Konten dari Pengguna

Do You See What I See: Kisah Cinta Pertama yang Menyatu dengan Kengerian Mistis

Rifki Ardian
Mahasiswa UNS Ilmu Komunikasi Angkatan 2023
20 Oktober 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifki Ardian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Film by Awi Suryadi
zoom-in-whitePerbesar
Film by Awi Suryadi

“Do You See What I See : First Love”

ADVERTISEMENT
Film ini adalah adaptasi dari podcast populer dengan judul yang sama, selain menawarkan cerita yang menakutkan tetapi juga film ini sangat menyentuh sisi emosional penonton. Cerita berfokus pada Mawar, ia merupakan seorang mahasiswa yang tinggal di kos setelah kehilangan kedua orang tuanya. Kehidupan Mawar yang penuh kesepian mulai berubah ketika ia berdoa untuk mendapatkan cinta sejati. Doanya terkabul saat dia bertemu dengan Restu, namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Sejak kehadiran Restu, berbagai kejadian mistis mulai menghantui Mawar dan teman sekosnya, Vey. Dalam perjalanan cerita, Vey menemukan bahwa Restu bukanlah manusia biasa yaitu setan yang berwujud pocong, dan hal ini yang membawa mereka ke dalam situasi yang semakin mencekam dalam film ini.
ADVERTISEMENT
Film ini mengeksplorasi tema kesepian, kehilangan, dan pencarian cinta. Kesepian Mawar setelah kehilangan orang tuanya membuatnya rentan terhadap pengaruh negatif, yang diwujudkan dalam sosok Restu. Film ini juga menyoroti pentingnya persahabatan dan dukungan emosional dalam menghadapi masalah hidup. Aspek horor dari film ini juga berfungsi sebagai alegori untuk trauma dan rasa takut yang menghantui kehidupan seseorang. Teror mistis yang dialami oleh Mawar dan Vey mencerminkan perjuangan internal yang seringkali tidak terlihat.

Garis Besar Cerita

Jadi, secara garis besar cerita dimulai dengan Mawar, seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang tinggal di sebuah kos untuk mendekatkan diri dengan kampusnya. Kehidupan Mawar tidaklah mudah, ia mengalami kesepian yang mendalam setelah kehilangan kedua orang tuanya beberapa tahun lalu. Meskipun ia memiliki sahabat dekat bernama Vey , Mawar merasa kosong dan merindukan kehadiran seseorang yang bisa mengisi kekosongan emosionalnya. Pada hari ulang tahunnya, Mawar berziarah ke makam orang tuanya dan berdoa agar segera dipertemukan dengan cinta sejatinya. Tak lama setelah itu, harapan Mawar terwujud ketika ia bertemu dengan Restu, seorang pria misterius yang membuatnya jatuh cinta. Setelah itu, Mawar berbagi kebahagiaannya dengan Vey dengan menceritakan bagaimana Restu adalah cinta pertamanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Vey mulai merasakan keanehan dalam hubungan Mawar dengan Restu. Restu hanya muncul pada malam hari dan seringkali Mawar menghilang dari aktivitas sehari-harinya. Keanehan ini memicu rasa curiga dalam diri Vey, terutama ketika berbagai kejadian aneh mulai terjadi di kos mereka. Vey dan teman-temannya mulai menyelidiki sosok Restu dan menemukan bahwa dia bukanlah manusia biasa. Dalam sebuah momen menegangkan, Vey akhirnya mengetahui bahwa Restu sebenarnya adalah pocong makhluk halus yang sering menjadi simbol ketakutan dalam budaya Indonesia. Penemuan ini membawa ketegangan baru dalam cerita, di mana Vey berusaha menyelamatkan Mawar dari hubungan berbahaya ini. Setelah penemuan mengejutkan ini, Vey dan teman-temannya berusaha mencari cara untuk mengembalikan jenazah Restu ke tempat asalnya. Mereka mengetahui bahwa Restu terikat pada pesugihan yang dilakukan oleh ayah Mawar. Dalam perjalanan menuju makam orang tua Mawar untuk menguburkan kembali Restu, situasi semakin rumit ketika mereka terpisah dan masing-masing dari mereka dihantui oleh ketakutan di kuburan tersebut. Di tengah kegelapan malam dan hujan deras, Mawar terjebak dalam dilema emosional. Meskipun ia menyadari bahwa hubungan dengan Restu berbahaya, perasaannya yang mendalam membuatnya sulit untuk melepaskan diri. Dalam momen dramatis, Mawar berjuang melawan teman-temannya yang ingin menyelamatkannya dari pengaruh Restu. Ia merasa bahwa cinta pertamanya tidak salah di matanya, meskipun kenyataannya adalah cinta tersebut sangat berbahaya. Akhirnya, setelah melalui berbagai usaha untuk menguburkan jenazah Restu dan menyelamatkan Mawar, dia mulai tersadar dari ilusi cintanya. Namun, meskipun telah kembali ke kesadarannya, Mawar memilih untuk mengikuti jalan gelap yang telah ia pilih. Di kamar kosnya, ia mengalami momen tragis di mana ia meregang nyawa sendiri, hal ini menunjukkan bahwa cinta pertamanya dengan Restu telah membawanya pada akhir yang kelam.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa kekurangan yang ada dalam film ini, seperti contohnya alur cerita yang melompat-lompat. Meskipun konsep cerita tentang seorang gadis yang jatuh cinta dengan pocong menarik namun implementasinya kadang-kadang kurang konsisten. Hal ini membuat penonton sulit untuk merasakan ketegangan yang dibawa oleh cerita. Selain dari alur cerita ada kekurangan di dalam pembangunan karakter utama si Mawar, menurut saya pembangunan karakter utama belum sepenuhnya kuat. Meskipun Diandra Agatha memberikan penampilan dan akting yang menarik , saya merasa tetap saja membingungkan dan merasa kurang jelas mengapa Mawar benar-benar jatuh cinta dengan Restu. Apa alasan utama si Mawar bisa jatuh cinta sama pocong.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Do You See What I See: First Love adalah film horor yang berhasil menyajikan kombinasi antara kisah cinta dan elemen supernatural dengan cara yang menarik. Meskipun tidak sepenuhnya inovatif dalam genre horor Indonesia masih mengandalkan sosok pocong sebagai pusat teror, film ini tetap mampu menghadirkan pengalaman menonton yang memikat berkat penggarapan teknisnya yang baik serta penulisan naskah yang solid. Film ini layak ditonton bagi penggemar horor maupun mereka yang menyukai kisah cinta dengan sentuhan mistis. Dengan alur cerita yang menggugah rasa ingin tahu dan karakter-karakter yang relatable, Do You See What I See: First Love menawarkan lebih dari sekadar ketakutan, ia juga memberikan refleksi tentang cinta, kehilangan, dan pencarian jati diri di tengah kegelapan.
ADVERTISEMENT