Konten dari Pengguna

Bedah Kepemimpinan Erwin Smith: Komandan Pasukan Pengintai ke-13

Rifky Pramudita Mahendra
Mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia asal Bandung
18 Juni 2024 9:17 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifky Pramudita Mahendra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Erwin Smith memimpin pasukannya berperang (Sumber: Instagram/@attackontitan)
zoom-in-whitePerbesar
Erwin Smith memimpin pasukannya berperang (Sumber: Instagram/@attackontitan)
ADVERTISEMENT
------------------------------[Spoiler Alert!]-------------------------------
"Shingeki no Kyojin" atau yang lebih dikenal dengan "Attack on Titan" pastinya tidak asing di telinga kita. Komik serial Jepang karya Hajime Isayama ini banyak digemari oleh berbagai kalangan usia, terutama setelah diadaptasi menjadi serial animasi. "Shingeki no Kyojin" menceritakan kisah berlatar dunia di mana umat manusia tinggal di dalam kota-kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok besar untuk melindungi mereka dari raksasa pemakan manusia. Ceritanya mengikuti Eren Yeager, sang karakter utama, yang bersumpah untuk memusnahkan para raksasa setelah mereka menyebabkan kehancuran di kampung halamannya dan kematian ibunya.
ADVERTISEMENT
Selain Eren sebagai karakter utama, karakter lain yang mencuri perhatian banyak orang adalah Erwin Smith. Erwin adalah komandan ke-13 Pasukan Pengintai, sebuah posisi yang memberinya tanggung jawab besar untuk memimpin misi berbahaya melawan para raksasa. Kepemimpinannya adalah salah satu kualitas yang paling mencolok dari dirinya. Kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjadi komandan tidaklah tanpa alasan. Pencapaian-pencapaiannya dalam memimpin Pasukan Pengintai hingga berhasil merebut kembali Tembok Maria dan mengungkap rahasia asal-usul raksasa adalah bukti nyata kemampuannya.
Salah satu faktor kunci yang memungkinkan Erwin memimpin pasukan-pasukannya mencapai tujuan yang tampaknya mustahil adalah kualitas kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah sesuatu yang bisa dilatih dan membutuhkan jam terbang. Berikut beberapa kualitas kepemimpinan Erwin Smith yang dapat kita pelajari dan terapkan:
ADVERTISEMENT
-----------------------------------------------------------------------------------
1. Komunikasi & koordinasi: Formasi mengintai jarak jauh
Dalam situasi yang penuh dengan ancaman raksasa, Pasukan Pengintai harus menggunakan strategi cerdas untuk meminimalkan korban jiwa. Salah satu sistem yang digunakan Erwin adalah formasi mengintai jarak jauh. Formasi ini memungkinkan Pasukan Pengintai memiliki jangkauan pandang yang lebih luas untuk mendeteksi posisi raksasa. Setiap anggota pasukan yang berada di barisan terluar akan memberikan sinyal berupa tembakan asap merah saat melihat raksasa. Sinyal ini diteruskan hingga mencapai komandan di pusat formasi, yang kemudian dapat memberikan arahan dan perintah lebih lanjut.
Penerapan formasi ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunikasi dan koordinasi yang efektif. Dua hal ini sangat krusial untuk dikuasai oleh setiap pemimpin. Dengan formasi ini, Erwin dapat mengetahui posisi raksasa terdekat dan pasukannya, serta dengan mudah mengendalikan dan memberikan arahan secara langsung. Dalam buku "21 Irrefutable Laws of Leadership" karya John C. Maxwell, dijelaskan pentingnya komunikasi dan koordinasi. Ia mengatakan, "Siapapun dapat mengemudikan kapal, tetapi hanya seorang pemimpinlah yang dapat menentukan arahnya." Kemampuan Erwin dalam mengoordinasikan pasukannya dengan formasi ini adalah contoh nyata bagaimana pemimpin yang efektif dapat memastikan setiap anggota tim bekerja dengan sinkron dan efisien.
ADVERTISEMENT
Komunikasi yang jelas dan koordinasi yang tepat adalah fondasi dari kepemimpinan yang sukses. Pemimpin yang baik harus mampu menyampaikan visi dan arahan mereka dengan cara yang mudah dipahami oleh semua anggota tim. Dalam situasi kritis seperti pertempuran melawan raksasa, ketidakjelasan dalam komunikasi bisa berakibat fatal. Erwin menunjukkan bahwa melalui strategi yang dirancang dengan baik dan komunikasi yang efektif, bahkan tantangan yang paling menakutkan pun dapat dihadapi dengan keberhasilan.
2. Kecerdasan emosional: Pertempuran melawan titan binatang
Salah satu momen yang menonjolkan kecerdasan emosional Erwin adalah saat ia memimpin Pasukan Pengintai dalam pertempuran melawan Titan Binatang. Dalam situasi yang penuh tekanan dan bahaya, Erwin tetap tenang dan fokus. Ia mampu mengendalikan emosinya dan memberikan arahan yang jelas kepada pasukannya. Kecerdasan emosional ini memungkinkan Erwin untuk memahami dan mengelola emosinya serta emosi orang lain, yang sangat penting dalam situasi krisis.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi kita sendiri dan orang lain. Daniel Goleman, seorang psikolog terkenal, mengidentifikasi lima komponen kecerdasan emosional: kesadaran diri, pengelolaan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Erwin menunjukkan kesadaran diri dan pengelolaan diri yang tinggi dalam mengelola emosinya selama pertempuran. Selain itu, motivasi intrinsiknya untuk melindungi umat manusia dan empatinya terhadap pasukannya membantu membangun kepercayaan dan loyalitas. Kemampuan ini sangat penting bagi seorang pemimpin karena mereka harus sering membuat keputusan sulit di bawah tekanan sambil mempertahankan moral dan motivasi tim.
3. Pengambilan Keputusan dan Delegasi: Memberikan serum titan kepada Levi
Erwin menunjukkan kemampuannya dalam pengambilan keputusan dan delegasi saat ia memberikan serum Titan kepada Levi. Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, karena serum tersebut hanya ada satu dan sangat berharga. Erwin mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap anggota tim dan memilih orang yang paling cocok untuk menggunakan serum tersebut. Selain itu, ia tahu kapan harus bertindak secara mandiri dan kapan harus mendelegasikan tugas kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Pengambilan keputusan adalah salah satu aspek paling kritis dari kepemimpinan. Menurut Peter Drucker, seorang ahli manajemen terkenal, "Keputusan yang baik adalah hasil dari pertimbangan yang matang dan evaluasi yang bijaksana." Erwin menunjukkan bagaimana seorang pemimpin harus dapat menganalisis situasi, mempertimbangkan semua opsi, dan membuat keputusan yang akan memberikan hasil terbaik bagi tim secara keseluruhan. Delegasi juga merupakan bagian penting dari kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang baik tidak hanya membuat keputusan sendiri tetapi juga tahu kapan harus mempercayai anggota tim mereka untuk mengambil alih tugas penting. Dengan memberikan serum Titan kepada Levi, Erwin menunjukkan bahwa ia mempercayai kemampuan Levi dan memberikan otoritas kepadanya untuk membuat keputusan yang sulit.
4. Kemampuan untuk menginspirasi: Orasi sebelum misi bunuh diri
ADVERTISEMENT
Kemampuan Erwin untuk menginspirasi orang lain terlihat jelas dalam orasinya sebelum misi terakhir mereka. Dengan kata-kata yang penuh semangat, ia mampu memotivasi pasukannya untuk berjuang meskipun mereka tahu bahwa mereka tidak akan selamat. Erwin memahami bagaimana dan kapan harus menginspirasi, serta menggunakan empati dan perasaan untuk mempengaruhi orang lain agar bergerak menuju tujuan bersama, bahkan dalam kasus ektrim seperti memimpin pasukannya menuju misi bunuh diri.
Inspirasi adalah salah satu alat terkuat dalam kepemimpinan. Menurut Warren Bennis, seorang ahli kepemimpinan, "Pemimpin tidak membuat pengikut, mereka membuat lebih banyak pemimpin." Orasi Erwin tidak hanya memotivasi pasukannya tetapi juga memberikan mereka keyakinan dan semangat untuk bertindak melampaui kemampuan mereka sendiri. Kemampuan untuk menginspirasi melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan aspirasi tim. Erwin menggunakan orasi untuk menyatukan pasukannya di bawah tujuan bersama, menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang inspiratif dapat memobilisasi tim mereka bahkan dalam situasi yang paling menantang.
ADVERTISEMENT
5. Pengorbanan Diri dan Dedikasi: Bergabung hingga mati sebagai pasukan pengintai
Erwin menunjukkan pengorbanan diri dan dedikasi yang luar biasa dengan terus bergabung dalam Pasukan Pengintai meskipun risiko yang dihadapinya sangat besar. Ia mengutamakan kepentingan mencapai tujuan bersama dibandingkan kepentingan pribadinya. Tidak banyak orang yang akan bergabung dengan Pasukan Pengintai mengetahui resikonya, namun Erwin tidak hanya sekedar bergabung, ia mendedikasikan hidupnya untuk pasukan ini. Semua ini dilakukan demi mengungkap kebenaran tentang para raksasa dan melindungi umat manusia.
Pengorbanan diri adalah salah satu ciri utama dari pemimpin yang sejati. Menurut James C. Hunter dalam bukunya "The Servant: A Simple Story About the True Essence of Leadership," pemimpin sejati adalah mereka yang bersedia melayani dan berkorban untuk tim mereka. Erwin adalah contoh nyata dari prinsip ini, mengorbankan kepentingan pribadi dan bahkan nyawanya demi mencapai tujuan yang lebih besar. Dedikasi seperti ini menginspirasi anggota tim untuk menunjukkan tingkat komitmen yang sama, menciptakan budaya kerja yang penuh dengan integritas dan semangat juang tinggi.
ADVERTISEMENT
-----------------------------------------------------------------------------------
Erwin Smith mungkin tidak sempurna, dan banyak keputusannya yang kontroversial sering kali mengorbankan banyak nyawa. Namun, dedikasi, keberanian, dan kualitas kepemimpinannya membuatnya menjadi sosok yang luar biasa dalam dunia "Attack on Titan". Kepemimpinan Erwin Smith memberikan banyak pelajaran berharga yang relevan di berbagai aspek kehidupan kita, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Dengan mempelajari dan menerapkan kualitas-kualitas kepemimpinan Erwin, kita dapat menjadi pemimpin yang lebih baik. Komunikasi dan koordinasi yang efektif, kecerdasan emosional yang tinggi, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan delegasi, inspirasi yang mendalam, serta pengorbanan diri dan dedikasi adalah prinsip-prinsip yang bisa kita adopsi untuk menghadapi tantangan kita sendiri. Meskipun kita tidak menghadapi raksasa seperti di dunia "Attack on Titan", tantangan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kualitas kepemimpinan yang sama. Mengambil inspirasi dari Erwin Smith, kita bisa menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan menginspirasi orang-orang di sekitar kita.
ADVERTISEMENT