wisatawan, seperti istana-istana zaman kedinastian, museum, Namsan Tower, Pulau Jeju atau Pulau Nami, bagaimana sih cara Korea atau setidaknya ibu kotanya Seoul mempromosikan pariwisata mereka sehingga selalu penuh dengan jadwal kegiatan-kegiatan yang menarik?
Ramainya Festival di Korea
Kegiatan festival budaya ini memiliki jadwal rutin yang biasanya telah dicantumkan dalam website promosi pariwisata mereka setahun sebelumnya. Saat anda klik search festival di Korea, akan muncullah berbagai jenis festival yang diadakan di negeri ginseng ini. Sebagai contoh, festival lantern di Cheonggyecheon Stream Seoul dan Festival Kimchi Making yang merupakan designated UNESCO heritage dan berupa kegiatan sosial bagi yang memerlukan pasokan makanan di musim dingin. Pembuatan kimchi ini biasanya diikuti oleh hingga dua ribuan orang, termasuk ratusan ekspatriat.
Festival Lantern di Cheonggyecheon Seoul yang menarik banyak pengunjung. Foto: Pribadi
ADVERTISEMENT
Korea juga memiliki banyak kegiatan festival yang dijadwalkan sesuai dengan musimnya. Festival sesuai musim ini salah satu keunggulan Korea sebagai negara empat musim. Di musim semi, Korea mengadakan festival cherry blossom dimana orang-orang datang beramai-ramai dengan pakaian cantik mereka untuk berpose dengan latar belakang bunga sakura yang sangat cantik. Beberapa festival cherry blossoms diadakan diluar kota di suatu lokasi khusus yang telah dipersiapkan dengan baik, seperti Jinhae Gunhangjae Festival. Di musim dingin, tentunya festival es yang menjadi salah satu daya tariknya. Sedangkan, ketika musim gugur, saya suka sekali dengan warna daun-daun di Korea yang terlihat merah keemasan menambah indahnya suasana.
Suasana musim gugur di area Universitas Sungkyunkwan Seoul. Foto: Pribadi
ADVERTISEMENT
Korea juga memanfaatkan dengan baik musim-musim panen buah di beberapa daerah dengan penyelenggaraan festival khusus. Sebagai contoh, festival tomat, festival apel, festival strawberry, dimana para peserta tidak hanya diberi kesempatan memetik buah secara langsung, namun juga membuat bahan makanan ataupun hanya untuk bersenang-senang lainnya.
Pada saat musim panen strawberry, selain festival di kota tertentu, terdapat beberapa restoran di Seoul yang menyediakan menu buffet khusus strawberry, baik dari makanan pembuka, makanan inti hingga penutupnya, semua memiliki unsur strawberry.
Pemanfaatan Pelajar untuk Promosi dan Pengawasan terhadap Akomodasi Resmi
Setiap tahunnya terdapat hampir 100.000 pelajar asing yang bersekolah di Korea dari berbagai negara diseluruh dunia. Yang menarik, Korea Tourism Organization sebagai lembaga resmi yang menangani pariwisata Korea memiliki program Wow Korea yang melibatkan keikutsertaan sekitar 20-30 orang ekspatriat atau pelajar dari berbagai negara selama kurun waktu 5-6 bulan. Peserta yang tertarik akan mendapatkan free trip (termasuk hotel bagus ketika melakukan trip, transportasi nyaman, dan pastinya kesempatan melihat hidden tourism-nya Korea), namun selama trip tersebut diberikan misi khusus, sehingga ada personil yang harus membuat vlog, membuat postingan di media sosial, menyusun konten khusus sesuai kebijakan KTO. Pada akhir tahun, konten dan postingan terbaik akan memperoleh bonus khusus. Menarik bukan? Tapi sebelum ikutan program ini, harus dipastikan anda punya cukup waktu sehingga kegiatan inti untuk belajar di Korea tidak terabaikan ya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya trip ke tempat wisata tertentu, program Safe Trip menginap di akomodasi yang direkomendasikan oleh pemerintah Korea, seperti penginapan rumah tradisional Hanok House, juga menjadi tawaran yang sangat wow. Tiap peserta wajib memberikan reviewnya setelah menginap di akomodasi yang ditunjuk, tentu saja tanpa sepengetahuan sang pemilik akomodasi. Hal ini sebagai salah satu langkah Korea dalam menjaga kualitas akomodasi yang mereka rekomendasikan.
Media Sosial, Branding dan Promosi
Promosi berbagai kegiatan dan festival selama kurun waktu satu tahun dicantumkan dengan informasi lengkap yang dapat dilihat di website resmi berbahasa Inggris promosi wisata Korea, termasuk opsi transportasi yang harus diambil sehingga memudahkan wisatawan. Informasi di media sosial seperti facebook dan Instagram juga sangat mendukung upaya ini.
ADVERTISEMENT
Mengingat target pasar wisata tidak hanya orang lokal, namun juga wisatawan mancanegara atau penduduk ekspatriat, maka akun resmi promosi wisata Korea menggunakan bahasa inggris yang selalu diupdate dengan foto-foto berkualitas baik dan sangat menarik. Branding pariwisata yang menarik juga sangat diperlukan, seperti contohnya “I Seoul U” yang sangat popular dan mudah diingat. Hashtag #ISeoulU telah digunakan lebih dari 75.000 posting hanya di Instagram saja hingga awal Januari 2018.
Tampilan Akun Instagram Pariwisata Kota Seoul
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memiliki kekayaan alam, ratusan ragam budaya dan kekhasan di masing-masing wilayah, untuk itu kegiatan festival budaya atau aktivitas menarik lainnya masih terus dapat dieksplor untuk kepentingan promosi pariwisata kita. Fasilitas infrastruktur, akomodasi, dan transportasi yang memadai dan nyaman tentunya adalah aspek-aspek yang sangat diperlukan untuk mendukung upaya ini. Kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, perusahaan travel dan pihak-pihak terkait lainnya telah dilaksanakan dengan baik, namun pemanfaatan lebih banyak media sosial dan memperluas jaringan promosi melalui ekspatriat atau pelajar asing, vloggers dan bloggers yang memiliki banyak followers perlu dapat terus diupayakan untuk memajukan pariwisata Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain upaya tersebut, dukungan dari kita semua juga sangat diperlukan lho. Caranya? Bantu ciptakan kenyamanan dan kebersihan lingkungan di Indonesia. Dan, kemanapun anda pergi di luar negeri, promosikan tentang keindahan dan keragaman budaya Indonesia, oke?