Konten dari Pengguna

KKN UNISRI Beri Sosialisasi Keamanan Pangan pada Warga DS. Keden, KEL. Sidoharjo

Rifky afrizaldi
Mahasiswa UNISRI Teknologi Pangan
27 Agustus 2024 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifky afrizaldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialiasi Keamanan Pangan pada Warga Desa Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri
zoom-in-whitePerbesar
Sosialiasi Keamanan Pangan pada Warga Desa Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri
ADVERTISEMENT
Sidoharjo, Sidoharjo, Wonogiri - Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Kelompok 61, Muhammad Rifky Afrizaldi Nugroho yang ditempatkan di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri telah melaksanakan berbagai macam program kerja sebagai pengabdian masyarakat dengan DPL Mutya Paramita Pratita, S.E., M.Sc.. Salah satu program kerja pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan yaitu pemberian sosialisasi dengan judul "Pentingnya Keamanan Pangan pada Lingkup Rumah Tangga".
ADVERTISEMENT
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, dan perairan. Menurut Undang-undang republik Indonesia No.18 Tahun 2012 tentang pangan, bahwa keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, sehingga aman untuk dikonsumsi.
Kegiatan penyuluhan tentang keamanan pangan ini adalah untuk meningkatkan dan menambah wawasan warga Desa Keden tentang pentingnya keamanan pangan agar pangan yang dibuat dapat dikonsumsi secara aman dan tidak menimbulkan penyakit. "Melalui program sosialisasi keamanan pangan ini diharapkan agar warga Keden dapat meningkatkan kesadarannya terhadap pentingnya pangan yang aman" ujar Rifky.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi keamanan Pangan pada Warga Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri/dokpri
Pada hari Senin, 29 Agustus dilakukan sosialisasi di Rumah Bapak Supri, RT 3/RW 3 Dusun Keden, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri tentang keamanan pangan di lingkungan rumah tangga dalam mencegah terjadinya keracunan yang disebabkan oleh pangan. Di Indonesia sendiri, persoalan keamanan pangan juga menjadi beban kesehatan masyarakat meskipun sering kali tidak disadari. Makanan atau minuman mengandung cemaran, misalnya bakteri, sering kali menyebabkan sakit seperti diare yang dianggap sepele. Setidaknya, terjadi 23 kejadian luar biasa yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), selama 2017-2021 terjadi 281 KLB. Sebanyak 21.279 orang terpapar, 10.294 orang sakit, dan 24 orang meninggal akibat keracunan makanan. Dari kasus KLB yang dilaporkan tersebut, hampir 44 persen akibat masakan rumah tangga. Sekitar 21 persen lainnya akibat konsumsi jasa boga dan 20,3 persen karena jajanan.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi ini berisi tentang keamanan pangan yang dapat dilakukan di lingkup rumah tangga, misalnya saat sebelum mengolah pangan, saat mengolah pangan, dan setelah pengolahan pangan. Sebelum mengolah pangan contohnya saat penyimpanan bahan sebelum digunakan memasak maupun persiapan sebelum memasak. Bahan-bahan yang dapat disimpan di lemari pendingin yaitu bahan yang memiliki tingkat kerusakan yang tinggi misalkan bahan hewani seperti daging ayam, daging sapi, telur, daging ikan, dan sayur-sayuran. Penyimpanan bahan tersebut sebaiknya dilakukan dengan tepat seperti dilakukan penyimpanan di tempat beku untuk bahan daging-dagingan dan untuk bahan seperti sayur-sayuran dan telur dapat disimpan di lemari pendingin. Persiapan sebelum pengolahan yaitu dengan mencuci bersih peralatan sebelum digunakan dan dilakukan pencucian tangan.
Selain itu, melakukan pemisahan bahan mentah dan bahan matang. Penggunaan alat yang berbeda dapat mengurangi terjadinya kontaminasi yang ditimbulkan dari bahan mentah terhadap bahan pangan yang sudah matang.
ADVERTISEMENT