Sejarah Kelam Sepak Bola Indonesia, 129 Orang Tewas di Laga Arema vs Persebaya

Rifki Mahmudi
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Konten dari Pengguna
2 Oktober 2022 10:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifki Mahmudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertandingan antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022/2023 kembali menghadirkan berita duka. Laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang diwarnai dengan kericuhan. Suporter terlibat bentrok dengan aparat kepolisian hingga masuk ke lapangan pertandingan.
ADVERTISEMENT
Kericuhan suporter Arema dipicu karena tim kesayangan mereka kalah 2-3 oleh Persebaya. Seusai peluit akhir dibunyikan, banyak suporter yang berbondong-bondong masuk ke dalam lapangan. Suasana di dalam stadion tidak bisa dikendalikan. Hal tersebut mengakibatkan pihak kepolisian serta tim pengamanan arus menembakkan gas air mata ke arah tribun.
Aremania yang mendukung tim kesayangan mereka bertanding di Stadion Kanjuruhan Malang. Foto : Shutterstock
Kondisi tersebut membuat suporter panik dan berlarian ke segala arah. Banyak suporter yang sesak napas dan jatuh terinjak-injak.
129 Suporter Tewas dan 180 Luka-luka
Berdasarkan informasi terbaru dari pihak kepolisian dan rumah sakit pada pukul 08.23 WIB, terdapat 129 korban meninggal dunia, termasuk anggota kepolisian akibat kericuhan yang terjadi.
Di sisi lain juga terdapat 180 orang luka-luka akibat insiden ini. Sebagian besar telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Korban luka-luka terdiri dari suporter, pihak kepolisian, serta relawan yang bertugas.
ADVERTISEMENT