Wisata Religi, Dilema, Dan Disiplin

rifda Marma
Pegawai Negeri Sipil, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman, Alumni S1 Manajement Universitas Negeri Padang Sumatera Barat
Konten dari Pengguna
21 November 2023 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari rifda Marma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wisata Religi Seumber:  Dari Internet
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Religi Seumber: Dari Internet
Wisata Religi 2 Sumber: Milik sendiri
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Religi 2 Sumber: Milik sendiri
Wisata Religi Sumber; Dari Internet
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Religi Sumber; Dari Internet
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wisata religi, merupakan tren baru dalam meningkatkan pembangunan bidang ekonomi, dan pawisata, yang dilaksanakan pada beberapa daerah. Mereka sedang berkonsentrasi dan, memberikan perhatiannya terhadap peningkatan kesadaran umat dalam beragama. Hal ini tertuang dalam visi dan misi kepala daerah yang tersebar di negeri tercinta ini. Langkah yang mereka tempuh adalah, dengan menciptakan daerah yang religius, bertaqwa, beriman. Karena hal ini sudah disadari sejak awal, bahwa harus ada andil pemerintah, dan merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama. Dengan didampingi oleh organisasi, wiraswasta, kelompok masyarakat, yang bahu membahu dalam membantu pemerintah membangun kualitas hidup beragama. Usaha tersebut dibuktikan, dengan membangun fasilitas pendidikan keagamaan, hotel, rumah sakit, dan tempat wisata yang bisa menambah keimanan dan ketaqwaan. Namanya wisata religi yang sedang maraknya didengungkan dalam beberapa tahun terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang wisata religi, pastilah tidak jauh dari sejarah, artefak bahkan dimuseumkan di sekitar masjidnya, budaya yang mempengaruhi, dan bentuk bangunannya. Kebanyakan bangunan masjid dibangun, dengan bentuk yang megah, indah dan tidak biasa alias berbeda, dan merupakan ciri khas daerah tersebut. Contohnya masjid terapung, bangunan masjid yang menyerupai atau replica masa abad kejayaan islam beberapa abad yang lalu. Tentu saja hal ini menarik banyak pengunjung atau jamaah yang ingin beribadah, sekalian membayangkan peristiwa sejarah yang pernah mereka baca.

Pengelolaan Wisata Religi

Ada yang menggelitik pikiran saya, bahwa, pengelolaan wisata religi, khusus untuk masjid yang mana, kita harus menyiapkan lingkungan yang baik. Menjaga supaya tetap kebersihan dan teratur, memerlukan petugas yang siap dan sigap dalam bekerja minimal 4 waktu shalat. Kebersihan tempat wudhu dan shalat, area parkir luas, dan teratur, yang menuntut petugas harus bekerja ekstra sibuk di waktu-waktu shalat. Ini dilakukan agar pengunjung yang datang untuk beribadah, dapat melakukannya dengan khusyu’ dan khidmat. Akan tetapi, kita lupa kalau mereka juga hamba Allah, memiliki derajat, hak dan kewajiban kita sama di sisi Allah.
ADVERTISEMENT
Bahwa shalat harus di awal waktu, dan mendapatkan pahala jika dilakukan berjamaah, tidak memandang siapapun dan apapun dari diri seorang hamba Allah SWT. Amalan pertama kali dihisab di akhirat adalah shalatnya seorang hamba, dan kewajiban bersama, adalah menyampaikan, dan memberikan fasilitas hal itu. Akhirnya sudah menjadi kewajiban kita bersama, agar lebih menjaga ketertiban umum. Pengunjung harus tertib, mulai dari parkir kendaraan, kebersihan tempat berwudhu kamar kecil, tempat shalat dan lingkungan luar masjid. Pengurus mewajibkan petugasnya untuk shalat berjamaah, sehingga tidak ada lagi petugas yang sibuk bekerja di waktu-waktu shalat.
Jika kita bersama menjaga ketertiban, seperti yang dimaksud diatas, akan ada perasaan lega, bahwa, mungkin kita betul-betul akan shalat berjamaah. Tidak lagi melihat saudara seagama, lalai dalam melaksanakan ibadah fardhu ainnya didepan mata sendiri, bahkan bagian dari masjid itu sendiri. Menjadikan masyarakat madani, beragama, bertaqwa, tentunya tidak boleh bertumpu pada tugas pemerintah saja. Akan tetapi mulai dari kita, kelompok kecil atau organisasi besar, meskipun dari hal yang kecil dan sederhana. Wallahu A’lam.
ADVERTISEMENT