Konten dari Pengguna

Polusi Udara Lahore: Kota Paling Tercemar di Dunia

Rifqy Raditya
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
13 April 2023 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifqy Raditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kota Lahore. Foto: Khawar Naqvi/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Lahore. Foto: Khawar Naqvi/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lahore menjadi kota dengan tingkat polusi udara paling tercemar di dunia menurut laporan indeks kualitas udara Amerika. Dari laporan tahun 2018 oleh Pakistan R Quality tingkat polusi udara di Lahore 9 kali lebih berbahaya daripada nilai aman yang dapat dihirup oleh manusia. Polusi di udara setiap tahunnya menyebabkan setidaknya 100.000 orang kehilangan nyawanya dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.
ADVERTISEMENT
Badan indeks kehidupan kualitas udara mencatat bahwa harapan hidup penduduk Lahore telah menurun sekitar 5 tahun. Lahore merupakan ibu kota provinsi Punjab. Lahore adalah salah satu kota terkaya di Pakistan dengan perkiraan PDB (PPP) berkisar $84 miliar pada tahun 2019.
Lahore adalah kota terpadat kedua di Pakistan setelah Karachi dan kota terpadat ke-26 di dunia kota Lahore memiliki populasi lebih dari 13 juta. Terletak di dekat perbatasan internasional dengan India, timur laut Pakistan.
Lahore dinobatkan menjadi kota paling tercemar di dunia menurut perusahaan teknologi asal Swiss, IQ-Air karena tingkat kualitas udara di Lahore yang berada pada angka 348 atau jauh di atas ambang batas berbahaya di level 300.
Ilustrasi Kota Lahore. Foto: Taha Hasan Malik/Shutterstock
Polusi udara tersebut merupakan campuran antara asap mesin diesel pembakaran tanaman dan awan kabut. Kabut asap membuat jarak pandang berkurang. Kabut tersebut sangat membahayakan masyarakat Lahore karena mengikis jarak pandang yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kabut asap tersebut juga dapat mengganggu kesehatan masyarakat Lahore yang menghirup partikel dari udara yang tak sehat.
ADVERTISEMENT
Setiap harinya ada pencemaran polusi terjadi di salah satu bazar tertua di Asia Selatan yaitu Bazar Anarkali. Asap dari kendaraan, penggunaan batubara yang tinggi, dan gas beracun industri tak terolah dari pabrik-pabrik yang tidak terkendali tersebar di seluruh penjuru kota. Bernapas dalam sehari di Lahore setara dengan merokok sejumlah 15 batang.
Metaloid dan logam beracun seperti tembaga, magnesium, seng, selenium dan arsenik partikel-partikel yang terbentuk akibat pembakaran kendaraan.
Partikel tersebut memasuki aliran darah manusia melalui jaringan kapiler dan menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru, infeksi mata, asma, bronkitis, gangguan pernapasan yang berdampak pada kelahiran prematur dan dampak negatif lainnya. Partikel tersebut juga akan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel saraf hingga mengakibatkan kelainan genetik pada generasi di Lahore.
ADVERTISEMENT
Badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat menganggap nilai PM 2,5 di atas 50 sangatlah berbahaya. khususnya di Lahore nilai PM 2,5 terus meningkat mulai dari 189 di mana nilai rata-rata yang terukur adalah 300 dan terkadang bisa mencapai 600 di wilayah-wilayah tertentu.
Gangguan kualitas udara akibat polusi pada tahun 2017 diperkirakan memberikan beban ekonomi sebesar 5,88% dari PDB Pakistan atau sekitar $47,8 miliar.
Langkah-langkah kebijakan jangka menengah dan panjang harus diambil pemerintah Pakistan untuk menyelesaikan masalah polusi udara di Lahore dengan membatasi volume emisi dari kendaraan, meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, perencanaan populasi, memeriksa industri yang beroperasi tanpa sistem pengendalian emisi dan beralih ke sumber energi bersih dapat menjadi solusinya.