Konten dari Pengguna

Perbedaan Mendasar: Ekonomi Islam dengan Ekonomi Kapitalis

Rijal Yahya Al Faris
Mahasiswa/Pelajar
27 Agustus 2024 7:17 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rijal Yahya Al Faris tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi masjid nabawi. Foto Pexels/Rijal K.
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi masjid nabawi. Foto Pexels/Rijal K.
ADVERTISEMENT
A. Pengantar
Di dalam literatur ekonomi, terdapat dua sistem ekonomi yang menjadi mainstream; kapitalisme dan sosialisme. Paham kapitalisme diawali oleh Adam Smith melalui bukunya The Wealth of Nation. Pemahaman ini ditentang oleh Karl Marx melalui karya besarnya, Das Kapital. Perdebatan di antara dua paham ekonomi ini telah berlangsung sekitar tiga abad. Dimulai dari terbitnya buku Adam Smith di tahun 1776 hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Perbedaan pandangan ekonomi ini semakin tajam di pertengahan abad ke-20. Hal ini tidak lepas dari perseteruan antara Amerika Serikat bersama dengan sekutunya yang berideologikan kapitalisme dan Uni Soviet beserta sekutunya yang menganut paham sosialisme. Di tengah pertarungan ideologi antara kapitalisme dan sosialisme, para tokoh muslim mengemukakan paham ekonomi Islam sebagai Bab 5 Perbedaan Sistem Ekonomi Islam Dan Sistem Ekonomi Kapitalis 166 Pengantar Ekonomi Islam sebuah paham yang tidak ke kanan (kapitalisme) dan tidak juga ke kiri (sosialisme).
B. Perbedaan Antara Sistem Ekonomi Islam dan Sistem Ekonomi Kapitalis
Adapun yang menjadi perbedaan mendasar antara system ekonomi Islam dengan system ekonomi Kapitalis:
1. Perbedaan Worldview (pandangan)
Pandangan hidup (worldview) adalah sebuah hal yang sangat penting dan sangat mendasar dalam segal aspek. Dengan pandangan hidup sesorang yang berbeda akan dapat menentukan arah, tujuan dan juga perbuatan yang akan dilakukan oleh seseorang secara berbeda. Didalam pandangan orang yang menganut sistem ekonomi Islam dengan sitem ekonomi Kapitalis juga pasti berbeda.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan hidup Masyarakat non-muslim atau kapitalis, sudah tentu mereka tidak beriman kepada Allah SWT. Dan yang mana mereka mempunyai pandangan yang beragam dalam hidup ini. Masyarakat non-Muslim memandang bahwa tidak ada kehidupan setelah kehidupan di dunia ini. Dan Sebagian dari mereka juga memandang tuhan itu tidak ada. Dan Sebagian juga memandang tuhan itu ada tetapi tuhan tidak intervensi terhadap kehidupan dan pergerakan manusia. Jadi, dengan pandangan mereka yang seperti itu, membuat mereka hidup di dunia ini adalah untuk mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Dan bagi kapitalis, materi adalah hal yang paling penting untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Sedangkan pandangan ekonomi islam. Dunia dalam pandagan islam bukanlah tujuan akhir. Mereka beriman dan percaya ada kehidupan yang abadi setelah kematian yaitu akhirat (kehidupan yang kekal). Oleh karena itu, islah tidak hanya menghendaki keuntungan (kebahagiaan) di dunia saja, tetapi juga keuntungan akhirat.
ADVERTISEMENT
2. Pertimbangan Nilai dan Moral
Perbedaan mendasar antara kapitalis dengan ekonomi Islam adalah norma dan nilai yang membatasi kebebasan manusia dalam mencari keuntungan atau kekayaan probadi.
Di dalam Ekonomi Kapitalis, tidak ada batasan dalam mencari keuntungan untuk kekayaan pribadi, sehingga kerap terjadi riba, perjudian, maysir, dll. Karena mereka melakukan itu semua untuk mendapat keuntungan dan kekayaan pribadi yang tidak ada batasan.
Sedangkan Ekonomi Islam semua sistem diatur dan dibatasi oleh agama (Al-Qur’an dan Hadits). Contohnya seperti pelarangan dan penggunaan praktik riba, gharar maysir dll. Sehingga dengan adanya batasan-batasan yang telah di atur oleh Allah SWT dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian pada masyarakat sekitar lainnya.
3. Harmoni Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Kolektif atau Sosial
ADVERTISEMENT
Di dalam paham kapitalisme, kepentingan individu adalah hal yang pokok untuk kesejahteraan manusia sebagaimana yang menjadi ciri dari sistem kapitalis ialah mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan dunia. Kapitalisme menganggap bahwa biarkan setiap orang mengerjakan dan mengejar kepentingannya masing-masing. Dan dengan demikian, kepentingan sosial dapat terwujud dengan sendirinya ketika sesama orang mengejar kepentingannya.
Sedangkan di dalam ekonomi islam, kepentingan sosial lebih diutamakan daripada kepentingan individu. Tidak ada satu pun individu atau institusi yang dibiarkan menjadi korban ketamakan manusia. Keegoisan golongan kaya dan para penguasa selalu ditekankan pelarangannya.
4. Permasalahan Ekonomi
Di dalam Ekonomi Kapitalis, pemenuhan keinginan yang tidak terbatas menjadi hal yang paling utama. Hal ini mengharuskan manusia untuk membuat suatu pilihan dalam produksi, kosnusmsi da juga distribusi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Ekonomi Islam mengutamakan pemenuhan kebutuhan yang paling utama, dan keinginan manusia dibatasi pada pemenuhan kebutuhan. Dua moral utama islam dalam hal ini dilarangnya sikap berlebih-lebihan dan sikap menyia-nyiakan. Seseorang yang sudah mencukupi kebutuhan pribadinya dituntut untuk juga memperhatikan kebutuhan orang lain/masyarakat yang membutuhkan melalui zakat dan sedekah.
5. Perbedaan Mekanisme Pasar
Dalam pandagan kapitalisme, mekanisme persaingan pasar yang sempurna diharapkan dapat mengalokasikan sumber daya yang efisien, mendistribusikan barang dan jasa secara efisien kepada konsumen serta memproduksi barang yang diinginkan masyarakat.
Sedangkan Ekonomi Islam memberikan perhatian kepada kesempurnaan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual dan juga pembeli.
Sebenarnya tidak ada perbedaan antara kapitalisme dan ekonomi islam dalam hal ini. Kelangkaan barang atau jumlah permintaan melebihi penawaran dapat mendorong kenaikan harga. Demikian halnya jika terjadi surplus atau jumlah penawaran yang melebih jumlah permintaan dapat mendorong turunnya harga. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh sejumlah tokoh ekonomi Islam klasik, seperti Abu Yusuf, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, dan al-Maqrizi.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, ekonomi Islam harga adalah ketetapan Allah SWT yang mampu menggerakkan hati manusia dalam melakukan permintaan dan penawaran.Sedangkan ekonomi kapitalisme, berdasarkan hukum permintaan dan penawaran.
6. Intervensi Pemerintah
Kapitalis sangat mengedepankan persaingan pasar tanpa adanya unsur intervensi pemerintah. Atau pasar bebas tanpa adanya intervensi pemerintah atau minim intervensi.
Sedangkan Ekonomi Islam, intervensi pemerinntah diperlukan dalam retribusi pendapatan (zakat) dan upaya mewujudkan keadilan dan kepatuhan terhadap nilai islam.
Di dalam ekonomi islam, pemerintah bertanggung jawab secara moral untuk memastikan kepatuhan terhadap syari’ah, menggalaakkan moralitas dan keadilan dalam semua kebajikan ekonomi, mejaga ekonomi tetap pada jalurnya, serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
C. Kesimpulan
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada sebuah prinsip pasar bebas dan kepemilikan pribadi. Dalam sistem ini, pasar adalah mekanisme pengatur utama kegiatan ekonomi, dengan penawaran dan permintaan menentukan harga dan alokasi sumber daya. Kepemilikan pribadi atas barang-barang ekonomi seperti tanah, modal dan perusahaan dianggap sebagai hak individu yang dapat digunakan secara menguntungkan. Maka dengan menyoroti mengenai perbedaan mendasar antara sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi islam dalam hal prinsip fundamental, pendekatan ekonomi dan implikasi sosial dan etika. Keuntungan dari sistem ekonomi kapitalis adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi, tetapi juga memiliki potensi pada dampak sosial dan lingkungan yang berbahaya. Disisi lain, ekonomi islam menekankan sebuah keadilan sosial dan pemerataan kekayaan, namun terdapat tantangan dalam penerapannya.
ADVERTISEMENT