Konten dari Pengguna

Kaitan dan hubungan Ilmu Komunikasi dengan Profesi Jurnalistik

AHMAD RIFQI FAJRI
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
28 April 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AHMAD RIFQI FAJRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://pixabay.com/photos/reporter-camera-journalist-media-852096/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/reporter-camera-journalist-media-852096/
Ahmad Rifqi Fajri - Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik adalah dua bidang yang saling terkait dan saling memengaruhi dalam dunia media dan informasi. Keduanya memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi, memahami audiens, dan membentuk opini publik. Dalam artikel ini, kita akan membahas hubungan antara Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik serta bagaimana keduanya saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
Ilmu Komunikasi membantu memahami teori dan konsep dasar dalam komunikasi, termasuk proses komunikasi, pengaruh media massa, dan interaksi antarindividu. Pengetahuan ini menjadi dasar bagi seorang jurnalis untuk memahami bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan dipahami oleh masyarakat. Misalnya, pemahaman tentang model komunikasi seperti model Shannon-Weaver atau teori-teori seperti framing dan agenda setting sangat penting bagi seorang jurnalis dalam menyusun berita yang efektif dan berdampak.
Selain itu, Ilmu Komunikasi juga mempelajari aspek psikologis, sosial, dan budaya dalam komunikasi. Hal ini membantu seorang jurnalis untuk memahami audiensnya dengan lebih baik, termasuk nilai-nilai, kepercayaan, dan preferensi mereka. Dengan memahami audiens, seorang jurnalis dapat menyusun berita yang lebih relevan dan menarik bagi pembacanya.
Di sisi lain, Jurnalistik memberikan aplikasi praktis bagi konsep dan teori yang dipelajari dalam Ilmu Komunikasi. Seorang jurnalis menggunakan keterampilan penelitian, wawancara, penulisan, dan penyuntingan untuk menyampaikan informasi secara akurat dan menarik. Mereka juga harus memahami etika jurnalistik, tanggung jawab sosial, dan kode etik profesi untuk memastikan bahwa berita yang mereka sampaikan dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan media sosial telah mengubah lanskap media dan komunikasi secara keseluruhan. Kini, seorang jurnalis juga perlu memahami bagaimana teknologi memengaruhi cara informasi disampaikan, disebarluaskan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Pengetahuan dalam Ilmu Komunikasi membantu mereka untuk mengadaptasi perubahan tersebut dengan lebih baik.
Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik saling melengkapi dalam menyediakan pemahaman teoritis dan keterampilan praktis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hubungan yang erat antara keduanya menjadikan mereka sebagai bagian integral dari dunia media modern yang terus berkembang.
Ahmad Rifqi Fajri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya