Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Tim KKN UNDIP Galakkan Hidup Sehat melalui Pelatihan Komposter untuk Ibu-Ibu PKK
13 Februari 2025 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Rifqi MA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tegalsari, 8 Februari 2025 — Dalam upaya meningkatkan ketangguhan lingkungan Desa Tegalsari, Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar sosialisasi pembuatan komposter dan pengelolaan sampah organik bagi ibu-ibu anggota PKK. Acara yang diadakan pada Sabtu (8/2) ini berfokus pada edukasi praktis tentang pengomposan, dampak lingkungan dari limbah kimia, serta langkah konkret menciptakan ekosistem desa yang sehat dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Bertempat di salah satu rumah warga Desa Tegalsari, puluhan peserta antusias mengikuti pelatihan yang mencakup tiga aspek utama: teknik pembuatan komposter ramah lingkungan, prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama proses produksi, serta pemeliharaan komposter jangka panjang. Tim KKN juga menjelaskan bahaya eutrofikasi—fenomena ledakan alga di sungai akibat limbah pupuk kimia—yang mengancam keseimbangan ekosistem perairan di wilayah tersebut.
![Pemberian modul oleh salah satu anggota tim KKN kepada ibu-ibu PKK (Dokumentasi Tim 1 KKN UNDIP Tegalsari)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkxbfwayef2m42nj8qq7ay44.jpg)
“Selama ini, banyak warga belum menyadari bahwa sampah organik seperti sisa sayur atau kulit buah bisa diolah menjadi pupuk kompos yang justru lebih aman untuk tanah dan tanaman dibanding pupuk kimia. Kompos tidak hanya mengurangi polusi sungai, tapi juga mengembalikan kesuburan lahan,” papar salah satu Koordinator Tim I KKN UNDIP Tegalsari dalam sesi pemaparan.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan tim, peserta aktif bertanya tentang cara mengatasi kendala teknis seperti bau tidak sedap hingga pemilihan bahan organik yang optimal. Salah satu ibu PKK, bu Maya, mengaku terinspirasi untuk mengimplementasikan ilmu ini di rumah: “Saya baru tahu bahwa mengelola sampah sendiri bisa sekaligus membantu menjaga sungai kita. Nanti saya akan ajarkan lagi ke tetangga!”
Usai pelatihan, ibu-ibu PKK mendapatkan modul panduan bertajuk “Peningkatan Ekosistem Sehat untuk Ketangguhan Desa Tegalsari” serta satu unit komposter sederhana untuk dipraktikkan langsung. Tim KKN juga membuka layanan konsultasi via WhatsApp guna memastikan pendampingan berkelanjutan.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif multidimensi UNDIP untuk mendorong kemandirian desa melalui solusi ekologis. Kedepannya, Tim KKN berencana melakukan monitoring rutin dan kolaborasi dengan Pemerintah Desa untuk memperluas gerakan pengomposan hingga ke tingkat RT/RW.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap ibu-ibu PKK bisa menjadi agen perubahan yang mengedukasi keluarga dan masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah secara bertanggung jawab. Ini bukan sekadar proyek KKN, tapi investasi untuk masa depan Tegalsari yang lebih hijau,” tutup Koordinator Tim.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan akademisi, Desa Tegalsari menapaki jalan menuju transformasi ekologis—dimulai dari ember komposter di dapur warga.