Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Guru Baik mampu MENGAJARKAN MASALAH KONTROVERSIAL pada Siswanya
11 Juni 2017 14:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Riki Wirahmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam bukunya Thomas Lickona disebutkan bahwa banyak sekolah yang menghindarkan tentang kontroversi ke peserta didikya, bahkan sebagian sekolah memandang masalah kontroversi itu ibarat wabah penyakit yang harus dihindarkan terhadap peserta didiknya. Hal ini karena guru khawatir siswa melakukan diskusi yang diluar kendali. Konsekuensinya, kontroversi cenderung ditarik keluar dalam kurikulum, suatu kesempatan untuk diskusi moral yang berkualitas tinggi dan pendidikan bagi masyarakat yang telah tidak memliki rasa demokrasi.
ADVERTISEMENT
Peran Vietnam adalah perang terpanjang, dan paling merugikan, dengan pengecualian perang sipil, konflik yang secara militer paling memecah belah dalam sejarah Amerika. Untuk berjuta-juta rakyat Amerika, perang ini masih merupakan luka yang menganga. Dari perang ini, siswa diminta untuk menjelaskan titik permasalahan pada pandangan secara adil. Dengan tujuan tersebut guru memabantu siswa untuk mempelajari fakta-fakta tentang isu kontroversial yang ada di perang tersebut, mempertimbangkan semua sudut pandang dan mengidentifikasi asumsi di balik sudut pandang yang berbeda-beda dan juga nilai-nilai di balik asumsi tersebut serta meneliti latar belakang orang yang membuat pandangan berbeda mengenai perang tersebut.
Teknik debat merupakan salah satu hal yang bisa diajarkan oleh guru agar siswa memahami lebih dalam mengenai permasalahan kontroversial yang terjadi di lingkungannya, dengan teknik ini diharapkan siswa dapat mengeksplor sedalam-dalamnya mengenai isu yang disuguhkan, seperti yang dilakukan oleh guru yang bernama Elizabeth Saenger (salah satu guru yang disebut dalam bab 14 buku Educating for Character) yang menggunakan cara debat tersebut dengan anak kelas 5 dan kelas 6-nya sebagai bagian dari kurikulum “etika kelasnya”, beliau mendapati bahwa siswanya bersemangat untuk berdiskusi tentang isu kontroversial yang mereka dengar dari berita. Seperti: haruskah hukuman mati dilarang? Haruskah anjing laut dan musang dikembangbiakan hanya untuk bulunya? Haruskah lirik lagu rock tertentu disensor karena orang-orang mengganggapnya merusak moral?
ADVERTISEMENT
Memperdebatkan isu etis dalam ilmu pengetahuan menjadi hal lain yang bisa dilakukan agar terjadi diskusi yang lebih komprehensif, seperti yang disarankan oleh Gefell dalam bab 14 Thomas Lickona ini meyuguhkan hal-hal yang bisa dijadikan sebagai isu etis dalam ilmu pengetahuan seperti isu tentang sumber energy alternatif, bahan bakar fosil, negara pemilik samudera dll. Hal-hal demikian mengajarkan siswa secara bersamaan penggabungan antara pembelajatan keilmuan dan perdebatan etika sehingga siswa mampu mempelajari suatu persoalan secara mendalam, mengembangkan argument yang beralasan sangat kuat untuk suatu kasus, serta mampu merespon hal-hal etik keilmuan terhadap sudut pandang yang diberikan dengan baik.
Secara integral kita bisa mengajarkan isu kontroversial dengan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Dalam mengembangkan sebuah program nilai menekankan pada cara nonkontroversial, seperti model peran, moral pembangunan masyarakat, pembelajaran kooperatif, proyek kurikulum dalam pengajaran nilai kontroversial seperti peka, bertanggung jawab, jujur, dan rasa iba.
ADVERTISEMENT
2. Membenarkan pernyataan isu kontroversial sebagai hal yang penting dalam perkembangan berpikir kritis tentang keputusan kebijakan public menghadapi warga negara dalam masyarakat demokratis.
3. Mengembangkan seluruh pengawasan dalam pengajaran isu kontroversial di sekolah.
4. Jika tersedia, gunakan materi kurukulum yang telah diterbitkan dengan kualitas tinggi dengan pengajaran isu kontroversial.
5. Menggunakan format debat untuk membentuk siswa dalam investigasi dan diskusi mengeni isu kontroversial.
6. Dalam mempelajari aborsi atau isu-isu kontroversial lainnya:
- Membuat ruang kelas aman dari perdebatan sudut pandang dengan memperkenalkan siswa pada keberagaman opini di masyarakat
- Menyediakan bacaan dari kedua sisi tentang isu pertanyaan yang membimbing sisiwa pada cara berfikir evaluatif yang kritis.
- Membawa pembicara pada dua sisi sudut pandang dari isu tersebut.
ADVERTISEMENT
- Sebagai guru menahan diri untuk mengungkapkan pandangan personal sampai siswa memintanya.
7. Format pembelajaran kooperatif, kontroversi akademik terstruktur untuk memaksimalkan keuntungan belajar isu kontroversi sambil meminimalisir efek konflik.
Jadi, mari jadi guru yang baik, guru yang mampu mengajarkan hal-hal kontroversial pada siswanya.