Konten dari Pengguna

Kepedulian di Luar Kelas

Riki Wirahmawan
Sekolah Guru Indonesia
29 Agustus 2017 7:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riki Wirahmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Kita kewalahan dengan banyaknya anak yang menderita dan melakukan kejahatan di dunia. Akan tetapi, apa yang dapat kita lakukan?” adalah suatu renungan yang diutarakan oleh Suster Joan Magnetti, RFCJ Headmistress, convent of the sacred Heart, Greenwich Connecticut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan UCI.A, mahasiswa Amerika di tahun pertama kuliah, menunjukkan bahwa selama 2 tahun terakhir telah mengalami kemunduran terhadap ketertarikan pada isu-isu public dan jasa, dan menunjukkan ketertarikan untuk meningkatkan kesejahteraan pribadinya. Ada dua hal yang akan membuat seseorang menjadi warga negara yang baik, yaitu pertama adalah sikap peduli terhadap anggota masyarakat, dan kedua adalah yakin bahwa seseorang dapat melakukan perubahan.
Bagaimana sekolah dapat mengembangkan pengertian “saya dapat melakukan perubahan dalam bentuk tanggung jawab sebagai warga negara?” hal itu bermula dari dalam kelas, tempat pelajar dapat melihat hasil tindakan mereka sebagai mana yang mereka lakukan untuk menciptakan komunitas peduli moral.
Sekolah dapat membantu sikap peduli pelajar dan warga yang aktif di luar kelas jika mereka:
ADVERTISEMENT
1. Membantu siswa sadar tentang kebutuhan dan penderitaan orang lain di negaranya dan di seluruh dunia.
2. Menawarkan kelompo-kelompok yang dapat dijadikan contoh, seperti Oxfam Amerika dan Amnesti Internasioanal yang bekerja secara efektif untuk membantu orang-orang miskin dan tertindas, dan mengatur proyek aksi pelajar untuk membantu.
3. Menyediakan role model yang menginspirasi, seperti program Giraffee Project Heroes, yang berkaitan dengan orang yang membantu orang lain di komunitas sendiri.
4. Menyediakan role model teman sebaya yang positif
5. Memberikan kesempatan pada pelajar untuk melakukan kegiatan pelayanan sekolah khususnya dalam hubungan bantuan yang face-to-face, seperti class buddies dan in cross age tutoring.
6. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan pelayanan pada masyarakatnya, dan jika memungkinkan mengintegrasikan program layanan tersebut dengan akademik.
ADVERTISEMENT
7. Menyediakan pendidikan di bidang keadilan sosial, politik perubahan, dan aksi warga masyarakat.