Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Pura Segara Wukir Sebagai Wisata Religi
3 Desember 2022 21:35 WIB
Tulisan dari Riffat R Alhafiy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terletak di jalan Ngobaran Ngrenehan, Gebang, Kanigoro, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Pura Segara Wukir menjadi satu-satunya pura yang terletak di pinggir pantai dari total 16 pura di Kabupaten Gunungkidul. Akibatnya, selain mejadi tempat ibadah Pura Segara Wukir pada masa sekarang lebih sering dikunjungi dengan tujuan berwisata.
![Sumber : dokumen pribadi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gkb3xz2ej99nff1rsmpdst31.jpg)
Pura Segara Wukir berdiri pada tahun 2005 dengan alasan karena Pantai Ngobaran sebelumnya rutin dijadikan tempat upacara melasti (upacara yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Caka dengan membersihkan alat-alat persembahyangan dan dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi) oleh umat agama hindu. Nama Pura Segara Wukir diambil dari letak geografisnya yang berada diantara Segara yang berarti laut dan Wukir yang berarti gunung.
ADVERTISEMENT
Untuk tata bangunan pura ini memiliki tiga bagian, yang pertama yaitu nista mandala atau pintu masuk pura dari lingkungan luar yang berupa halaman untuk kegiatan pementasan dan upacara keagamaan. Yang kedua ada madya mandala atau bagian tengah pura, bagian ini merupakan batasan wisatawan saat mengunjungi Pura Segara Wukir. Untuk bagian terkahir ada utama mandala atau tempat umat hindu melakukan ibadah, ditempat ini terdapat bale dan tujuh palinggih yaitu Padmasana, Raja Brawijaya V, Nyi Roro Kidul, Hyang Ismoyo, Stana Panglurah, Ratu Gede, Hyang baruna.
Keberadaan Pura Segara Wukir disambut baik oleh masyarakat setempat, mereka yang sebelumnya tidak mempunyai pekerjaan dan para petani yang hanya bercocok tanam ketika musim tertentu saja sekarang banyak yang mencari penghasilan tambahan di destinasi wisata religi ini. Pekerjaan seperti pedagang, fotografer dan penjaga parkir banyak dilakukan oleh mereka.
ADVERTISEMENT