Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Manusia Silver Kota Lama Semarang
18 Juni 2021 21:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Rifin Sugiarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal dengan si Manusia Silver? Mungkin sebagian dari kita sering melihat manusia dengan tubuh berwarna perak ini berseliweran di jalanan Kota Semarang. Di Kota Lama, manusia silver menjadi salah satu objek foto pengunjung. Seharian harus betah dengan lumuran pewarna di wajah dan tangan.
ADVERTISEMENT
Achmat Minarto (41 tahun), adalah salah satu manusia silver atau manusia milenium yang setiap hari mangkal di Kota Lama. Bapak dengan 3 orang anaknya ini sudah berprofesi sebagai manusia silver kurang lebih 5 tahun lamanya. Ia biasanya duduk di bawah rindangnya pohon Taman Sri Gunting, Kota Lama Semarang.
Pria asal Pucang Gading, Kabupaten Demak tersebut sedikit bercerita ketika saya temui di lokasi. Ia bekerja dari pagi sejak pukul 08.00 hingga 19.00 WIB, tergantung kondisi kesehatannya. Ia juga menuturkan sudah mendapatkan izin serta kartu tanda anggota dari BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) untuk menghibur para wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama.
Penghasilan yang di dapatkan pun tak seberapa, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebelum pandemi, ia bisa mendapatkan penghasilan 100 ribu bahkan lebih setiap harinya. Namun, selama masa pandemi, penghasilan yang ia peroleh berkisar 30 ribu sampai 50 ribu karena pengunjung juga terbilang tidak seramai seperti biasanya. Wisatawan Kota Lama yang ingin berfoto bareng Pak Achmat bisa menaruh uang seikhlasnya dalam kotak yang ada di depannya.
ADVERTISEMENT