Enggan Berhenti Mengabdi Bagi Instansi dan Negeri

Rifka Aprilia
Freelance content writer, good listener, and member of ASN Menulis community by ASNation
Konten dari Pengguna
11 April 2021 14:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifka Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gedung Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung, sumber Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung, sumber Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Pagi ini di awal November tahun 2019, saya ditemani ayah saya berdiri di depan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung, instansi tempat mengabdi selama 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Matahari menyapa dengan hangat, sinarnya terik menyinari dan membuat silau mata bagi yang melihatnya.
Perlahan saya menoleh ke arah langit mencoba mencari matahari, ingin merasakan sinarnya menyilaukan mata. Namun hanya cahaya redup yang tampak karena Mata saya hanya mampu menangkap sedikit dari teriknya cahaya matahari.
Kedua mata ini telah menyerah pada cahaya, semakin hari semakin redup laksana lentera yang telah usang.
Saya menatap ke depan, mencoba melihat gedung yang berdiri kokoh dan berwibawa di hadapan. Gedung itu masih sama, tidak ada desain yang berubah hanya perbedaan spektrum cahaya yang terlihat. Setahun silam saya masih mampu melihat dengan jelas gedung Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung yang berdiri gagah dengan empat pilarnya, namun saat ini hanya siluetnya saja yang tampak seolah gedung itu tertutup kabut asap tebal.
ADVERTISEMENT
Setahun silam saya tinggalkan instansi ini karena harus menjalani pengobatan penyakit langka yang tiba-tiba diderita dan merenggut penglihatan. Kini saya kembali dengan sejuta asa dan cemas apakah saya mampu mengabdi dengan baik seperti sedia kala.
Kecemasan menghantui pikiran mengingat keterbatasan yang kini dialami apakah bisa saya singkirkan demi bisa berprestasi bagi instansi.
Ilustrasi perempuan yang sedang bekerja Foto: dok.Pixabay
Tangan renta ayah menggenggam tangan saya, dan menarik perlahan menuju ruang pimpinan. Di hadapan para pimpinan, saya menjelaskan keinginan untuk bisa kembali bekerja. Saya pun menjelaskan bahwa saya sedang belajar untuk menggunakan laptop dan handphone dengan aplikasi pembaca layar yang didesain bagi disabilitas netra sehingga mampu mendukung pekerjaan saya.
Pimpinan menyambut baik keinginan saya untuk bisa kembali bekerja seperti sedia kala, bahkan mereka menyisipkan doa untuk kesembuhan mata saya.
ADVERTISEMENT
Dukungan dari pimpinan dan rekan kerja sangat membantu untuk dapat terus belajar meningkatkan kemampuan agar mampu bekerja dengan baik. Saya merasa sangat bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah dikelilingi orang-orang yang memiliki energi positif dan senantiasa memberikan dukungannya.
Namun tak semua memberikan motivasi, ada saja segelintir orang yang mencibir kenekatan saya untuk bisa kembali bekerja. Mereka mempertanyakan kemampuan saya untuk mengerjakan tugas sebagai seorang ASN.
Mereka tidak meyakini bahwa disabilitas netra mampu untuk melakukan pekerjaan dengan menggunakan laptop layaknya ASN non disabilitas.
Wajar saja karena saya merupakan satu-satunya ASN disabilitas netra di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung. Tak lelah saya mengadvokasi bahwa disabilitas netra mampu mengoperasikan laptop dan handphone dengan bantuan aplikasi pembaca layar, bahkan seringkali saya tunjukkan langsung bagaimana cara menggunakannya di hadapan mereka.
ADVERTISEMENT
Proses adaptasi terhadap pekerjaan dan lingkungan tempat saya bekerja berjalan dengan sangat baik. Sungguh semua ini karena kemahabesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang membuat semua ini terasa begitu mudah untuk dijalani. Dukungan dan motivasi dari keluarga, pimpinan, rekan kerja dan orang-orang baik di sekeliling saya menjadi kunci penting dalam semua proses ini.
Sungguh saya mencintai pekerjaan yang telah dijalani selama 9 tahun ini, dan akan sekuat tenaga saya pertahankan. Ini bukan tentang mata pencaharian semata, ini tentang passion dan kecintaan terhadap pekerjaan.
Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani bahwa sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai seseorang yang apabila bekerja ia mengerjakannya dengan profesional.
ADVERTISEMENT
Sungguh bekerja dengan penuh kecintaan dan professional akan mampu mendatangkan kebaikan di dunia dan kecintaan dari sang Khalik. Dengan alasan itulah saya enggan berhenti mengabdi bagi instansi,dan bagi negeri.